Konten dari Pengguna

Euforia Suasana Hari Raya Idul Fitri 1443 H di Pekanbaru

Achmad Fahrul
Mahasiswa Agribisnis Universitas Diponegoro
13 Mei 2022 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Achmad Fahrul tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pekanbaru (2/5) – Hari raya Idul Fitri 1443 H jatuh pada tanggal 2 Mei 2022 dirayakan dengan meriah dan antusias oleh masyarakat Riau, khususnya masyarakat Kota Pekanbaru. Sejak pukul 06.00 WIB masyarakat Pekanbaru mulai memenuhi lapangan masjid dengan beralaskan koran, tikar, dan sajadah, terutama Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru. Masjid ini akhirnya dibuka kembali setelah 2 tahun ditutup dikarenakan kondisi pandemi Covid-19. Selain Masjid Agung An-Nur, masyarakat juga memenuhi lapangan kantor Gubernur Riau. “Alhamdulillah, Masjid Agung dibuka lagi untuk sholat, rame lagi,” ujar Zikra salah satu jamaah Masjid Agung An-Nur. Sholat Idul Fitri di Masjid Agung An-Nur ini juga dihadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.
ADVERTISEMENT
Dok. Pribadi: Suasana di Masjid Agung An-Nur Pekanbaru
zoom-in-whitePerbesar
Dok. Pribadi: Suasana di Masjid Agung An-Nur Pekanbaru
Biasanya masyarakat menyalakan lampu colok dengan berbagai ukuran dan bentuk ketika malam sebelum Idul Fitri. Kerangka lampu colok dirangkai dengan kayu dan ranting, sedangkan lampu colok menggunakan botol yang diisi dengan minyak tanah dan tali yang menjadi sumbu. Lampu colok biasanya berbentuk masjid, ketupat, ataupun rangkaian tulisan menyambut Idul Fitri. Namun, biasanya malam Idul Fitri, lampu colok sudah dipadamkan dan kerangkanya sudah dibongkar. Masyarakat juga biasanya berkeliling melakukan takbiran dengan membawa obor dengan berjalan kaki atau dengan membawa gerobak, sambil melantunkan takbir dengan alat pengeras suara seperti toa atau speaker.
Dok. Pribadi: Lampu colok yang dinyalakan warga
Setelah melaksanakan sholat Idul Fitri, makanan khas yang biasa disantap masyarakat Riau adalah ketupat dengan kuah gulai ayam, kalio, rendang, atau serundeng. Selain itu, menyediakan minuman kaleng atau minuman ringan hingga berkardus-kardus juga menjadi salah satu kebiasaan masyarakat Riau terutama masyarakat Pekanbaru ketika menyambut tamu hari raya. Toples yang berisi berbagai macam kue kering seperti nastar, kastangel, chocochips, corn flakes, lidah kucing, coco crunch dengan lelehan cokelat, dan masih banyak lagi jenis kue kering lainnya yang biasa disajikan di meja tamu. Tak lupa dengan Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan tuan rumah atau anggota keluarga yang lebih tua kepada tamu atau keponakannya.
ADVERTISEMENT