New York, Kota yang Tidak Saya Impikan

A Hidayat
Mahasiswa di University of Szeged
Konten dari Pengguna
29 Januari 2023 6:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari A Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/photo/people-in-times-square-during-night-time-8756811/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/photo/people-in-times-square-during-night-time-8756811/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gak nyangka banget, bisa lihat banyak gedung tinggi, putih dan menjulang ke langit seperti ini. Gedungnya modern, jalanan terlihat tertata rapi. Ini kota yang telah menjadi salah satu tempat tujuan para public figures untuk jalan-jalan dan menaikkan status sosial mereka.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak, kalau sudah sampai ke sini, mereka bisa posting foto di media sosial mereka, dengan quote sukses hidup. Dan kalau public figure fotonya dan videonya bahkan bisa nempel di gedung Times Square yang super famous tersebut.
Saya juga tidak habis pikir bisa sampai ke kota ini. Sekalipun jadi mahasiswa sudah tahun ketiga di Eropa, belum kepikiran sampai di New York. Sejak masa di sekolah hingga sarjana belum pernah saya bermimpi untuk ke New York atau negeri paman sam. Singkatnya kota ini bukan kota yang saya impikan untuk belajar.
Bagi saya cukup impiannya di Eropa. Setelah perjalanan singkat dan sampai di kota ini, pertama tentu dengan rasa gembira banget, saya ambil kamera. Gedung-gedung indah dan pejalan kaki di sekitar gedung tinggi saya jepret dengan kamera. Tidak masalah meskipun ke sini hanya jalan-jalan bukan untuk akademik, yang penting sampai ke sini loh.
ADVERTISEMENT

Gedung Tinggi, Sungai dan Climate Change

Ilustrasi Bronx, New York Foto: Shutter Stock
Zaman, sekarang adalah zaman editing, foto sejelek apa pun bisa jadi bagus dengan bantuan aplikasi di hp. Sama halnya dengan kota New York, rasa-rasanya kok tidak sama antara yang saya lihat dengan gambar yang selama ini terlihat di google. Atau dari postingan para public figure.
Ternyata saat ini, di samping gedung-gedung sekitar Times Square, tidak sepadat yang terlihat di foto atau gambar. Namun, ada sungai dan rerumputan hijau. Mungkin ini baru, atau bagian dari mega project Joe Biden untuk climate change, membuat sungai dan menanam rumput.
Saya sudah terbayang, jika tinggal lama di kota ini, mungkin saya akan sering tidak sengaja bertemu para artis Hollywood, seperti Dwayney Johnson, atau mungkin Ryan Renolds dan istrinya si Blake Lively.
ADVERTISEMENT
Tujuan pertama hari ini setelah dari Times Square, saya pengin ke Jembatan Brooklyn dan central park. Karena tempat tersebut sangat bagus di televisi. Tujuan terakhir setelah hitung-hitungan uang, saya mau berkunjung ke air terjun taman nasional Yosemite. Taman yang memiliki kekayaan alam indah di California. Taman tersebut pernah jadi tempat syuting film Marry me in Yosemite.
Sebuah imbauan untuk memakai masker ditampilkan menjelang perayaan Malam Tahun Baru di Times Square New York City, AS, Jumat (31/12). Foto: Stefan Jeremiah/REUTERS
Film tersebut bergenre romance yang juga membawa isu tentang climate change. Dibintangi oleh Tyler Harlow dan Cindy Busby. Betapa senangnya saya, setelah berada di sekitar Times Square yang modern, saya akan sampai di wisata alam yang sangat indah, dengan air terjun dan udara segar.
Setelah berkeliling dan jeprat jepret foto sekitar satu jam di area Time Square New York, teman saya datang untuk menjemput. Ya, si Rosa teman kuliah saya dulu. Rosa dan suaminya sudah lama tinggal di kota New York. Rosa setelah lulus kuliah dan suaminya berkelana ke kota ini.
ADVERTISEMENT
Saya dibawa oleh Rosa dan suaminya menuju flat mereka yang tidak begitu jauh dari Times Square. Sesampai di flat, kulihat style mereka masih sama dengan yang dulu. Flatnya tidak mewah tetapi cukup untuk hidup berdua, dapurnya dan kamar mandi juga lengkap ala eropa.
Tapi bagi saya, ada yang aneh. Karena flat yang mereka tempati berada di lingkungan seperti kota di Asia. Mirip-mirip perumahan di sekitar area kampus di Surabaya. Tidak terlalu padat dan tidak terlalu sepi sih.

Tesla dan Garasi Tetangga

Ilustrasi pabrik Tesla. Foto: Stephen Lam/REUTERS
Rosa dan suaminya akan mengantar saya keliling hari ini. Setelah santai di rumahnya, kemudian mereka mengajak saya untuk berangkat. Tentu saja saya sangat bahagia hari ini. Karena berada di New York, dijemput teman, artinya tempat nginap gratis. Selain itu bakal diantar keliling bahkan sampai ke California.
ADVERTISEMENT
Setelah kami berjalan sebentar, sampailah di garasi mobilnya Rosa. Saya tak punya kalimat untuk mewakili ketakjuban saya pada Rosa. Dia punya mobil Tesla yang disimpan di garasi tetangga. Ini baru benar-benar aneh dan pengetahuan baru bagi saya.
Ternyata di New York ada juga yang bisa menitipkan mobil mewah di rumah tetangga karena tidak punya garasi. Mirip di perkampungan. Rosa kemudian masuk mobil dan menyalakan dan berusaha mengeluarkan mobil tersebut. Kata Rosa, pemilik rumah tersebut adalah seorang polisi, dan masih kerja jadi tidak ada di rumah.
Para pengunjung merayakan Malam Tahun Baru di Times Square di Manhattan, New York City, AS. Foto: REUTERS/Jeenah Moon
Setelah mobil berjalan dikit, tidak sengaja mobil menyenggol pagar sempit rumah tetangga tersebut. Rusaklah pagar tersebut, sementara mobil mewah Tesla si Rosa penyok bagian pojok depannya.Saya pikir mobil mewah yang mahal tersebut sangat kuat. Ternyata tidak juga.
ADVERTISEMENT
Mulailah perasaan cemas saya, karena tetangga pada liat. Mungkin agenda saya untuk jalan-jalan hari ini akan batal. Saya sudah pusing kepalang. Kaki mulai dan lengan mulai terasa dingin. Tiba berlanjut terasa pengin buang air kecil.
Setelah ditahan-tahan, akhirnya saya tidak kuat lagi dan terbangun. Ya tuhan, ternyata saya sedang bermimpi berada di kota New York. Makanya kota yang saya temui berbeda dengan gambar yang beredar pada umumnya. Tak ada times square atau mobil Tesla. Hanya bantal dan kasur yang saya lihat.