Nenek Charly Van Houten Jadi Korban Penyerangan

29 Agustus 2017 17:07 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Charly Van Houten (Foto: Instagram/@charly_setiaku )
zoom-in-whitePerbesar
Charly Van Houten (Foto: Instagram/@charly_setiaku )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyerangan yang terjadi di kediaman orangtua musisi Charly Van Houten, di Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (26/8) malam, rupanya menyebabkan sejumlah kerugian.
ADVERTISEMENT
Bahkan kata Charly, sang nenek yang kala itu ada di dalam sebuah ruangan, terkena lemparan batu dari oknum yang diduga rival ayahnya, dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di desa Tersana Balagedog, Kecamatan Pabedilan, Cirebon.
"Itu pelemparan batu gitu, dan chaos. Banyak yang luka karena dari pihak kita hanya nahan, istilahnya membela diri aja kita. Untungnya emang masyarakat tidak terpancing," ujar Charly ketika dihubungi kumparan (kumparan.com) melalui sambungan telepon, Selasa (29/8).
"Orangtua aku Alhamdulillah enggak kenapa-kenapa. Tapi nenekku itu sempat kena lemparan batu di bagian punggungnya. Sementara orang rumah yang jaga, lagi nonton televisi di gazebo (belakang rumah)," lanjut pelantun lagu 'Rasa yang Tertinggal' itu.
Beruntung, kondisi sang nenek saat ini sudah berangsung-angsur membaik, dan ia juga bersyukur karena tak ada kerugian material yang berat di rumah orangtuanya tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kerusakan sih fisik material hanya genteng aja ya. Tapi (kerugian) lebih ke ini aja, kerugiannya ke mental. Kaca-kaca rumah juga Alhamdulillah enggak pecah," kata Charly.
Untuk menghindari insiden yang sama terulang kembali, suami dari Regina Irawan tersebut langsung membuat laporan resmi ke Polres Cirebon pada hari Senin (28/8). Namun hingga kini, polisi masih menyelidiki siapa saja pelaku yang telah melakukan penyerangan di kediaman orangtuanya.
Charly Van Houten (Foto: Instagram/@charly_setiaku )
zoom-in-whitePerbesar
Charly Van Houten (Foto: Instagram/@charly_setiaku )
"Sekarang lagi digali sama pihak kepolisian, mau enggak mau mereka harus diminta kesaksian yang jelas, dan akan digali lebih dalam sama polisi. Semoga semuanya bisa sampai clear," ucap Charly.
Pentolan grup musik Setia Band ini menjelaskan, laporan dirinya terhadap penyerangan rumah orangtua dapat dijadikan pelajaran sejumlah pihak, untuk tidak lagi melakukan tindakan anarkis untuk mencapai sesuatu.
ADVERTISEMENT
"Ini menjadi contoh edukasi positif untuk desa lain, kalau perbuatan seperti itu memang tidak benar. Bukan bicara salah atau benar, tapi perbuatan itu memang tidak baik, karena sudah merupakan perbuatan kriminal, tindak pidana, pengancaman, teror, sudah tindakan pidana, mengancam keselamatan orang, memicu keresahan. Makanya ini untuk memberikan pemahaman hukum juga kepada masyarakat," tandas Charly mengakhiri wawancara dengan kumparan.