Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Secangkir kopi hitampun tau pahitnya cinta jarak jauh whhhh
22 April 2018 14:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Achyk J'r tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cerita akhir pekan..
Panas terik sinar siang bolong membakar kulitku menjadi tambah kusam sejak tadi pagi.
ADVERTISEMENT
Aku masih disini terdiam sejak tadi menunggu seseorang yang datang ke rumah. Setelah memesan secangkir minuman favoritku. Dimana dia? Kejebak macet kah atau dia lupa dengan janjinya kemarin.?
Aku mengecek ponselku namun tak ada satu notifikasipun yang ada disana.. aku terdiam lagi sambil melihat sehelai daun yang kian melayu akibat panasnya sinar matahari. Pikiranku tak karuan jika dipikir pikir ini pertemuan pertama kami setelah tiga tahun berpisah semenjak akhir masa putih abu abu.
"Permisi mas, ini sudah pesanannya tadi secangkir kopi hitam tanpa krim, benarkan?? Aku menoleh mendapati seorang cewek dengan memakai seragam sama seperti seoarang karyawan disini mengantar pesananku. Senyumnya manis aku sempat terdiam sebentar sembari memerhatikan wajah cantiknya.
ADVERTISEMENT
"Iya makasih." Akupun ikut tersenyum. Diapun berlalu meninggalkanku. Kuperhatikan kopi hitam di hadapanku. Hitam pekat entah kenapa aku sangat suka minum kopi seminggu terakhir ini.
Beberapa menit kemudian aku mendongkak melihat ke arah pintu masuk, cewek berwajah manis dengan hidung mancung memasuki warung ini. Ia menyapu pandanganya ke seluruh warung ini sampai mata indahnya itu melihatku yang tengah duduk memperhatikannya. Ia melambai ke arahku dan membalasnya dengan senyum tipis, berjalan ke arahku dengan sesekali mengibaskan rambutnya yang panjang dan setengah basah.
Aku masih disini memperhatikannya berjalan, sampai akhirnya ia berhenti di depanku dan langsung menduduki kursi di sampingku.
Hy, sorry telat tadi macet sekalian nikmatin hujan juga" ia seorang yang aku tunggu sejak beberapa menit lalu
ADVERTISEMENT
"Ada apa lho ngajak gue ketemuan?." Masih ingat aku juga, huh" ucapku tanpa basa basi lagi. Aku melihtnya terkekeh dan meminum kopiku tanpa permisi.
" lo udah dateng telat, datang datang langsung minum kopiku seenaknya lagi". Omelku
" sabar achyk sabar, aku cepe banget, tadi lari dari parkiran." Jawabnya tanpa mikir salah dan meneguk kopiku ke dua kalinya.
Aku menahan nafas, ketika melihatnya dari dekat seperti ini dapat kucium aroma mint keluar dari tubuhnya. Dadaku bergetar seakan ingin meledak. Hhhh
" lho akhir akhir ini kurusan chyk, lihat matamu berkantung dan bawahnya item gitu." dia berkata sambil mengusap bahuku. Aku memejamkan mataku sejenak menikmati usapannya. Dia menarik tangannya kembali.
ADVERTISEMENT
" sejak kapan lho minum kopi chyk?? Tanyanya.
Aku sedikit kecewa denganya setela ia tak mengusapkan tangannya.
Dia hanya tertawa, " jadi begini saja pertemuan pertama kita??" Gue kira kita bakal kangen gitu, emangnya lo gg kangen sama gue,? " tanyanya setelah menghentikan ketawanya.
"Asal lho tau gue hampir mati gara gara mikirin lho.." ingin rasanya aku menjawab seperti itu tapi gengsiku terlalu tinggi dan mengalahkan hatiku
" gag ! Ngapain juga aku kangen sama cewek yang gg pernah ngasih aku kabar selama tiga tahun." Dia terkekeh lagi seraya meraih tanganku dan menggenggamnya. Dadaku mulai berdisko saat kulit hitamku disentuhnya.
"Gue kangen banget sama lho chyk, gue kangen sama omelan lho kalo kita terlambat, aku kengen dengan caramu membuatku tertawa. Gue mengajak lho ketemuan karena aku kengen dengan senyummu dan juga mumpun aku gg ada kerjaan " jelasnya dengan santai...
ADVERTISEMENT
Aku tersenyum, " gimana di singaraja? " tanyaku
Dia tertawa kecil, aneh kenapa sejak tadi ia doyan ketawa " singaraja sama lah chyk masih rame sama kayak di denpasar. Seharusnya lho tanyak kabar gue gimana gitu ??"
" ngapain juga gue tanyakin kabar lho bukan siapa siapa gue juga" jawabku sinis.
Aku memperhatikan kopiku yang tersisah setengah aku mengangkat cangkir bening itu dan mengesapnya sedikit demi sedikit menikmati pahit yang ditimbulkan.
Kini kutatap lagi kaca bening di dekatku dan melihat kendaraan yang berlalu lalang dengan lancar.
Hatiku sudah mantap, aku harus mencari cinta baru dan melepaskan cinta lamaku yang sedang bahagia dengan cintanya sendiri.
ADVERTISEMENT
Kreek, aku bangkit dari tempat dudukku dan meninggalkan beberapa lembar uang kertas diatas meja. Berjalan sambil melihat ponselku. Tapi tiba tiba...
Brukkk ponselku jatuh dan layar LCDnya pecah.
"Eh kalu jalan hati hati dong " seruku kesal dan memungut ponselku yang jatuh. Kulihat seorang cewek yang menghantar pesananku tadinya.
"Maaf bli, tapi bli juga yang salah karena memain ponsel sambil berjalan " ucapnya masih dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Tetapi senyumnya kali ini beda masih terlihat dengin.
Aku memutar bola mataku dang menghembus nafas kesal..
" iya gue tau gue salah, maaf yah." Ucapku tak iklas dan langsung jalan tanpa menunggu responnya. Aku menaiki motorku dan pergi...*****
ADVERTISEMENT