Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Setetes embun pagi.
22 April 2018 10:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Achyk J'r tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari yang masih gelap, hawa yang begitu dingin menyelimuti tubuh ini membuat aku malas untuk bangun dari tidurku.
ADVERTISEMENT
Namun pagi yang begitu dingin ini tidak akan membekukan semangatku, aku sudah mempersiapkan diri untuk berangkat ke gereja.
Setiap hari minggu aku harus bangun pagi, maklumlah sebagai seorang kristiani, jadi aku harus bangun pagi biar selalu tiba di gereja tepat waktu. Sementara tantaku juga sudah bangun dan mempersiapkan sarapan untuk anak anaknya.
Keluarga yang sederhana nampaknya begitu harmonis dan bahagia, terdengar dari percakan yang hangat.
"Pa, adek, minum dulu kopinya, biar tambah anget," kata tantaku sambil membawa dua cangkir kopi dan menaruhnya di atas meja di depan teras rumah.
"Ya bu, ini bapak lagi memperbaiki roda belakang nhi.. bannya bocor lagi, nanti kalau selesai ini dah bpk minum kopi. " jawab omku sembari mengecangkan ban kendaraanya.
ADVERTISEMENT
Tak lama kemudian muncul adikku bernama Lestari, mukanya masih terlihat kusut tampak terlihat baru bangun pagi
" adek sebelum sarapan mandi dulu biar seger, apalagi nanti adek berangkat ke sekolah minggu, sana mandi dulu biar gg telat nanti ke sekaminya." Perintahku.
"Bentar ka, masih dingin nhi lagian ini kan masih jam setengah 07 ka" kata lestari smbil mengucek ngucek matanya agar lebih melek. Setelah memperbaiki rodanya omku mengambil secangkir kopi dari meja dan meminum sedikit demi sedikit.
" Lestarii... tolong ambilkan rokoknya bpa di kantong tas bp, dekat tv" perintah omku sambil minum kopi.
"Ya pa, entar tak ambilkan dulu" kata lestari.
Kemudian lestari masuk dalam rumah dan mengambilkan rokok yang diminta omku. Tak lama kemudian lestari kembali ke depan dan memberikan ayahnya bungkusan rokok kepada omku.
ADVERTISEMENT
"Lestari kamu berangkat ke sekolah jam berapa..?" Tanyaku kepada lestari sambil menghidupkan sepeda motor.
" ka aku berangkat ke sekolah jam tujuh kan ka??" Jawab lestari sambil menyiapkan peralatan sekolahnya.
Sejenak omku diam membayangkan berita yang didengar semalam dari tetangga, facebook mau ditutup. Lalu omku berfikir dan dalam hatinya berkata
"Kalau benar facebook mau ditutup bagaimana usaha sabunku nantinya, bagaimana aku dapat memberi informasi dengan pelangganku nantinya.. ah sebaiknya aku minta nomor hp mereka saja setelah itu aku mendownload aplikasi WhatsAPP, biar usahanya tetap lancar..." pikir omku sambil menemukan solusi agar usahanya tetap lncar.
" om, apa yang sedang om pikirkan, kok kelihatan ngelamun gitu... hahah ah pasti kemarin dapat pelanggan yang banyak ya?? " kataku smbil mengelus eluskan bahu omku.
ADVERTISEMENT
" pa, ini sarapannya sudah siap lho, ayo sarapan mumpung masih hangat" kata tantaku dari dalam rumah.
"Ya bu" kata omku sambil beranjak berdiri dari tempat duduknya dan masuk ke dalam rumah.
"Nhi pa piringnya, nasi dan sayurnya ada di meja, terus lauknya ada di dekat kerupuk." Kata tantaku sambil memberikan piring kepada omku.
Kemudian omku mengambil nasi dan lauknya di meja dan makan di kursi, begitu juga denganku dan lestari yang habis dandan juga mengambil nasi dan lauk. Seperti biasa kami berempat sarapan bersama dalam satu meja setiap pagi.
Setelah selesai sarapan aku dan lestari pamitan sama om dan tantaku serta minta berkat dari keduanya agar tetap selamat dalam perjalanan sampai tujuan...
ADVERTISEMENT
Breeem breeem mbreeeeemmbreeem.. bunyi kenalpot motor beat spacyku