Hubungan International dalam Prespektif Islam

Adam Brayans Mujtahid Addaudy
Lahir di Medan, Sumatera Utara. Kaum proletar bukan borjuis, aktivis HMI dan juga Duta Pendidikan Sumatera Utara 2020.
Konten dari Pengguna
19 Juni 2020 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adam Brayans Mujtahid Addaudy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pertemuan perwakilan di setiap negara. Foto: VOA Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan perwakilan di setiap negara. Foto: VOA Indonesia
ADVERTISEMENT
Ilmu Hubungan Internasional hingga saat ini telah menjadi sebuah studi yang menarik perhatian bagi seluruh masyarakat dunia. Teori yang dipakai dalam HI saat ini, mengadopsi dari pemikiran barat. Namun bagaimana dengan Islam? Sejauh mana yang kita ketahui tentang HI Islam? Untuk memahami Islam, artinya juga memahami bahasa Arab karena bahasa yang dipergunakan dalam agama Islam adalah bahasa Arab yaitu bahasa Al-Qur'an al-Kariem.
ADVERTISEMENT
Penting untuk mempelajari HI dalam pandangan Islam karena sejatinya, HI tidak hanya berasal dari barat, melainkan Islam sendiri memiliki pandangan terhadap Hubungan Internasional. Dan teori yang paling dekat dengan HI Islam adalah teori konstruktivis yang dilihat dari banyak faktor seperti identitsa, norma dan budaya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Islam berbeda dalam memandang hubungan antar negara. Islam memiliki sudut pandang baru dalam melihat dunia. Islam juga memiliki sumber sendiri dalam melihat HI, yaitu dari Al-Qur'an yang merupakan sumber segala ilmu, hadist dan Ijtihad. Dalam pandangannya, Islam memiliki ciri khas tersendiri.
Jika realis memandang bahwa dunia ini akan damai hanya jika antara dua pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang sama, namun islam tidak memandang demikian. Islam menjadi penengah untuk pandangan tersebut. Dunia bisa damai karena Islam datang sebagai penengah. Kemudian liberalism yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang baik. Hal ini juga telah di sebutkan di dalam al-Qur'an bahwa manusia merupakan sebaik-baiknya makhluk ciptaan Allah.
ADVERTISEMENT
Dalam pandangan barat, manusia itu merupakan sumber konflik, namun Islam datang dengan mengatakan bahwa manusia itu sumber konflik tetapi tidak jika seperti ini.
Namun, HI dalam Islam kurang banyak di publikasikan sehingga tidak banyak yang mengetahui tentang HI Islam. Dapat dibuktikan ketika tahun 90-an, HI Islam sudah tidak dikenal lagi, yang dikenal hanyalah HI dalam perspektif barat.
Oleh karena itu, banyak sumber atau para pengamat yang mengatakan bahwa Islam muncul dengan perspektif baru dalam ilmu Hubungan Internasional. Sebenarnya banyak kesempatan untuk memperkenalkan cara pandang Islam terhadap HI, jika saja banyak yang menulis tentang HI Islam, namun yang terjadi sekarang ini adalah justru catatan-catatan dan pandangan tentang HI hanya berasal dari Barat, sulit sekali untuk menemukan tulisan tentang HI Islam terutama yang tidak berbahasa Arab.
ADVERTISEMENT