Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
TRANSFORMASI ORGANISASI
24 Juni 2020 13:12 WIB
Tulisan dari Adam Fauzi Akbar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Senin, 15 Juni 2020 kemarin, Mas Menteri mengumumkan bahwa aktivitas pembelajaran di lingkungan Perguruan Tinggi (PT) akan tetap berlangsung dalam jaringan (daring) selama satu semester ke depan. Implikasi dari kebijakan ini akan beragam yang segera dibahas oleh para pimpinan PT, termasuk yang mendesak adalah memperbaharui kalender akademik dan menyiapkan fasilitas perkuliahan lainnya. Salah satu bidang yang terdampak juga adalah aktivitas organisasi mahasiswa. Berbagai program kerja dan rencana yang telah disusun pada awal kepengurusan, harus berhenti dan tersendat di tengah ketidakpastian. Metode kerja yang berubah turut memengaruhi roda organisasi, khususnya dalam dilema apakah dapat kembali terselenggara secara luring sesuai rencana atau tidak. Keputusan Mas Menteri kemarin sesungguhnya adalah angin segar atas ketidakpastian yang selama ini terjadi.
ADVERTISEMENT
Daring. Sebuah kebijakan tanpa perlu penjelasan. Maka di sini, mari kembali rapatkan barisan, mau kemana organisasi kita? Masih terdapat setengah masa kepengurusan, apakah akan mati suri, atau kita akan bertransformasi?
Agent of change! Sebutan yang selalu dielu-elukan oleh mahasiswa di masa pengenalan kampus. Tapi realitanya, sebelum merubah masyarakat, apakah bisa kita merubah arah gerak organisasi mengikuti dinamika yang sedang terjadi? Apakah dengan adanya pandemi, organisasi akan mati suri? Mari merapat, beri pendapat. Susun ulang rencana dan program kerja, mana yang masih relevan kita lakukan sekarang, apa metode yang tepat dan pantas. Mari kita manfaatkan berbagai media yang ada sebagai upaya menyongsong Era Industri 4.0.
IG TV, Zoom, Gmeet, Webex, Youtube, Podcast, dan berbagai media lainnya bisa kita manfaatkan sesuai kebutuhan. Mari kita tentukan ulang, mana aktivitas yang memang memiliki esensi murni, bukan sekedar eksistensi dan hahahihi. Program dan rencana yang sekiranya tidak mampu terlaksana, mari kita ubah dengan berbagai ide dan inisiatif lain yang bisa memafaatkan waktu senggang dan fasilitas yang ada saat ini.
ADVERTISEMENT
Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!
_________________________
Di atas, adalah momen saat saya menjadi delegasi dalam Musyawarah Wilayah XIX ISMKI Wilayah 4 yang diselenggarakan oleh Fakultas Keodkeran Universitas Surabaya di Mojokerto, Jawa Timur. Jauh sebelum COVID-19 muncul, Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI ) sudah bergerak dengan 80% daring 20% offline yang keanggotaannya tersebar di seluruh Indonesia. Pada saat pandemi ini, saya melihat produktifitasnya semakin progresif. Hal ini dapat terlihat dalam kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen.Dikti ) Kemdikbud RI dalam mengelola RECON (Relawan COVID-19 Nasional). Bahkan membantu pula dalam menyampaikan edukasi publik dengan menjadi bagian dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC19 ) Nasional pada Tim Komunikasi Publik yang beberapa kali sudah diangkat oleh TVRI serta media lainnya.
ADVERTISEMENT
Sukses selalu, ISMKI!