Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
UPAYA MENGGENCARKAN GERAKAN #DIRUMAHAJA
24 Juni 2020 6:40 WIB
Tulisan dari Adam Fauzi Akbar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kian hari, pandemi COVID-19 sudah menjadi asupan berita sehari-hari. Jumlah pasien meningkat drastis yang kini mencapai 369 orang (20/3). Angka kematiannya pun perlahan merangkak naik hingga pada posisi 8,6%. Masyarakat biasa hingga pejabat negara tak luput dari serangannya. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, namun karantina wilayah /lockdown bukan menjadi pilihan utama. Untuk mengatasi agar tidak tambah merebaknya penyebaran ini, perlu ditingkakan kesadaran masyarakat untuk dapat mengkarantina dirinya sendiri melalui geakan #dirumahaja. Hal ini juga berupaya dalam membatasi interaksi antarindividu sehingga kemungkinan penyebaran virus ini dapat ditekan.
ADVERTISEMENT
Berbagai upaya telah digaungkan, baik dari pemerintah maupun organisasi serta individu lain untuk menggalakkan ajakan #dirumahaja. Upaya tersebut berupa ajakan di media sosial, poster, video, dan beberapa sarana lainnya. Namun kami mengamati masih kurang optimalnya usaha ini karena terdapat golongan masyarakat yang tidak familiar dengan penggunaan media sosial. Perlu dirumuskannya strategi-strategi khusus dalam memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada semua kalangan masyarakat secara terstruktus, sistematis, dan masif (TSM) agar gerakan #dirumahaja bisa dipahami oleh semua masyarakat di Indonesia.
Masyarakat Indonesia memiliki tingkat intelektual yang berbeda-beda, sehingga konten edukasinya pun perlu disesuaikan. Pendekatan yang perlu dimasifkan bukan sekedar pemahaman secara kognitif, namun lebih didekatkan pada aspek sosial, agama, serta komunitas. Upaya tersebut coba kami usulakn dalam bentuk, antara lain
ADVERTISEMENT
A. Penggunaan Media Desain Komunikasi Visual (Diskomvis) di Sudut-Sudut Kota
Mengingat masih banyaknya masyarakat yang beraktivitas di jalanan, sepeti ojek daring, pedagang asongan, supir, pedagang, dll maka perlu dimanfaatkannya media Diskomvis yang sebenarnya sudah sering digunakan. Beberapa sarana itu seperti baliho, spanduk, dan videotron. Perlu diaakannya pengadaan spanduk-spanduk tersebut di lingkungan masyarakat baik di jalan raya ataupun di daerah perkampungan. Pemanfaatan baliho pun dapat dilakukan kerja sama dengan perusahaan adverstiment dalam rangka edukasi masyarakata yang bisa dimasukkan ke dalam dana CSR perusahaan. Penggunaan videotron pun juga sebagai salah satu sarana yang lebih bisa dioptimalkan, baik milik pemerintah, swasta, maupun perusahaan periklanan. Desain serta informasinya pun diharapkan bisa lebih simple, tegas, dan lugas agar mudah dicerna oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
B. Sosialisasi Langsung ke Masyarakat Menggunakan Kendaraan Pemerintah
Kami fahami bahwa memang salah satu edukasi yang paling efektif adalah dengan langsung menemui masyarakat. Namun perlu diperhatikan karena virus ini mudah menyebar khususnya melalui udara, perlu dipastikan sarana yang digunakan dapat melindungi edukator. Salah satu yang dapat diupayakan berupa berkeliling menggunakan kendaraan pemerintah yang tertutup dan berhenti pada titik-titik tertentu. Perlu diperhatikan bahwa materi disampaikan dalam kondisi kendaraan berhenti bukan berjalan agar informasi yang ditangkap oleh masyarakat dapat dicerna secara menyeluruh tidak terpotong. Kami juga mendorong edukator dapat menyampaikan dengan bahasa daerah masing-masing agar dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat. Kendaarannya sendiri kami tidak merekomendasikan ambulan karena operasionalnya digunakan khusus untuk pennanganan pasien. Namun kita dapat menggunakan kendaraan operasional lain, seperti kendaraan polisi, satpol PP, tentara, dan lain-lain dengan tetap memegang protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
C. Menjalin Komunikasi dengan Ulama dan Tokoh Agama
Salah satu pendekatan yang erat di masyarakat adalah dengan pendekatan agama. Tokoh agama memiliki peranan penting karena memiliki basis massa yang kuat yang dikena dengan istilah jamaah. Tokoh agama juga memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik, sesuai dengan karakteristik jamaahnya. Bagi kalangan masyarakat desa lebih menyenangi penyampaian materi dengan jenaka dan ringan. Masyarakat kota lebih condong dengan penyampaian materi dengan kalimat yang lugas. Tokoh agama juga mampu meredam konfi horizontal yang terjadi, khususnya disinformasi yang menyangkut dengan perihal keyakinan. Penutupan tempat ibadah dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 dibongkar paksa dengan asumsi belaka. Mereka juga mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya mengkombinasikan ilmu pengetahuan umum dengan ilmu agama yang tidak begitu dikuasai oleh tenaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
D. Optimalisasi Peran Influencer dan Media Sosial
Media sosial kini menempati peringkat kedua sebagai media yang paling digemari masyarakat dibawah televisi (IDN Research Institure, 2019). Peran edukasi pun telah sering dilaksanakan mengguna perantara info grafis, video, dll. Namun sayangnya hal ini kurang menarik minat netizen. Perlu adanya optimalisasi dengan memberdayagunakan influencer untuk turut berpartisipasi aktif memberikan informasi yang tepat kepada followersnya. Hal ini perlu dilakukan karena mereka sudah memiliki followers yang ssuai dengan kriteria konten mereka serta telah menguasai ilmu komunikasi agar dapat mengemas sesautu dengan baik. Kita pun dapat meminta bantuan agar informasi yang ada bisa disampaikan dengan cara-cara interaktif, seperti membuat lagu, remix musik, vlog, serta perantara lainnya. Hal ini kami rasa mampu memberikan dorongan lebih besar agar fungsi komunikasi, informasi, dan edukasi dapat tersampaikan lebih masif lagi di lingkungan masyarakat akar rumput. Influencer inipun dapat dipetakan selain berdasarkan followers namun juga daerah, seperti di daerah Jawa Timur dapat mengajak Tiara Idol dari Banyuwangi serta Bayu Skak dari Malang.
ADVERTISEMENT
E. Menggerakan PKK dan Memberdayakan Komunitas
Ikatan interaksi yang kuat di masyarkat selama ini sering terwadahi dalam bentuk komunitas. Baik ibu-ibu yang tergerak dalam Pemberdayaan Kesejahteraan keluarga (PKK) atau pun dalam komunitas lainnya yang terjaring sampai lingkungan Rumah Tangga dan Rumah Warga (RT/RW). Dengan menyampaikan informasi yang baik kepada pemimpin atau perwakilan dari mereka, kita mampu memberdayakan sesuai kompetensi dan kapasitas masing-masing. Gerakan yang dapat dilakukan mungkin dengan penyebaran informasi yang interaktif dan bahasa yang mudah dipahami melalui whatsapp, atau menyediakan platform agar ibu-ibu dapat melihat tutorial memasak yang sehat dengan gizi seimbang, bahkan ibu-ibu tersebut dapat bergantian memberikan tutorial memasak seusai keahliannya masing-masing. Bisa juga dengan memberikan fasilitas agar mereka dapat produktif dari rumah dengan memberikan modal untuk membuat jahitan atau karya seni lainnya. Komunitas pun perlu didekati, mulai dari komunitas sepeda ontel, sepeda motor, olahraga, dll untuk memahamkan dengan cara yang baik sehingga aktivitas komunitas yang biasanya dilakukan di luar rumah dapat ditunda dan dimaksimalkan dengan aktivitas lain di dalam rumah. Sehingga kelak ketika wabah ini sudah usai, mereka mampu berkativitas kembali.
ADVERTISEMENT
F. Koran/Surat Kabar
Media yang mampu diberdayagunakan lagi adalah koran atau surat kabar. Ini merupakan salah satu media yang dapat langsung masuk ke rumah warga hingga keperkantoran. Informasi yangdiberikan dapat tersampaikan baik dalam bentuk tulisan, ilustrasi, komik, hingga gambar. Dengan kerja sama yang baik, dapat diciptaka lingkungan informasi yang baik seperti pada hari tertentu setiap surat kabar menyedikana satu halaman di muka awl untuk pesan edukasi masyarkat sesuai tema yang telah diangkat oleh pemerintah. Tentu hal ini juga perlu dibicarakan mengenai insentif yang dapat disuntikkan oleh pemerintah kepada dunia jurnalistik sebagai bentuk apresiasi. Perlu juga diberikan kesepahaman agar insan pers mampu memberikan informasi-informasi yang edukatif serta positif sehingga masyarakat tidak selalu berada pada kondisi ketakutan dan kejenuhan.
ADVERTISEMENT
G. Televisi
Media yang masih sering digunakan dan dekat dengan masyarakat adalah televisi. Bahkan televisi masih menduduki peringkat pertama dibanding video online dan surat kabar harian (IDN Research Institute, 2019). Berbagai konten ada di televisi untuk segala usia sesuai jam penayangannya. Maka dari itu, kita dapat memasukkan pesan-pesan edukatif dalam bentuk video singkat disesuaikan dengan target usia pada jam penayangannya. Semisal kita menargetkan segmen ibu-ibu kita kemas dengan bahasa mereka dan ditayangkan pada malam hari di antara jeda sinetron. Serta untuk anak-anak kita kemas dengan lebih menarik dan ditayangkan pada waktu siang di antara acara anak-anak. Harapannya media ini lebih menarik dan tepat sasaran sehingga pesan yang diharapkan dapat diterima dengan baik.
ADVERTISEMENT
Tentu kami sadari masih terdapat beberapa golongan masyarakat yang tidka mampu beraktivitas dari rumah saja karena perlu mencari nafkha untuk keluarganya karena merupakan pegawai harian. Pemerintah dapat hadir dengan memberikan insentif tambahan baik berupa dana ataupun nutirisi. Pemberian nutrisi sangaat penting diupayakan dengan mekanisme yang dapat direncakana, seperti ditentukan posko dapur umum pada tingkat kecamatan yang akan membackup lingkungan tersebut. Posko ini tentu tetap menjaga protokol kesehatan yang sudah ada. Penyebarannya pun dapat bekerja sama dengan ojek daring agar dapat tersampaikan ke rumah-rumah warga dengan skema pembiayan yang dapat didiskusikan bersama perusahaan terkait. Pemerintah juga perlu menjamin keamanan kesehatan untuk para pekerja yang memang harus bekerja di luar rumah. Seperti penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai serta sarana dedinfeksi, sehingga ketika mereka kembali ke rumah dapat dalam keadan bersih tanpa memberikan infeksi kepada keluarganya. Pemerintah dapat hadir memberikan sarana desinfeksi di setiap keluarga tersebut, seperti pemberian larutan desinfeksi serta semprotan burung sebagai sarana sederhana untuk menyeterilkan pekerja sebelum memasuki rumah. Tentu semua usaha ini merupakan tanggung jawab pemerintah. Kami harap pemerintah dapat hadir untuk dapat memberikan fasilitas dan sarana prasarana yang dibutuhkan masyarkat. Namun kami juga menyadari pemerintah memiliki segala keterbatasan, maka kita sebagai warga negara dan masyarakat perlu berkontribusi sesuai kemampuanya seperti memberikan donasi kepada pemerintah ataupun lembaga swadaya masyarakat yang ada serta menyebarkan informasi yang penting kepada keluarga dan lingkungan sekitarnya. Kami berharpa gerkaan #DiRumahAja mampu membantu menekan angka penulrana Covid-19 sehingga tenaga medis dan paramedis juga mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien sesaui kemampuannya.
ADVERTISEMENT