Persiapan Mahasiswa Menuju Generasi Emas 2045

Adam Pratama
Fresh Graduate at Public Administrative Major on University of Sultan Ageng Tirtayasa
Konten dari Pengguna
11 Agustus 2021 17:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adam Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bendera Indonesia Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Indonesia Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Mahasiswa merupakan sekelompok golongan yang beruntung karena bisa merasakan dunia Pendidikan yang lebih tinggi dibanding pemuda/I lainnya. Mahasiswa/I saat ini seperti yang kita ketahui juga memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi ilmu-ilmu yang telah didapatkan. Menjadi mahasiswa itu bukanlah hal yang mudah, karena mahasiswa harus menjadi garda terdepan atau pelopor untuk membela hak-hak rakyat Indonesia. Maka dari itu sudah seharusnya kita sebagai mahasiswa yang berintelektual dan beradab harus mampu memberikan cerminan yang baik kepada masyarakat, karena kita sebagai mahasiswa menanggung beban moral kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa saat ini juga harus mempersiapkan diri untuk bersaing menuju generasi emas tahun 2045. Mahasiswa seperti yang sudah saya jelaskan pada paragraf pertama sudah sudah seharusnya menjadi garda terdepan. Mahasiswa juga merupakan generasi penerus bangsa. yang nantinya pada tahun 2045 akan sangat produktif dan berharga, sehingga perlu dikelola dan dimanfaatkan dengan baik agar berkualitas menjadi insan yang berkarakter, insan yang cerdas, dan insan yang kompetitif serta menjadi bonus demografi. (Triyono dan Dharma 2018).
Bonus demografi merupakan suatu tantangan sekaligus peluang bagi Negara Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwasanya Indonesia akan menyentuh umur 100 tahun pada tahun 2045. Tahun 2045 disebut sebagai pintu demografi yakni fase di mana jumlah usia produktif (usia 15-64 tahun) akan lebih besar dibanding jumlah penduduk yang tidak produktif (di bawah 14 tahun atau di atas 65 tahun). Hal ini yang menjadikan tantangan bagi Negara Indonesia, karena melimpahnya jumlah penduduk usia produktif atau usia kerja tentunya akan menguntungkan Negara Indonesia dari segi pembangunan sehingga akan memicu pertumbuhan ekonomi yang pesat.
ADVERTISEMENT
Persiapan kita sebagai mahasiswa harus lebih matang dan mendalam, agar kita bisa menjadi salah satu generasi emas di masa mendatang. Negara Indonesia juga harus segera memanfaatkan para generasi muda untuk menjadi generasi calon pemimpin yang berkualitas di masa depan. Untuk memanfaatkan bonus demografi maka anak-anak harus dibentuk kualitasnya sedari sekarang.
Mulai saat ini generasi muda harus mempersiapkan diri agar mampu bersaing meraih kesempatan kerja dan bersaing dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Artinya mulai sekarang anak-anak harus meningkatkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara optimal (Kementerian dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2017).
Hal-hal yang harus dipersiapkan oleh Pemerintah Indonesia untuk menciptakan insan-insan akademis, penciptaan dan berintelektual menuju generasi emas 2045 adalah:
ADVERTISEMENT
1. Pendidikan
2. Kompetitif
3. Jati Diri
Selain itu, mahasiswa juga harus menyiapkan dan melatih soft skill masing-masing individu, seperti kemampuan problem solving, mencari relasi, kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, kejujuran atau integritas. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mengembangkan soft skill adalah Student Centered Learning (SCL). Model, belajar ini sekaligus dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan masyarakat seperti kreativitas, kepemimpinan, rasa percaya diri, kemandirian, kedisiplinan, dan lain-lain. Yang dapat digunakan dalam pendekatan SCL ada beberapa hal yaitu:
1. Small Group Discussion
Proses pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok kecil tujuannya agar mahasiswa memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah terikat materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Case Study
ADVERTISEMENT
Suatu kajian yang detail tentang suatu setting atau suatu subjek tunggal atau satu kumpulan dokumen tunggal, atau suatu kejadian tertentu
3. Project Based Learning
Model pembelajaran yang berpusat pada Mahasiswa untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Mahasiswa secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan.
4. Problem Based Learning and Inquiry
Mendorong pembelajaran aktif dan pemikiran kritis melalui penyelidikan. Kedua metode ini menawarkan mahasiswa masalah menarik untuk dipertimbangkan.
Yang terakhir generasi muda harus mampu menerapkan beberapa hal dalam kehidupan sehari-hari yaitu Komunikasi, Kolaborasi, Kreatif dan Berpikir Kritis. Dalam berpikir kritis pemuda diharapkan mampu memanfaatkan keterampilannya dalam membuat penilaian dan perspektif yang kompleks. Sehingga mampu menciptakan pemikiran-pemikiran yang out of the box.
ADVERTISEMENT
Dengan peran dan kesiapan dari para generasi muda apalagi mahasiswa sudah seharusnya mampu menerapkan hal-hal tersebut dengan maksimal. Karena bukan tidak mungkin Indonesia Emas Tahun 2045 akan menjadi suatu hal yang pasti karena Indonesia di tahun tersebut memiliki para pemimpin hebat yang berkualitas dan berkompeten. Semoga saja keinginan menciptakan para insan akademis, pencipta dan pengabdi kepada masyarakat bisa terwujud, dan mampu bersaing di kancah internasional.
Daftar Pustaka
Hidayat Muhmin, Andi. 2018. Pentingnya Pengembangan Soft Skills Mahasiswa di Perguruan Tinggi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Peta Jalan Generasi Emas Indonesia 2045.
Triyono. 2018. Menyiapkan Generasi Emas 2045. Klaten: Universitas Widya Dharma.