Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sebelum Yesus Disalib
1 Mei 2024 12:12 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Adam Satria Nugraha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kala itu, Yesus bersama dengan murid-murid-Nya atau sering disebut dengan para RasulNya pergi ke Taman Getsemani. Biasanya mereka (murid Yesus) kompak, akan tetapi pada saat itu satu muridNya tidak hadir di Taman, tidak tahu kemana. Juru selamat (Yesus) dengan tiga muridNya, yakni Petrus, Yakobus, dan Yohanes berada di Taman. Yesus meminta tolong kepada ketiga muridNya untuk menunggu, sementara Dia pergi ke tempat lain (masih di area Taman) untuk berdoa. Yesus menyadari bagaimana tata cara berdoa yang seharusnya dilakukan, berdoa dengan menderita atas dosa-dosa semua orang. Selain itu, meski Yesus tidak ingin berdoa dengan menderita, Bapa Surgawi sudah memerintahkannya.
ADVERTISEMENT
Beberapa menit kemudian, Yesus beranjak kembali ke tempat murid-muridNya, Dia mendapati Petrus, Yakobus, dan Yohanes sedang tertidur lelap. Kemudian, Yesus membangunkan mereka, dan meminta tolong untuk tetap terjaga, karena setelah ini Yesus pergi untuk berdoa lagi. Murid-muridNya mematuhi perintahNya, akan tetapi pada malam hari itu, fisik mereka sangat lelah sekali, tidak selang lama mereka pun tidur kembali. Yesus kembali lagi ke tempat murid-muridNya dan mendapati mereka sedang tertidur. Lalu, Yesus pergi berdoa lagi, tidak tahu dengan kondisi murid-muridNya, apakah dibangunkan atau tidak.
Ketika Yesus berdoa untuk ketiga kalinya, kini Dia merasakan bahwa tubuhNya gemetar karena rasa sakit, lalu satu sosok malaikat datang kepadaNya untuk menguatkan diri Yesus. Siapa nama malaikat itu ? jangankan nama, datangnya dari mana saja, jari ini tidak dapat menuliskan. Dengan segala penderitaan Yesus, peluh keringat dan darah mewarnai dirinya. Yesus sangat menderita karena menahan dosa-dosa kita, semua itu Dia lakukan hanya agar kita mendapat ampunan itupun dengan syarat bertaubat, katanya. Cukup lama Yesus berdoa, kemudian setelah selesai, Dia beranjak ke tempat muridNya, mereka sedang tidur, Yesus pun membangunkan mereka dan mengatakan bahwa Dia akan dikhianati serta bahkan dibunuh. Yesus juga memberi tahu, sekelompok orang jahat sedang datang dan ingin membawaNya pergi.
ADVERTISEMENT
Para Pemimpin Yahudi mengutus orang-orang untuk pergi ke Taman Getsemani mencari dan membawa Yesus dengan pedang dan pentungan. Masih ingat satu murid Yesus yang tidak hadir di malam Dia berdoa ? Yudas Iskariot namanya. Yudas ikut bersama orang-orang utusan Pemimpin Yahudi. Rupanya Yudas telah berkhianat. Pemimpin Yahudi telah membayar Yudas untuk menunjukkan keberadaan Yesus. Setelah sampai di Taman, Yudas menunjukkan kepada orang-orang utusan Pemimpin Yahudi, mana Yesus yang asli dengan cara menciumNya. Lalu orang-orang utusan itu mencemooh dan mengeroyok Yesus dengan senjata pedang serta pentungan. Selanjutnya, mereka para utusan membawa Yesus pergi ke tempat imam tinggi, Kayafas.
Para pemimpin Yahudi, mengajukan pertanyaan dan pernyataan kepada Yesus, mereka mengatakan bahwa Yesus telah melanggar hukum dengan mengatakan Yesus adalah Putra Allah, Yesus bersalah, dan harus mati. Juru selamat (Yesus) sudah menjawab pertanyaan mereka dengan sebenarnya, akan tetapi mereka tetap mengabaikan perkataan dan jawaban Yesus. Namun, Pimpinan Yahudi tidak mempunyai wewenang untuk membunuh Yesus, akhirnya Yesus dibawalah kepada Pontius Pilatus, yang denganNya para pemimpin Yahudi berharap Yesus mati.
ADVERTISEMENT
Para pemimpin Yahudi, berbohong atau tidak, mengatakan kepada Pilatus (Penguasa Romawi), bahwa Yesus mengajarkan orang-orang untuk tidak mematuhi hukum Romawi. Pilatus dengan hati nuraninya, mengatakan bahwa Yesus tidak menyalahi aturan apapun, dengan ketulusan hati Pilatus, Dia ingin membebaskan Yesus. Dalam upayaNya yang terakhir untuk membebaskan Yesus, Pilatus menawarkan kepada orang-orang, bagaimana jika Barabas saja yang di salib, Yesus dibebaskan, namun cara itu pun tidak berhasil. Orang-orang lebih banyak memilih Yesus yang di salib. Akhirnya dengan berat hati, Pilatus menyerahkan Yesus kepada anak buah dan orang-orang, terserah mau dibuat apa, bahkan di salib. Pilatus juga mengatakan bahwa Dia tidak bertanggung jawab atas kematian Yesus. Sungguh Yesus, orang yang paling suci dalam sejarah manusia, dinyatakan bersalah dan dihukum mati dengan salib.
ADVERTISEMENT