Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Memahami Carbon Accounting: Sistem Pencatatan Modern untuk Jejak Karbon
5 Februari 2025 11:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Addinansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fondasi Dasar Carbon Accounting
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam implementasinya, carbon accounting mencakup tiga lingkup emisi yang berbeda. Lingkup 1 meliputi emisi langsung dari operasi perusahaan, Lingkup 2 mencakup emisi tidak langsung dari energi yang dibeli, dan Lingkup 3 meliputi emisi dari seluruh rantai pasok. Ketiganya memberikan gambaran menyeluruh tentang dampak organisasi terhadap lingkungan.
Pendekatan dalam Penerapan Carbon Accounting
Terdapat tiga pendekatan utama dalam carbon accounting yang saling melengkapi. Pendekatan konseptual berfungsi seperti lensa teleskop yang melihat gambaran besar, membangun kerangka teori dan konsep dasar. Pendekatan empiris kualitatif bertindak seperti mikroskop yang mempelajari detail-detail kecil melalui studi kasus dan wawancara mendalam, sementara pendekatan empiris kuantitatif menggunakan analisis statistik untuk memahami pola dan hubungan dalam data emisi.
Dalam praktiknya, perusahaan dapat memilih di antara tiga metode pencatatan kredit karbon. Net Liability Approach hanya mencatat kewajiban karbon ketika emisi aktual melebihi kuota. Gross Liability Approach mencatat baik nilai kredit karbon maupun kewajiban emisi secara bersamaan. Sementara itu, Inventory Approach mencatat kredit karbon dengan nilai nol sampai benar-benar digunakan.
ADVERTISEMENT
Evolusi dan Tren Modern Carbon Accounting
Perkembangan carbon accounting telah mengalami evolusi signifikan, mirip dengan perkembangan teknologi komunikasi. Dimulai dari era Protokol Kyoto yang meletakkan fondasi dasar, berlanjut ke era EU Emission Trading Scheme yang menciptakan pasar karbon pertama di dunia, hingga Perjanjian Paris yang memperluas fokus ke area-area baru.
Di era modern, perusahaan mengadopsi pendekatan "Integrated Carbon Accounting" yang menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan teknologi modern. Contohnya seperti Tesla yang menggunakan "carbon passport" untuk melacak emisi dari setiap komponen produksinya, atau Microsoft dengan pendekatan "Real-time Carbon Accounting" yang mengintegrasikan artificial intelligence untuk optimasi penggunaan energi.
Karakteristik kunci dari pendekatan modern mencakup integrasi real-time untuk pemantauan langsung, penggunaan blockchain untuk verifikasi kredit karbon, analisis berbasis AI, dan integrasi pemangku kepentingan melalui platform digital. Meskipun demikian, prinsip-prinsip dasar dari pendekatan tradisional tetap menjadi fondasi penting dalam memahami cara menilai dan mencatat kredit karbon.
ADVERTISEMENT
Keberagaman pendekatan dalam carbon accounting menciptakan tantangan sekaligus peluang unik. Standardisasi menjadi kunci penting, mirip dengan kebutuhan akan bahasa universal dalam komunikasi internasional. Transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan karbon memungkinkan pemangku kepentingan memantau komitmen lingkungan perusahaan dengan lebih efektif.
Prospek ke depan mengarah pada era Internet of Things dalam carbon accounting, di mana semua aspek emisi karbon akan terhubung dan termonitor secara otomatis. Standardisasi global akan bertindak seperti protokol internet yang memungkinkan berbagai sistem untuk berkomunikasi dalam "bahasa" yang sama, memfasilitasi perbandingan dan agregasi data karbon di seluruh dunia.