Konten dari Pengguna

Memperkuat Keamanan IoT melalui Model Prediktif dan Komputasi Ubiquitous

Addinansyah
Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN
8 Mei 2025 14:30 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Addinansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by Jakub on Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Jakub on Unsplash.com

1. Definisi Ubiquitous Computing

ADVERTISEMENT
Ubiquitous computing adalah konsep di mana teknologi komputer dan perangkat pintar terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari kita tanpa kita sadari. Dalam model ini, perangkat-perangkat komputer tidak hanya hadir di desktop atau perangkat yang tampak, tetapi tersebar di berbagai objek dan lingkungan sekitar kita, seperti peralatan rumah tangga, kendaraan, dan bahkan pakaian. Teknologi ini bekerja di latar belakang, mengumpulkan data dan membuat keputusan secara otomatis tanpa interaksi langsung dari pengguna. Tujuan utama dari ubiquitous computing adalah menciptakan pengalaman pengguna yang lebih cerdas dan efisien, di mana perangkat dapat saling berkomunikasi dan beradaptasi dengan kebutuhan kita tanpa gangguan atau pengaturan manual yang rumit.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, teknologi dalam konsep ini dirancang untuk menjadi hampir tak terlihat namun tetap memberikan manfaat yang signifikan. Perangkat-perangkat ini tidak perlu selalu terlihat atau diinteraksikan secara langsung oleh pengguna, namun tetap memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup. Teknologi seperti smart home, pemantauan kesehatan, atau sistem transportasi cerdas dapat bekerja secara otomatis untuk mendukung keseharian kita tanpa kita perlu memberi perhatian khusus.
Ubiquitous computing bertujuan untuk membuat teknologi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang sangat alami dan tidak mengganggu. Dengan ini, teknologi dapat meningkatkan rutinitas dan lingkungan kita, seperti efisiensi energi, kenyamanan, atau keamanan, tanpa kita perlu menyadarinya. Intinya, teknologi ini ada untuk membantu tanpa membuat kita berpikir atau bekerja keras untuk mengelolanya.
ADVERTISEMENT

2. Desain Berfokus pada Pengguna dalam Ubiquitous Computing

Ubiquitous computing tidak hanya berbicara soal teknologi, tetapi juga bagaimana teknologi tersebut berinteraksi dengan penggunanya dalam kehidupan sehari-hari. Di sinilah desain berbasis pengguna (user-centered design) berperan penting. Desain berbasis pengguna bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang dikembangkan tidak hanya berfungsi dengan baik secara teknis, tetapi juga mudah digunakan dan memberikan manfaat nyata bagi penggunanya. Dengan pendekatan desain ini, pengalaman pengguna menjadi prioritas utama, yang tentunya akan meningkatkan adopsi dan keberhasilan sistem yang menggunakan teknologi seperti IoT, wearable devices, dan perangkat berbasis sensor.
Desain berbasis pengguna dalam konteks ubiquitous computing berfokus pada pemahaman mendalam tentang bagaimana teknologi ini digunakan dalam kehidupan nyata. Salah satu tantangannya adalah bagaimana menciptakan teknologi yang tidak selalu tampak dan bekerja di latar belakang, namun tetap dapat memberikan manfaat maksimal tanpa mengganggu aktivitas pengguna. Oleh karena itu, desain sistem harus melibatkan riset yang mendalam, seperti studi lapangan dan wawancara dengan pengguna, untuk memahami konteks penggunaan dan permasalahan yang dihadapi. Dengan cara ini, teknologi dapat dirancang agar lebih mudah diakses dan digunakan oleh berbagai kalangan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, desain berbasis pengguna juga mempengaruhi cara teknologi diterima dalam skala lebih besar. Dalam sistem yang melibatkan banyak perangkat seperti jaringan IoT, penting untuk memastikan bahwa pengguna merasa terhubung dengan teknologi, meskipun mereka tidak berinteraksi dengan setiap perangkat secara langsung. Untuk itu, desain yang memperhatikan kenyamanan dan integrasi mulus antarmuka pengguna menjadi kunci. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa sistem yang dikembangkan bukan hanya berfungsi, tetapi juga memberikan pengalaman yang menyenangkan dan tidak memberatkan pengguna.

3. Tantangan dan Solusi dalam Interaksi Teknologi Ubiquitous

Interaksi dengan teknologi dalam lingkungan ubiquitous computing membawa tantangan yang tidak ditemui pada sistem komputasi tradisional. Salah satunya adalah kenyataan bahwa teknologi ini sering kali tidak terlihat dan bekerja secara otomatis di latar belakang. Sebagai contoh, perangkat wearable atau sensor pintar sering kali berfungsi tanpa perlu interaksi langsung dengan pengguna. Tantangan terbesar di sini adalah bagaimana menciptakan teknologi yang berguna dan efektif tanpa mengganggu kehidupan pengguna. Inilah pentingnya desain yang baik—menciptakan teknologi yang membantu pengguna dengan cara yang tidak mengganggu kenyamanan mereka.
ADVERTISEMENT
Salah satu solusi yang sering diterapkan adalah prinsip "calm computing," di mana teknologi hanya muncul saat dibutuhkan. Sebagai contoh, dalam sebuah smart home, perangkat seperti lampu atau thermostat bisa menyesuaikan otomatis dengan kebiasaan penghuninya tanpa perlu pengaturan manual. Dengan cara ini, teknologi tetap bekerja dengan baik di latar belakang, dan pengguna bisa merasa nyaman tanpa harus berinteraksi secara langsung. Desain sistem semacam ini memastikan bahwa perangkat tidak mengganggu, namun tetap memberikan manfaat maksimal dengan interaksi minimal.
Selain itu, tantangan lainnya adalah bagaimana mengintegrasikan teknologi dalam berbagai konteks sosial dan budaya yang berbeda. Tidak semua orang akan menerima teknologi yang sama dengan cara yang serupa, dan dalam beberapa kasus, teknologi yang terlalu canggih bisa menimbulkan resistensi. Oleh karena itu, desain berbasis pengguna harus sensitif terhadap latar belakang sosial dan budaya pengguna, untuk memastikan bahwa teknologi yang dikembangkan dapat diterima dengan baik. Desain yang memperhatikan aspek ini akan lebih inklusif dan dapat mengurangi potensi kekhawatiran atau kebingungan yang mungkin timbul, menjadikan teknologi lebih diterima di berbagai kalangan.
ADVERTISEMENT

4. Studi Lapangan dan Etnografi dalam Riset Ubiquitous Computing

Riset dalam ubiquitous computing memerlukan pendekatan yang lebih langsung, terutama untuk memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan teknologi dalam kehidupan nyata. Di sinilah studi lapangan dan etnografi sangat penting. Kedua pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mengamati bagaimana teknologi berfungsi dalam konteks sosial yang sebenarnya, serta tantangan dan kebutuhan yang mungkin tidak terlihat dalam penelitian laboratorium atau survei. Pendekatan ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana teknologi digunakan dan diterima oleh masyarakat.
Studi lapangan biasanya melibatkan observasi langsung pengguna di lingkungan mereka, seperti rumah, tempat kerja, atau ruang publik. Hal ini memungkinkan peneliti untuk melihat masalah yang mungkin tidak teridentifikasi dalam pengujian atau percakapan laboratorium. Misalnya, dalam sistem rumah pintar, pengguna mungkin menghadapi masalah seperti konektivitas yang buruk atau fitur yang terlalu rumit. Etnografi, yang berfokus pada pemahaman pengalaman sosial dan budaya pengguna, juga penting untuk memastikan bahwa teknologi tersebut dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan sosial dan emosional mereka.
ADVERTISEMENT
Dengan menggabungkan studi lapangan dan etnografi, riset dalam ubiquitous computing dapat menghasilkan desain yang lebih responsif terhadap kebutuhan pengguna. Ini memastikan bahwa teknologi tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional, tetapi juga memenuhi kebutuhan emosional dan sosial, menjadikannya lebih diterima dan efektif dalam kehidupan sehari-hari. Dengan data yang lebih kaya, pengembang dapat menciptakan sistem yang benar-benar bermanfaat dan meningkatkan kualitas hidup pengguna.

5. Kesimpulan

User-centered design dalam ubiquitous computing memainkan peran yang sangat penting untuk menciptakan sistem yang tidak hanya efektif dari segi teknis, tetapi juga mudah digunakan dan diterima oleh penggunanya. Dengan fokus pada bagaimana teknologi berinteraksi dengan pengguna dalam konteks sosial dan budaya mereka, serta menggunakan pendekatan riset seperti studi lapangan dan etnografi, kita dapat merancang sistem yang lebih responsif dan bermanfaat. Ubiquitous computing tidak hanya soal teknologi yang canggih, tetapi juga tentang bagaimana teknologi itu membantu pengguna tanpa mengganggu rutinitas mereka. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi ini dapat berkembang dengan baik dan diterima oleh banyak kalangan.
ADVERTISEMENT
Referensi
Karuppiah, M., Ramana, T. V., Mohanty, R., Devarajan, G. G., & Nagarajan, S. M. (2023). UIoTN-PMSE: Ubiquitous IoT network-based predictive modeling in smart environment. International Journal of Communication Systems, e5661. https://doi.org/10.1002/dac.5661