Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Muharram: Menyelami Kemuliaan dan Amalan Bulan Pertama Hijriah
4 Juli 2023 10:22 WIB
Tulisan dari Addini karisma Febrianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
1 Muharram diperingati oleh umat muslim sebagai tahun baru islam atau sering kita kenal dengan tahun baru Hijriah. Muharram adalah bulan pembuka dalam kalender Hijriah atau kalender islam, berdasarkan kalender Hijriah menurut Kementerian Agama (Kemenag), jatuhnya 1 Muharram di Indonesia tepat pada tanggal 19 juli 2023 yang mana pada hari rabu.
ADVERTISEMENT
Dari beberapa artikel jurnal yang pernah saya baca sejarah pertama kali terciptanya kalender Islam diawali ketika Gubernur Abu Musa Al-Asy'ari mengirimkan surat kepada Khalifah Umar Bin Khattab pada tahun 17 Hijriyah yang mengungkapkan kebingungannya perihal surat yang tidak memiliki tahun. Pada saat itu, umat Muslim umumnya masih menggunakan peradaban Arab pra-Islam dalam menggunakan penanggalan yaitu menuliskan sebatas bulan dan tanggal tanpa ada tahun di dalamnya. Namun, hal tersebut nyatanya menyulitkan sang Gubernur saat melakukan pengarsipan dokumen. Melalui keresahan tersebut, muncullah gagasan awal untuk menetapkan kalender Islam. Menindak lanjuti surat dari Abu Musa al-Asy’ari, Khalifah Umar yang memanggil Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf RA, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam RA, Sa’ad bin Waqqas, serta Thalhah bin Ubaidillah sebagai tim yang bertugas penyusunan kalender Islam hingga terciptalah penetapan kalender islam dan Muharram dipilih serta telah disepakati sebagai bulan pembuka dalam tahun Hijriyah (Angga, 2022).
ADVERTISEMENT
Ada banyak sekali kemulian serta keberkahan yang dapat kita ambil pada awal bulan tahun Islam, adapun beberapa kemuliaan dalam bulan Muharram, di antaranya:
1. Muharram sebagai salah satu bulan haram (mulia)
Bulan Haram sendiri terdiri dari 3 bulan yang datang berturut-turut yaitu : Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan 1 bulan lagi terpisah, yaitu Rajab.
Disebut sebagai bulan haram karena pada bulan tersebut telah diharamkannya berbagai macam tindakan pembunuhan atau peperangan hal tersebut diharamkan karena bulan Haram adalah bulan yang telah dimuliakan oleh Allah SWT, sehingga tidak boleh mengotorinya dengan berbuat kezaliman yaitu perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT, baik kepada diri sendiri maupun orang lain
ADVERTISEMENT
Dan pada bulan tersebut pun telah diharamkan untuk melakukan suatu perbuatan haram yang dilarang oleh Allah SWT, lebih-lebih ditekankan larangannya daripada bulan lainnya dan sangat dianjurkan untuk semakin memperbanyak amalan ketaatan pada bulan Muharram.
Adapun amalan yang dapat kita lakukan pada bulan Muharram seperti, puasa pada bulan Muharram kita sangat dianjurkan untuk berpuasa dan tidak hanya itu anjuran puasa Muharram ini juga langsung ditegaskan oleh Rasulullah saw dalam beberapa haditsnya yang berbunyi:
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Puasa sunnah yang dapat dilakukan pada bulan Muharram adalah puasa asyura yang bisa dilaksanakan pada hari ke-10 pada bulan Muharram. Diantara manfaat dari puasa Asyura ini adalah dihapuskannya dosa-dosa pada masa lampau hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
ADVERTISEMENT
“Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu” (HR at-Tirmidzi).
Lalu amalan yang kedua adalah dengan memperbanyak zikir.
Zikir merupakan salah satu amalan yang dapat dikerjakan oleh umat Muslim untuk mengiringi ibadah puasa sunnah. Seperti yang telah dianjurkan oleh Imam Al-Ajhuri, beliau menerangkan bahwa:
"Barang siapa yang membaca “Hasbunallah Wani'mal Wakil Ni’mal” pada hari Asyura Sebanyak 70 kali, niscaya Allah SWT akan menjaganya dari keburukan tahun tersebut. Arti dari zikir itu sendiri adalah “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung dan penolong” (Soleh, 2017).
Zikir merupakan salah satu amalan yang ringan untuk dilakukan hanya sebatas dilisan, namun akan berat pada timbangan pahahalanya.
ADVERTISEMENT
Amalan yang ketiga adalah dengan memperbanyak sedekah, sedekah merupakan salah satu amalan yang tidak hanya memberikan kebaikan kepada seseorang yang diberi sedekah melainkan juga dapat memberikan suatu kebaikan kepada yang memberikan sedekah (Nofiaturrahmah, 2018).
Ada banyak sekali keutamaan bersedekah yang tertulis baik di dalam Al-quran maupun disandarkan pada hadits Nabi. Seperti Allah SWT berfirman:
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba’: 39).
Dan Rasulullah SAW telah bersabda bahwa:
"Barangsiapa yang bersedekah dengan sebutir kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik (halal), sedangkan Allah tidak menerima kecuali yang baik saja, maka sungguh Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya lalu mengasuhnya untuk pemiliknya sebagaimana jika seorang dari kalian mengasuh anak kudanya hingga membesar seperti gunung” (HR. Al-Bukhari No. 1410).
ADVERTISEMENT
Amalan selanjutnya adalah banyak memohon ampunan (bertaubat). Ada banyak sekali kemuliaan pada bulan Muharram ini salah satunya dengan dihapuskannya dosa-dosa sehingga menjadi suatu kesempatan emas untuk kita meminta ampunan kepada Allah SWT. Karena didalam Al-quran pun Allah SWT telah berfirman bahwa:
"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung" (QS. An-Nur: 31).
Perintah untuk bertaubat ini dapat dilakukan kapan saja tanpa ada batasan waktu tertentu, akan tetapi pada bulan-bulan haram seperti bulan Muharram amalan ketaatan kita kepada Allah SWT akan lebih baik jika semakin diperbanyak karena bulan haram termasuk bulan yang mulia.
2. Muharram merupakan bulan Allah (syahrullah)
Kedua belas bulan yang ada merupakan makhluk ciptaan Allah, akan tetapi di bulan Muharram ini kita dapat meraih suatu keistimewaan yang khusus karena hanya bulan inilah yang disebut sebagai “syahrullah” (Bulan Allah).
ADVERTISEMENT
Sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.”(HR. Muslim).
Hadits ini mengindikasikan adanya keutamaan khusus yang dimiliki bulan Muharram karena disandarkan kepada lafzhul Jalalah (lafazh Allah).
Dari hadits diatas dapat diambil makna bahwa, sebagai umat muslim khususnya akan lebih baik jika kita memanfaatkan kesempatan waktu yang ada sebelum memasuki bulan Muharram hingga nanti akhir bulan Muharram untuk mempersiapkan diri berubah menjadi lebih baik lagi dengan memperbanyak amalan ketaatan kita kepada Allah SWT.
Daftar Referensi
Angga, I. A. (2022). Sejarah Penanggalan Hijriyah, serta Kemuliaan Muharram sebagai Awal Tahun Islam. Muidigital. https://mui.or.id/tanya-jawab-keislaman/muamalah/36989/sejarah-penanggalan-hijriyah-serta-kemuliaan-muharram-sebagai-awal-tahun-islam/
ADVERTISEMENT
Nofiaturrahmah, F. (2018). Penanaman Karakter Dermawan Melalui Sedekah. ZISWAF : Jurnal Zakat Dan Wakaf, 4(2), 313. https://doi.org/10.21043/ziswaf.v4i2.3048
Soleh, H. (2017). Do’a Dan Zikir Dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosi. Psikis : Jurnal Psikologi Islami, 2(1), 29–39. https://doi.org/10.19109/psikis.v2i1.1055