Konten dari Pengguna

Pentingnya Gizi Seimbang Bagi Anak Kecil dan Orang Dewasa

Ade Ajeng Fauziyah
Mahasiswa Ilmu keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
26 November 2022 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ade Ajeng Fauziyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar orang kekurangan gizi. Sumber gambar: https://www.shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Gambar orang kekurangan gizi. Sumber gambar: https://www.shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Tahukah Anda bahwa nutrisi adalah makanan pokok yang sangat dibutuhkan tubuh Anda untuk pertumbuhan dan kesehatan. Gizi seimbang juga merupakan makanan yang kita konsumsi setiap hari, yang mengandung jenis dan jumlah zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita yaitu menurut jenis kelamin, usia dan status kesehatan. Jika kita kekurangan gizi, itu akibat sedikitnya pengeluaran energi dari protein dalam makanan kita sehari-hari, ditandai dengan perubahan berat badan atau tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia (di bawah rata-rata), dan harus ditentukan oleh tenaga medis. Selain itu, kekurangan gizi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kecerdasan anak. Dan jika lebih serius, bila digabungkan dengan pengobatan yang buruk dan penyakit lain, kekurangan gizi bisa menyebabkan kematian. Anak usia dini dapat mencapai status gizi yang baik jika mengkonsumsi energi dan makanan bergizi sesuai dengan kebutuhannya sehari-hari. Selain itu nutrisi juga penting untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi.
ADVERTISEMENT
Angka prevalensi gizi buruk nasional adalah 3,9%, dan angka prevalensi gizi buruk adalah 14,9%. Pada tahun 2016, angka gizi buruk menurun masing-masing menjadi 3,4% dan 14,4% (Kemenkes RI, 2017). Menurut Riskesdas 2018, prevalensi gizi buruk pada balita di Indonesia adalah 3,9%. Angka gizi buruk adalah 13,8%. Konon, prevalensi gizi buruk dan balita berfluktuasi. Di Jawa Barat, prevalensi gizi buruk pada anak di bawah usia 5 tahun sebesar 2,6% pada tahun 2018, dan prevalensi gizi buruk sebesar 10,6%.
Para ahli mengklasifikasikan anak di bawah usia 5 tahun, atau balita yang biasa dikenal dengan balita, sebagai tahapan perkembangan anak yang sangat rentan terhadap penyakit, termasuk kelainan yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan zat gizi tertentu. Pola makan merupakan perilaku terpenting yang mempengaruhi status gizi titik kebutuhan gizi balita semakin meningkat karena masih dalam masa pertumbuhan yang pesat dan aktivitasnya meningkat. Begitupun dengan anak-anak yang sudah bisa memilih makanan kesukaannya, termasuk snack. Oleh karena itu makanan-makanan yang dikonsumsi anak harus mendapatkan perhatian dari orang tua ataupun pengasuh terutama dalam memenangkan makanan bergizi seimbang anak. Adapun yang harus kita lakukan dalam mencegah gizi buruk pada balita atau anak kecil :
ADVERTISEMENT
1. Jangan memberi makan anak dengan berdekatan jam tidur anak
2. Ciptakan suasana suasana makan yang menyenangkan
3. Siapkan porsi makanan dengan sesuai kebutuhan anak
4. Orang tua memahami gaya makan anak
5. Bisa mengatur tambahan cemilan di luar jam makan
Selain balita orang dewasa atau lansia juga bisa dapat mengalami kekurangan gizi, secara umum juga kekurangan gizi ini menjadi masalah yang biasa untuk orang dewasa atau lansia dan apabila dibiarkan akan menjadi masalah Kesehatan yang sangat serius. Adapun gejala gejala terjadinya kekurangan gizi pada orang dewasa yang harus kita ketahui yaitu :
1. Turunnya berat badan yang terus menerus
2. Jaringan otot dan lemak yang berkurang di dalam tubuh
ADVERTISEMENT
3. Berkurangnya porsi makan atau menurun
4. Sering mengalami luka dan nyeri pada mulut atau gusi
5. Sering munculnya rasa Lelah dan nyeri
6. Stress yang berlebihan dan suasana hati yang sering berubah ubah
7. Konsentrasi yang menurun dan kurangnya minum air
Oleh karena itu marilah kita semua menjaga kesehatan dengan cara makan makanan yang bergizi. makan makanan yang bergizi seimbang ini sangat penting mulai dari anak balita sampai lansia. karena salah satu efek dari tidak makan makanan yang bergizi seimbang adalah menghambat perkembangan tubuh.