Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Burnout : Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya
31 Oktober 2024 18:16 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ade Jauza fauziyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Burnout pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Freudenberger seorang psikologis klinis di New York pada tahun 1973 dalam jurnal psikologi yang membahas sindrom “burnout”. Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan yang serba cepat, tekanan dan tuntutan yang tinggi sering kali menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Mulai dari anak-anak yang sekolah, mahasiswa, pekerja sampai ibu rumah tangga semua rentan mengalami kondisi lelah yang lebih dari sekedar lelah biasa. Kondisi inilah disebut dengan burnout.
Penyebab seseorang mengalami burnout
ADVERTISEMENT
Burnuot digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang yang sedang mengalami penurunan fisik dan mental setelah mengalami stres yang berkepanjangan karena cacat fisik atau pekerjaan. Burnout lebih sering dialami oleh pekerja profesional, namun tak jarang juga terjadi pada mahasiswa dan anak sekolah. Burnout tidak bisa di samakan dengan stres walaupun permasalahannya terletak sama pada mental. Namun rasa stres menjadi penyebab dari burnout, karena burnout merupakan stres yang sudah menumpuk selama beberapa periode waktu yang disebabkan pada kondisi di mana individu merasa lelah fisik, mental, emosional dan perasaan tidak berdaya atau kehilangan semangat yang disebabkan oleh stres akibat tugas kuliah yang menumpuk, pekerjaan yang berat, dan perasaan tertekan atas sesuatu. Stres karena mengerjakan sesuatu atau karena pekerjaan yang memiliki banyak tekanan yang berkepanjangan akan menyebabkan kelelahan pada mental dan fisik yang berdampak negatif pada seseorang, perusahaan dan pengguna layanan yang bersangkutan. Burnout sering disebebkan karena pekerjaan yang terlalu memforsir diri, kurang memberi apresiasi pada diri sendiri, kurangnya waktu untuk bersantai, rutinitas yang monoton, dan bisa juga karna beban kerja yang terlalu berat. Penyebab burnout tidak hanya dipicu oleh tekanan pekerjaan saja, namun banyak faktor pendorong lain yang menimbulkan gangguan kesehatan ini, seperti:
ADVERTISEMENT
• Sering begadang sehingga jam tidur dan istirahat kurang
• Ekspetasi pencapaian yang terlalu tinggi namun tidak terealisasi
• Memikul terlalu banyak tanggung jawab tanpa bantuan orang lain
• Tidak meluangkan waktu untuk bersantai dan bersosialisasi
• Tidak memiliki tempat atau teman cerita atas beban yang di pikul
Diatas merupakan beberapa contoh penyebab burnout selain masalah pekerjaan, masih banyak lagi penyebab yang dapat menimbulkan seseorang burnout. Pada dasarnya setiap orang akan mengalami stres hingga burnout apabila telah merasakan penyebab yang sudah di sebutkan di atas tadi.
Dampak burnout pada seseorang
Burnout memiliki dampak negatif bagi seseorang yaitu berupa kesehehatan mental, kurangnya semangat untuk beraktivitas, rasa kecewa, membenci pekerjaan hingga diri sendiri, merasa tidak beruntung, merasa gagal, dan kehilangan motivasi. Dampak lain dari burnout yang kurang baik bagi kesehatan yaitu :
ADVERTISEMENT
1. Menurunnya imun tubuh
Burnout yang dibiarkan berlarut-larut dapat menurunkan daya tahan tubuh, mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Kondisi ini membuat sistem imunitas melemah, meningkatkan resiko terkena penyakit, baik ringan maupun serius yang berpotensi mengancam jiwa.
2. Memicu depresi
Dampak dari burnout juga dapat berupa depresi karena membuat seseorang merasa tertekan, tidak bersemangat, dan mudah menyerah. Kondisi ini dapat memperburuk suasana hati dan dapat mempengaruhi kesehatan mental dan jika dibiarkan berlarut-larut dapat berpotensi pada depresi.
3. Merasa lelah sepanjang waktu
Merasa lelah terus-menerus baik secara mental maupun fisik juga merupakan gejala burnout. Meski sudah beristirahat namun lelah dan mood yang buruk tetap bertahan membuat seseorang rentan terkena penyakit.
4. Gangguan tidur
ADVERTISEMENT
Gangguan tidur menjadi dampak burnout karena tekanan terus-menerus dan kesulitan rileks menyebabkan korban kesulitan tidur dengan nyaman. Padahal tidur berkualitas penting untuk menjaga daya tahan tubuh dan energi untuk beraktivitas.
Cara mengatasi burnout pada seseorang
Mengatasi burnout bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, setiap
individu memiliki strategi yang berbeda-beda dan diperlukan pendekatan. Tantangan utama dalam mengatasi burnout adalah kesadaran dari korban tersebut dan penerimaan dari individu bahwa mereka mengalami hal tersebut, serta kemauan untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Burnout dapat diatasi melalui berbagai strategi seperti olahraga contohnya yoga dan meditasi, makan makanan yang sehat, teknik relaksasi, manajemen waktu, dan dukungan sosial. Dukungan sosial yang kuat dan budaya kerja yang sehat juga penting, korban dapat berbicara dengan teman, rekan kerja atau orang yang dicintai sehingga jangan ragu untuk mencurahkan perasaan kepada orang yang kita percaya, dukungan dapat membantu mengatasi masalah ini. Burnout juga dapat diatasi dengan melakukan aktivitas yang menenangkan dan menyenangkan karena kegiatan ini dapat mengalihkan pikiran dari sesuatu yang membuat burnout. Fokus juga salah satu cara yang dapat mengatasi burnout, fokus adalah Tindakan yang memusatkan perhatian pada aliran napas sehingga akan membuat sadar akan apa yang dirasakan setiap saat. Selain itu tidur yang cukup juga dapat memulihkan Kesehatan dan membuat fisik lebih segar. Liburan dan melakukan hobi juga cara yang ampuh dalam mengatasi burnout karena dapat menghilangkan kejenuhan sera mengembalikan perasaan happy dan mood yang baik.
ADVERTISEMENT