Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Perkembangan Kecerdasan Buatan (AI) Pada Robot Humanoid
27 Juni 2022 14:47 WIB
Tulisan dari Ade Kur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Robot Humanoid adalah robot yang memiliki bentuk menyerupai manusia selayaknya manusia robot ini memiliki bagian-bagian tubuh seperti manusia diantaranya ada kepala, tangan dan kaki. Saat ini humanoid robot berkembang sangat pesat hampir semua humanoid robot sekarang ini dilengkapi dengan artificial intelligence atau kecerdasan buatan.
ADVERTISEMENT
Yang artinya robot ini pintar dan bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Artificial Intelligence (AI) adalah simulasi dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang dimodelkan di dalam mesin dan diprogram agar bisa berpikir seperti manusia.
Sedangkan menurut Mc Leod dan Schell, kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia.
Pada tahun 2017 Humanoid robot bernama Sophia yang dibuat oleh Hanson Robotics. Sophia sendiri dirancang untuk mempelajari tentang manusia dan menunjukkan kepada manusia bahwa teknologi bisa membuat hidup semua orang lebih baik. Keunggulan Sophia dibanding robot-robot yang lain adalah robot ini bisa melakukan percakapan dengan manusia pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Hampir semua pertanyaan yang ditanya bisa dijawab oleh Sophia robot ini sudah berkeliling dunia pernah berbicara di PBB, muncul di talk show besar, memiliki kredit card bahkan memiliki kewarganegaraan.
Mungkin hingga saat ini robot dengan conversations artificial intelligence terbaik dimiliki oleh Sophia dan sampai ini robot masih terus dikembangkan sehingga semakin hari Sophia akan semakin canggih dan pintar.
Sistem kerja yang pakai Sophia adalah mengkombinasikan antara kamera (sensor) di dalam robot dengan algoritma komputer, lalu juga gerak kinetik dari pergelangan tangannya dan kakinya. Artinya ia menjadi robot mobile kemanapun ia mau, lalu juga dengan mimik wajah dan kontak mata terhadap target (lawan bicara) tetap dipertahankan sebagai fokus utamanya.
Pengembangan yang dilakukan oleh Hanson Robots terhadap Sophia dianggap revolusioner. Ia merupakan gabungan dan penyempurnaan sejumlah robot terdahulu. Sistem AI Vision pada Sophia terhubung secara langsung dengan namanya Synthetic Organism Unifying Language atau disingkat (SOUL).
ADVERTISEMENT
Konsep SOUL digunakan dalam memproses data dengan cepat, pengambilan keputusan dan pemilihan kata dari respons objek. Hasilnya jadi lebih cepat dan jawaban yang diberikan lebih akurat serta minim kesalahan. Meskipun masih sangat terbatas, tetapi dengan pengembangan secara berkelanjutan, AI Vision akan semakin pintar. Misalnya dari jawaban, mimik wajah hingga humor yang ia mainkan.