Agama warisan benarkah?

Konten dari Pengguna
3 Juni 2017 17:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ade Munawar Luthfi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidak hanya masa kampanye saja, ternyata bulan ramadhan pun jagat internet dan sosial media di indonesia tetap hangat seolah tak ingin meredupkan sensasi kemajuan teknologi saat ini.
ADVERTISEMENT
AFI, jika tidak salah saya membacanya. Belakangan ramai di perbincangkan di dunia maya karena tulisannya menggaungkan keberagaman. Banyak pihak yang menghujat dan tak sedikit pula yang mendukung pernyataan anak perempuan tersebut. Namun kita bisa melihat fenomena ini dari berbagai sudut pandang. Ya, siapa yang tidak geram dengan trend buly dan menghujat di negri ini, persaingan politik merambah luas di ranah sosial. Kesalahan sedikit dibesarkan dan kebenaran dianggap sebuah kesalahan, hukum di permainkan dan setiap orang salah harus berakhir di penjara.
Mungkin ini yang menjadi latar belakang AFI anak perempuan yang masih mengenyam bangku sekolah ini untuk menuliskan keluh kesahnya. Namun yang masih terpikirkan oleh saya kenapa ada kata agama sebagai warisan didalamnya, apakah hanya sekedar hiasan sastra saja yang maksud penyampaiannya memiliki makna lebih dalam.
ADVERTISEMENT
Setiap anak adam dilahirkan dalam keadaan fitrah dan kedua orang tuanya lah yang menjadikannya majusi dan nasrani memang kalimat ini merupakan pernyataan yang semua orang muslim pernah mendengarnya. Namun jika di dalami pernyataan tersebut tetap ada proses panjang didalamnya. Ada pendidikan dan pembiasaan yang dilakukan keluarga untuk memberikan pemahaman agama yang mendalam kepada anak-anaknya dan ada ibadah spiritual yang dilakukan untuk merefleksikan keyakinannya terhadap agama yang dianutnya. Sehingga jika dikatakan sebuah warisan rasa-rasanya seperti kurang pas, terlebih jika kita mengkaji banyak kitab-kitab tauhid dalam ajaran agama islam yang didalamnya terdapat pernyataan jika masih ada rasa ragu dalam beragama maka bertaubat dan bersyahadatlah kembali termasuk yang masih merasa agamanya sebagai warisan orang tuanya. Agar keyakinan terhadap keislamannya semakin kuat. Sepertinya agama lain pun menjelaskan hal serupa.
ADVERTISEMENT
Namun untuk lebih jelasnya kita bisa mengkonfirmasikan kepada orang yang memiliki kompetensi tersebut sebelum mempublikasikannya. Dan yang terpenting persoalan keyakinan dan tauhid kita biarlah menjadi urusan kita dengan tuhan. Kewajibannya hanya memperdalam pengetahuan dengan memlelajari hal tersebut kepada ahlinya.