Penggunaan Uang Elektronik di Era Digital

Ilustrasi uang elektronik (sumber : istockphoto.com)

Perkembangan teknologi berkembang begitu pesat dan terus berevolusi hingga sekarang yang semakin canggih. Dengan berkembangnya teknologi, apapun sudah bisa dilakukan dengan menggunakan media digital. Seiring berjalannya waktu, penggunaan teknologi akan terus meningkat dan akan terus berinovasi untuk memunculkan hal-hal baru. Seperti pada contohnya di zaman modern dapat menuntut kemudahan dalam bertransaksi. Dalam mengikuti perkembangan teknologi, berbagai kegiatan bisnis dan perdagangan barang maupun jasa mulai berubah dengan menggunakan media digital.

Dengan adanya perkembangan teknologi, menyebabkan keuangan juga ikut berubah pesat. Hal ini terbukti dengan adanya uang yang berawal dari pembayaran secara tunai sampai dengan pembayaran secara elektronik yang sifatnya nontunai. Dan hal tersebut juga membuktikan bahwa perkembangan alat pembayaran berubah bentuknya yang semula berbentuk kertas dan logam. Dengan adanya perubahan uang elektronik itu juga menyebabkan penggunaan media digital akan bertambah.

Penggunaan teknologi saat ini sebagai pembayaran nontunai yang telah berkembang pesat dengan berbagai inovasi mengarah pada penggunaan yang semakin praktis, cepat dan efisien. Fasilitas pembayaran tersebut akhir-akhir ini yang dikenal dengan uang elektronik atau uang virtual. Fasilitas pendukung yang sangat mempermudah dalam bertransaksi. Tulisan ini akan menjelaskan secara mendalam tentang penggunaan uang elektronik. Mengetahui perkembangan, jenis-jenis, manfaat serta kelebihan dan kekurangan pada uang elektronik sebagai pengganti uang tunai.

Definisi dan Dasar Hukum

Uang elektronik atau bisa juga disebut dengan e-money adalah alat pembayaran dalam bentuk elektronik yang penyimpanannya berbentuk elektronik. Beberapa unsur yang memenuhi uang elektronik yaitu diterbitkan sesuai dengan nilai uang yang disetor penerbit, dan disimpan dalam suatu media seperti server atau chip. Aturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yakni peraturan BI Nomor 11 tahun 2009 tentang uang elektronik, dan surat edaran BI Nomor 11 tahun 2009 tentang uang elektronik. Selain itu, e-money dapat diatur oleh bank maupun lembaga lain.

Contoh dan Manfaat

Beberapa contoh uang elektronik yang sering beredar di Indonesia yaitu seperti Dana, Gopay, Ovo, ShopeePay dan Brimo. Manfaat dari penggunaan uang elektronik tersebut yaitu bisa memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pembayaran tanpa membawa uang tunai. Lalu dapat menghemat waktu saat bertransaksi. Uang elektronik juga bisa digunakan untuk bertransaksi massal yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi seperti pembayaran tol dan transportasi.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan dari penggunaan uang elektronik yaitu bisa mendapatkan banyak promo yang menarik, cashback maupun diskon ketika melakukan transaksi dalam jumlah yang ditentukan. Pembayaran lebih efisien serta akurat. Selain menyingkat waktu, bisa juga tanpa menunggu uang kembalian. Lebih praktis karena tidak perlu membawa banyak uang tunai. Adapun kekurangan dari uang elektronik yaitu risiko akan hilang dan dapat digunakan oleh pihak lain. Risiko bagi pengguna yang belum paham bisa memungkinkan bertransaksi dua kali sehingga nilai uang akan berkurang banyak dari nilai transaksi.

Penggunaan uang elektronik yang menggunakan media digital saat ini sudah banyak yang terkena kasus seperti terjadi penipuan. Bahkan kejadian seperti pembobolan pada mesin uang elektronik. Untuk itu, dalam penggunaan uang elektronik tetap harus berhati-hati dan jangan mudah percaya pada pesan yang muncul terkait dengan penggunaan uang digital. Seiring dengan perkembangan teknologi sistem pembayaran yang akhir-akhir ini telah membawa dampak besar terhadap pihak yang terlibat.