Pengaruh Mood terhadap Produktivitas dalam Kegiatan Sehari-hari

Adelin Aprilia
Fresh Graduate S1 Psikologi UMSurabaya
Konten dari Pengguna
16 April 2023 5:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adelin Aprilia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bete. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bete. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belakangan ini naik turunnya mood seseorang kerap dikaitkan dengan produktivitas dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, seseorang dengan mood yang baik akan lebih energik dan produktif begitupun sebaliknya, lantas apa sebenarnya mood itu?
ADVERTISEMENT
Menurut Fatimah (2017) mood (suasana hati) merupakan merupakan perasaan-perasaan yang cenderung intens disebabkan oleh situasi dan kondisi yang dialami individu, sehingga faktor internal dan eksternal dapat berpengaruh pada naik turunnya mood seseorang.
Perubahan suasana hati kerap datang secara tiba-tiba, kejadian tak terduga juga turut mempengaruhi suasana hati seseorang sehingga berdampak pada aktivitas berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum mood seseorang terbagi ke dalam dua dimensi, yaitu afek positif dan negatif. Dimensi afek positif mempresentasikan seseorang dalam keadaan senang dan antusias, aktif dan selalu siap menghadapi kehidupan.
Sedangkan afek negatif digambarkan sebagai dimensi kesedihan serta pengalaman yang tidak menyenangkan terkait keterlibatan dalam hubungan sosial, di antaranya rasa marah, perasaan bersalah atau gelisah. Namun ada pula fase saat kita tidak merasakan apa-apa atau biasa disebut dengan fase kekosongan atau hampa.
ADVERTISEMENT

Mengapa Seseorang Perlu Menjaga Mood?

Ilustrasi mood. Foto: Shutterstock
Menjaga mood merupakan keterampilan yang penting dimiliki seseorang guna meningkatkan produktivitas dalam kehidupan sehari-hari, karena seseorang dengan mood yang baik akan memancarkan energi positif dalam setiap perilaku dan tindakannya.
Namun tanpa disadari mood seseorang bisa begitu cepat berubah, banyak faktor yang turut mempengaruhi perubahan mood seseorang, baik berasal dari dalam diri sendiri maupun lingkungan luar, sehingga seseorang perlu memahami keadaan diri sendiri dan cara untuk mengatasi perubahan mood yang tengah dialami, salah satunya dengan memberikan coping stress sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi.
Mood yang buruk dapat mempengaruhi kinerja seseorang sehingga produktivitasnya juga berkurang, Produktivitas kerja merupakan kemampuan seorang individu atau sekelompok orang dalam menghasilkan barang dan jasa pada jangka waktu tertentu yang telah ditentukan atau sesuai dengan rencana (Busro 2018).
ADVERTISEMENT
Stress juga kerap datang ketika mood seseorang tidak dalam keadaan stabil. Stress terjadi apabila seseorang dalam keadaan penuh tekanan dan beban, lingkungan yang tidak support serta realitas yang jauh dari harapan. Sehingga diperlukan keterampilan dalam menjaga mood, salah satunya dengan mengendalikan perasaan kita sendiri, dapat dilakukan dengan cara:
Ilustrasi mood wanita rusak saat traveling Foto: Shutter Stock
Jika keadaan mood seseorang positif maka produktivitas kerjanya juga akan baik, sebaliknya jika mood seseorang sedang dalam keadaan tidak baik, maka produktivitas kerjanya juga dapat menjadi tidak baik.
ADVERTISEMENT
Hal ini didukung oleh penelitian Ali (2020) yang menemukan bahwa suasana hati dan produktivitas memiliki hubungan yang positif pada karyawan di Universitas of Sindh Pakistan.
Selanjutnya, penelitian oleh Fauziyah (2017)menunjukkan bahwa suasana hati memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada Restoran Ayam Geprek Mak Sunah Madiun.

Apakah Seseorang Tidak Boleh Bersedih?

Ilustrasi ibu memeluk anak yang sedih dan kecewa. Foto: Shutter Stock
Manusia adalah makhluk biasa yang kapan saja dapat merasakan kesedihan, memang tidak ada makhluk di bumi yang ingin ditimpa musibah, namun Allah selalu menjanjikan setelah kesulitan pasti ada jalan dan selalu ada rencana baik dibalik ujian yang Allah berikan kepada hambanya, salah satunya agar seseorang mampu merasakan bahagia setelah ditimpa kesedihan. Seseorang selalu mengusahakan agar hidupnya selalu bahagia, namun perlu disadari mood sedih juga memiliki manfaat asal tidak dimaknai secara berlebihan, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Ketika seseorang merasakan mood sedih sehingga memicu untuk menangis, Ketika menangis seseorang telah melepaskan endorphin dan oktisotin, hal ini yang membuat seseorang merasa jauh lebih tenang sehingga akan memperbaiki suasana hati.
Ketika bersedih otak akan mencerna kejadian-kejadian yang telah terjadi secara lebih detail, sehingga seseorang dapat memperbaiki mood yang tengah dirasakan.