Konten dari Pengguna

Psychological First Aid (PFA) pada Korban Kekerasan Seksual

Adelin Aprilia
Fresh Graduate S1 Psikologi UMSurabaya
31 Oktober 2024 12:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adelin Aprilia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Kekerasan seksual merupakan peristiwa yang berpotensi menimbulkan traumatis dan berdampak pada kondisi psikologis. Reaksi yang umum dan normal terjadi pasca seseorang mengalami kejadian yg berpotensi traumatis, sehingga dibutuhkan pertolongan pertama pada korban kekerasan seksual guna mengantisipasi dampak lanjutan. Umumnya kekerasan seksual terjadi pada perempuan dan menjadi isu sosial yang perlu mendapat perhatian dari banyak pihak, kekerasan pada perempuan juga sebagai masalah kesehatan publik dan pelanggaran hak asasi manusia. Kekerasan terhadap perempuan merupakan setiap perbuatan yang mengakibatkan penderitaan perempuan, secara fisik, seksual, psikologis, ancaman perbuatan tertentu, pemaksaan dan perampasan kebebasan baik yang terjadi di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Masyarakat cenderung menganggap wajar adanya perilaku pelecehan atau kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk sekecil apa pun, bahkan perempuan yang menjadi korban pelecehan cenderung disalahkan karena tidak bisa menjaga diri, hal ini masih melekat dikarenakan budaya patriarki menempatkan posisi sosial kaum laki-laki lebih tinggi dari kaum perempuan. Perempuan korban kekerasan seringkali berdiam dan menerima tindak kekerasan tersebut, ibarat gunung es sedikit sekali data kekerasan yang tercatat dan dilaporkan karena tidak semua perempuan yang mengalami kekerasan bersedia melaporkan kasusnya. Kekerasan terhadap perempuan menjadi isu sosial yang perlu mendapat perhatian dari banyak pihak, kekerasan pada perempuan juga sebagai masalah kesehatan publik dan pelanggaran hak asasi manusia.
Kekerasan terhadap perempuan merupakan setiap perbuatan yang mengakibatkan penderitaan perempuan, secara fisik, seksual, psikologis, ancaman perbuatan tertentu, pemaksaan dan perampasan kebebasan baik yang terjadi di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan rumah tangga. Masyarakat cenderung menganggap wajar adanya perilaku pelecehan atau kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk sekecil apa pun, bahkan perempuan yang menjadi korban pelecehan cenderung disalahkan karena tidak bisa menjaga diri, hal ini masih melekat dikarenakan budaya patriarki menempatkan posisi sosial kaum laki-laki lebih tinggi dari kaum perempuan.
ADVERTISEMENT
Psychological First Aid (PFA)
Pertolongan pertama psikologis, atau biasa yang disebut sebagai PFA (Psychological First Aid) merupakan serangkaian tindakan yang diberikan guna membantu menguatkan mental seseorang yang mengalami krisis (WHO, 2009). PFA menjadi serangkaian keterampilan yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif stress dan mencegah timbulnya gangguan kesehatan mental yang lebih buruk disebabkan oleh bencana atau situasi krisis (Everly, 2006)
Tujuan dari PFA
1. Mengurangi dampak negatif dari pengalaman traumatis
2. Menguatkan fungsi adaptif jangka pendek dan jangka panjang penyintas
3. Mengakselerasi proses pemulihan penyintas
Prinsip yang dapat dilakukan dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kekerasan seksual adalah dengan menggunakan 3L, yaitu Look (amati) dengan memastikan korban terhindah dari bahaya, mengusahan korban dalam situasi aman dan tidak ada yang terluka serta memenuhi kebutuhan dasar (makan/minum). Kemudian Listen (mendengarkan), kita bisa memberikan kenyamanan pada korban dengan menyatakan bahwa kita bersedia membantu/mendengarkan mereka, menerima perasaan atau emosi yang dirasakan korban. Setelah itu kita bisa membantu untuk Link (menghubungkan), hubungkan korban pada tenaga ahli untuk dapat mengakses layanan penanganan psikologis lebih lanjut, platfoam layanan dapat diakses melalui @perempuanberkisah, @yayasan pulih
ADVERTISEMENT
Selain itu kita juga dapat memberikan pertolongan pertama pada korban dengan cara
1. Latihan bernafas dalam hitungan mundur 5-4-3-2-1
2. Menginjakkan kaki di lantai sambil merasakan tekanan tubuh pada lantai
3. Regangkan otot-otot sambl duduk di kursi