Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Kampung Ulos di Negeri Indah Kepingan Surga
19 Juni 2023 13:11 WIB
Tulisan dari Adelin Marisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak pernah mendengar nama Danau Toba? Sebuah danau alami yang terbentuk akibat letusan dahsyat gunung berapi pada 74.000 tahun yang lalu. Di tengah danau vulkanik terbesar di dunia ini terdapat Pulau Samosir yang diberi julukan “Negeri Indah Kepingan Surga”. Julukan ini tentunya bukan tanpa dasar, dalam perjalanan menuju Pulau Samosir dari daratan Sumatera, kita disuguhkan dengan pemandangan alam yang sangat memukau hati. Keindahan Pulau Samosir pun dapat dinikmati di sepanjang perjalanan di pulau tersebut.
ADVERTISEMENT
Wisata di Pulau Samosir tidaklah lengkap rasanya apabila tidak berkunjung ke Kampung Ulos Hutaraja. Kenapa Kampung Ulos ini menjadi salah satu daerah wisata yang sayang dilewatkan apabila berkunjung ke Pulau Samosir? Hal ini dikarenakan kampung yang terletak di Desa Lumban Suhisuhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir merupakan salah satu kampung yang terkenal dengan keahlian para penenun ulos dan bangunan Rumah Bolon yang sangat indah.
Sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 2 Februari 2022, Kampung Ulos Hutaraja merupakan satu-satunya Desa atau Kampung di Pulau Samosir yang memiliki jaringan kabel listrik bawah tanah, penangkal petir dan jaringan PDAM yang mencukupi 50 rumah yang ada di kampung tersebut. “Kalau tadi kita lihat di depan rumah-rumah Bolon, tidak ada itukan kabel-kabel yang berseliweran di atas karena semua jaringan listriknya sudah di bawah tanah. Ini juga yang membedakan Kampung Ulos Hutaraja dengan kampung-kampung lain” ungkap Kades Kampung Ulos, Raja Sondang Simarmata.
ADVERTISEMENT
Selama berada di Kampung Ulos Hutaraja, wisatawan dapat menyaksikan para penenun ulos yang sedang menenun kain-kain ulos dengan sabar dan sangat telaten dengan berlatar belakang Rumah Bolon yang sangat megah atau yang disebut juga dengan Martonun Sadari. “Biasanya untuk satu set kain selesai dalam waktu 6 mingguan, dek. Satu set sarung dan selendang. Kalau yang saya bikin ini baru jadi selendangnya dek, pengerjaannya sudah hampir 3 minggu” ujar Ibu Sitonga salah satu penenun di Kampung Ulos ketika penulis menanyakan waktu yang dibutuhkan untuk membuat 1 set kain.
Para wisatawan juga dapat membeli kain ulos yang telah jadi dengan harga yang sangat terjangkau. Untuk satu set kain ulos yang ditenun secara manual dapat dibawa pulang dengan harga 1 juta rupiah saja. Harga ini tentunya sangatlah murah apabila dibandingkan dengan kesabaran dan ketekunan para inang penenun ulos yang mengerahkan tenaga mereka selama berminggu-minggu untuk menghasilkan satu set kain tenun ulos.
ADVERTISEMENT
Selepas berfoto dan berbelanja ulos, sudah tiba saatnya untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga di Coffee Shop Hutaraja. Sambil menghirup wangi kopi khas Samosir dan makanan ringan, para wisatawan juga dapat menikmati keindahan Danau Toba yang berada tepat di bagian belakang Coffee Shop tersebut. Apabila wisatawan berkunjung lepas siang hari maka dapat pula menonton kelincahan dan keceriaan para penari cilik yang tengah berlatih tarian tradisional Toba dan Samosir.