Bijak dalam Mengonsumsi Vitamin C

Konten dari Pengguna
19 Maret 2020 17:22 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari garlic bread lover tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Pixabay. Foto oleh pasja1000
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pixabay. Foto oleh pasja1000
ADVERTISEMENT
Seiring semakin meluasnya pandemi covid-19 atau yang biasa disebut virus corona, kita semua dituntut untuk menjaga daya tahan tubuh serta membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satu anjuran yang sering kita dengar yaitu meningkatkan asupan multivitamin, terutama vitamin C.
ADVERTISEMENT
Vitamin C memang paling juara dalam melindungi tubuh kita. Beberapa manfaat mengonsumsi vitamin C yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, membantu proses pemulihan, sebagai antioksidan yang membantu melindungi sel tubuh dari radikal bebas, serta membantu penyerapan zat besi dari makanan.
Sumber: Pixabay. Foto oleh Roberto Justo Kabana
Namun demikian, kita juga harus mengetahui berapa standar asupan vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga tidak terjadi konsumsi yang berlebihan dan menimbulkan efek samping.
Berikut standar vitamin C yang dibutuhkan tubuh dan batas asupannya menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG):
• Anak usia 1-3 tahun memerlukan 15 mg/hari, dengan batas asupan 400 mg/hari
• Anak usia 4-8 tahun memerlukan 25 mg/hari dengan batas asupan 650 mg/hari
• Anak usia 9-13 tahun memerlukan 45 mg/hari dengan batas asupan 1200 mg/hari
ADVERTISEMENT
• Untuk usia 14-18 tahun, jumlah asupan bagi pria yaitu 75 mg/hari dan wanita 65 mg/hari dengan batas asupan 1800 mg/hari
• Untuk usia 19 tahun ke atas, jumlah asupan bagi pria 90 mg/hari dan wanita 75 mg/hari dengan batas asupan 2000 mg/hari

Perlukah kita mengonsumsi vitamin C 1000 mg setiap hari?

Sumber: Kumparan. Foto dok.shutterstock
Seringkali kita beranggapan bahwa semakin banyak mengonsumsi vitamin C akan semakin baik bagi tubuh. Berdasarkan hasil penelitian yang dimuat pada Journal of the American Medical Association dan American Journal of Clinical Nutrition, vitamin C yang dapat dicerna hanya sekitar 120-200 mg setiap harinya, sementara sisanya tidak akan berguna oleh tubuh.

Kapan sebaiknya kita mengonsumsi vitamin C?

Vitamin C akan lebih mudah diserap tubuh jika dikonsumsi saat perut kosong karena proses penyerapan akan lebih efektif. Namun demikian, perlu diperhatikan juga tingkat keasaman vitamin C yang dikonsumsi. Sebaiknya pilih vitamin C yang tingkat keasamannya lebih netral dan bersahabat bagi lambung.
Sumber: Pixabay. Foto oleh oknesanofa
Hindari mengonsumsi vitamin C berbarengan dengan kafein (seperti kopi, teh dan cokelat) dan jenis obat tertentu (seperti aspirin, barbiturat, deferoxamine dan hydontoin) karena dapat memperlambat penyerapan vitamin C dalam tubuh.
ADVERTISEMENT

Efek samping konsumsi vitamin C berlebihan

Konsumsi vitamin C dalam dosis tinggi dan jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan sejumlah efek samping seperti gangguan pencernaan, batu ginjal, sakit kepala, insomnia, memicu reaksi alergi, menyebabkan osteofit (benjolan tulang), serta tingginya jumlah zat besi pada tubuh yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan pada hati, jantung, pankreas dan sistem saraf pusat.
Sumber: Pixabay. Foto oleh ivabalk
Ingat lho, tanpa kita sadari, asupan vitamin C juga didapatkan dari makanan yang kita santap sehari-hari. Suplemen hanya berfungsi sebagai pendukung, terutama ketika asupan vitamin dari makanan tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh. Kita harus bijak dalam mengonsumsi suplemen vitamin dan selalu mengutamakan makanan sehat.