Konten dari Pengguna

Pengujian Hipotesis dalam Penelitian

Ade Marsinta Arsani
Seorang Statistisi di Badan Pusat Statistik Lulusan statistik ekonomi di STIS Jakarta, magister ekonomi terapan Unpad dan master MPMA di Jepang
3 Januari 2023 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ade Marsinta Arsani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.istockphoto.com/id/foto/ilmuwan-data-programmer-pria-menggunakan-laptop-menganalisis-dan-mengembangkan-gm1295900106-389481184?phrase=statistik
zoom-in-whitePerbesar
https://www.istockphoto.com/id/foto/ilmuwan-data-programmer-pria-menggunakan-laptop-menganalisis-dan-mengembangkan-gm1295900106-389481184?phrase=statistik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa itu hipotesis? Hipotesis merupakan suatu dugaan sementara atas keingintahuan atau keresahan yang dialami peneliti. Tentu saja keingintahuan ini dalam dunia penelitian akan dilakukan pengujian dengan data yang ada. Dalam dunia penelitian terdapat dua jenis hipotesis yaitu hipotesis null yang biasa disimbolkan dengan H0 atau Ho dan hipotesis alternatif yang biasa disimbolkan dengan Ha atau H1.
ADVERTISEMENT
Nah, umumnya dalam statistik, asumsi dasar diletakkan pada Ho sedangkan pertanyaan penelitian yang akan dibuktikan diletakan pada H1. Misalkan peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan nilai mahasiswa dengan dua metode pembelajaran yang berbeda. Ho dalam penelitian adalah tidak terdapat perbedaan nilai dengan dua metode pembelajaran yanmg diterapkan, sedangkan H1 adalah terdapat perbedaan nilai dengan menerapkan dua metode pembelajaran yang berbeda. Hasil dari pengujian ini diharapkan penelitian dapat memberikan metode pembelajaran mana yang memberikan nilai optimal pada mahasiswa.
Jika peneliti melakukan hipotesis penelitian, dapat diuji dengan dua arah (two tails) atau satu arah (one tail) dan merujuk pada H1. Hipotesis pengujian dua arah hanya melihat apakah ada perubahaan, perbedaan, hubungan atau pengaruh suatu variabel tanpa memperhatikan arahnya. Pada umumnya disimbolkan dengan lambang tanda tidak sama dengan pada H1. Sedangkan hipotesis satu arah menunjukkan suatu arah tertentu missal arah positif (untuk melihat peningkatan, hubungan atau pengaruh positif) atau arah negatif (untuk melihat penurunan hubungan atau pengaruh negatif).
ADVERTISEMENT
Dalam melakukan pengujian hipotesis penting mempertimbangkan tingkat kesalahan (alpha) yang masih ditoleransi dalam pengambilan keputusan nantinya. Alpha atau terkadang dikenal dengan kesalahan type 1 berarti besarnya peluang peneliti menolak H0 padahal H0 benar. Diharapkan nilai alpha sekecil mungkin, pada umumnya tingkat kesalahan yang digunkan 10%, 5% dan 1 %. Apabila nilai probabilita hasil penelitian lebih kecil dari alpha yang ditentukan maka peneliti menolak Ho sehingga hipotesis penelitian terbukti. Sedangkan jika nilai probabilita hasil penelitian lebih besar dari alpha yang ditentukan maka peneliti tidak menolak Ho sehingga belum cukup bukti hipotesis diterima.
Pengujian hipotesis umumnya dilakuakan terhadap tiga hal yaitu pengujian perbandingan/ komparasi perbedaan, hubungan dan pengaruh. Pengujian komparasi data dilakukan terhadap komparasi nilai rata-rata (mean), median, proporsi maupun varian (ragam). Untuk komparasi dapat dilakukan untuk satu populasi, dua populasi maupun lebih dari dua populasi. Pengujian terhadap satu populasi dilakukan perbandingan dengan suatu nilai acuan. Misalkan pemerintah ingin menguji apakah penurunan kemiskinan di Indonesia dengan kebijakan bantuan yang diberikan lebih dari 2 persen.
ADVERTISEMENT
Pengujian terhadap dua populasi dan lebih dari dua populasi dapat dilakukan pada populasi yang berpasangan/ berhubungan (matched/ paired) maupun yang independent. Pengujian dependen pada umumnya melihat perubahan akibat adanya perubahan waktu atau kebijakan/ treatment yang dilakukan terhadap satu populasi. Misalkan pemerintah ingin mengetahui apakah terjadi penurunan tingkat pengangguran setelah diterapkan kebijakan kartu prakerja di 34 provinsi di Indonesia. Sedangkan pengujian populasi independent dilakukan terhadap populasi yang benar-benar berbeda dan tidak saling mempengaruhi. Misalkan pemerintah ingin mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kemiskinan di daerah pedesaan dan perkotaan di Indonesia.
Pengujian hipotesis hubungan dikenal dengan pengujian korelasi atau asosiasi. Misalkan ingin diketahui apakah ada hubungan antara tingkat IPM dengan tingkat kemiskinan di Indonesia. Hanya saja dalam pengujian korelasi hanya melihat besar dan arah hubungan tanpa menyimpulkan hubungan sebab akibat. Pada data kualitatif dilakukan pengujian independent/ hubungan antar variabel, misalnya apakah ada hubungan antara jenis kelamin dengan jenis tontonan yang diminati.
ADVERTISEMENT
Pengujian hipotesis pengaruh umumnya menggunakan model regresi. Pengujian ini menggunakan model sebab akibat sehingga terdapat variabel yang dipengaruhi/ terikat/ dependen/ respon dan variabel yang mempengaruhi/ bebas/ independe/ predictor. Dengan pengujian ini dapat diketahui perubahan/ dampak yang dialami suatu variabel akibat kenaikan/ penurunan variabel lainnya. Misalkan bagaimana pengaruh tingkat inflasi terhadap tingkat kemiskinan di suatu daerah.
Dengan mengetahui jenis hipotesis peneliti dapat menggunakan metode analisis yang tepat. Dengan demikian akan didapat kesimpulan dan keputusan yang dihasilkan menjadi tepat sasaran.