Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Finansial dan Mentalitas Gen Z
20 Januari 2025 17:52 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Ade Nurhidayah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gen Z, ialah mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka tumbuh besar dalam dunia digital, di mana teknologi dan internet menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga hidup dalam dunia yang penuh dengan pilihan instan. Dari belanja online hingga streaming film tanpa batas, kecepatan dan kenyamanan menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Begitu juga dalam hal keuangan. Gen Z mencari kebebasan finansial, tetapi dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka tidak hanya menginginkan keamanan finansial, tetapi juga menginginkan kontrol penuh atas waktu dan pilihan hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Salah satu ciri utama Gen Z adalah pola pikir yang lebih praktis dan fleksibel dalam hal keuangan. Mereka tidak hanya berfokus pada menabung, tetapi lebih tertarik pada cara yang lebih efisien dan cepat untuk mengelola uang. Menurut laporan dari The National Endowment for Financial Education (NEFE), hampir 70% Gen Z menganggap bahwa mereka perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang cara mengelola uang sejak dini, karena mereka menyadari pentingnya perencanaan keuangan yang baik di usia muda.
Gen Z cenderung melihat uang sebagai alat untuk mencapai kebebasan pribadi. Mereka lebih memilih memiliki fleksibilitas dalam hidup, seperti bekerja dari rumah atau memiliki penghasilan dari bisnis sampingan, daripada menjalani rutinitas pekerjaan konvensional dengan jam kerja tetap. Kebutuhan untuk meraih kebebasan finansial ini mendorong mereka untuk memikirkan cara-cara kreatif dalam menghasilkan uang dan mengelola asset.
ADVERTISEMENT
Gen Z tumbuh besar dalam dunia yang sangat bergantung pada teknologi. Mereka sudah terbiasa dengan aplikasi yang menyediakan semua kebutuhan mereka dengan cepat, termasuk dalam hal keuangan. Berdasarkan survei NerdWallet, sekitar 40% Gen Z menggunakan aplikasi pengelolaan uang atau investasi, dengan aplikasi seperti Robinhood, Acorns, dan Wealthfront yang memungkinkan mereka berinvestasi dengan mudah tanpa perlu pengetahuan mendalam tentang pasar saham.
Salah satu aspek yang menarik adalah ketertarikan mereka terhadap cryptocurrency. Menurut data dari Morning Consult, hampir 40% Gen Z tertarik untuk berinvestasi di cryptocurrency, meskipun mereka tahu bahwa jenis investasi ini sangat berisiko. Keinginan untuk mencoba hal-hal baru dan mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat menjadi alasan utama di balik fenomena ini. Selain itu, fenomena side hustle atau pekerjaan sampingan semakin populer di kalangan Gen Z. Menurut laporan The Future Workforce Report dari Upwork, sekitar 50% Gen Z terlibat dalam pekerjaan sampingan sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan mereka, dibandingkan dengan 30% dari generasi Milenial. Ini menunjukkan betapa mereka mengutamakan fleksibilitas dan kebebasan dalam bekerja, sembari mengejar tujuan finansial mereka.
ADVERTISEMENT
Sementara sebagian besar Gen Z berfokus pada investasi jangka pendek seperti saham dan cryptocurrency, mereka juga menyadari pentingnya pengelolaan keuangan yang bijaksana. Menurut Fidelity Investments, hampir 60% Gen Z sudah mulai menabung untuk pensiun meskipun mereka baru berusia awal 20-an. Mereka menyadari bahwa meskipun kebebasan finansial itu penting, perencanaan keuangan jangka panjang tetap menjadi hal yang tak bisa diabaikan.
Namun, ketidaksabaran untuk mendapatkan keuntungan yang lebih cepat kadang-kadang mengarah pada keputusan yang kurang bijaksana. Sebagai contoh, banyak Gen Z yang lebih memilih untuk berinvestasi dalam trading saham harian atau cryptocurrency dengan harapan mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Ini terkadang berisiko dan bisa berakhir dengan kerugian yang besar, terutama jika mereka tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang pasar.
ADVERTISEMENT
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Gen Z adalah menemukan keseimbangan antara kebebasan finansial dan keamanan finansial. Mereka ingin memiliki kontrol penuh atas hidup mereka, yang berarti menghindari pekerjaan tradisional dengan jam kerja tetap, dan lebih memilih pekerjaan yang memberikan fleksibilitas. Namun, banyak dari mereka juga merasa bahwa untuk mencapai kebebasan tersebut, mereka harus memiliki dana yang cukup untuk mendukung gaya hidup yang mereka inginkan.
Menurut data dari Charles Schwab, sekitar 50% Gen Z menganggap kebebasan finansial sebagai tujuan utama mereka, namun 60% mengakui bahwa mereka khawatir tentang tidak memiliki cukup uang untuk masa depan. Hal ini menunjukkan adanya ketegangan antara hasrat untuk kebebasan dan kebutuhan untuk stabilitas finansial. Kebiasaan konsumtif Gen Z juga menjadi fenomena yang menarik. Mereka cenderung menghabiskan uang untuk pengalaman dan produk yang memberi nilai jangka pendek, seperti gadget terbaru, liburan, atau acara tertentu. Namun, di sisi lain, mereka juga semakin sadar akan pentingnya literasi finansial. Menurut survei dari National Endowment for Financial Education, sekitar 70% Gen Z merasa penting untuk mempelajari cara mengelola uang dengan baik, yang mencakup tabungan, investasi, dan perencanaan pensiun.
Gen Z mungkin lebih cenderung menginginkan kebebasan finansial lebih cepat dan dalam cara yang lebih instan, namun mereka juga semakin bijaksana dalam menghadapi tantangan finansial. Mereka mengandalkan teknologi untuk membantu mengelola uang dan berinvestasi, serta lebih tertarik pada kebebasan dan fleksibilitas dalam pekerjaan. Namun, perjalanan mereka menuju kebebasan finansial tidak tanpa tantangan. Keinginan mereka untuk mencapai hasil cepat kadang-kadang bertabrakan dengan kebutuhan untuk perencanaan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Sebagai generasi yang tumbuh dengan teknologi, mereka memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita memandang keuangan. Namun, agar dapat mencapai kebebasan finansial secara berkelanjutan, penting bagi Gen Z untuk belajar mengelola risiko dan menciptakan keseimbangan antara mengejar keuntungan instan dan keamanan finansial jangka panjang.