Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
FUTSAL DOMPET DHUAFA PENDIDIKAN
22 Agustus 2017 12:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Ades Marsela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandit Analisis
Bung EL
Kuli tinta DD Pendidikan
Kandidat Juara Tim Opetasional, Monotonya serangan dan Rapuhnya Pertahanan Tim BI
ADVERTISEMENT
Dua Pertandingan futsal DD Pendidikan yang sore 21/8 di BPI Stadium berlangsung anti klimak.
Pertandingan pertama antara tim Operasional melawan tim makmal ibarat Barcelona lawan Arsenal atau Real Madrid Lawan Bayer Munchen musim kemarin.
Tak tanggung tanggung Makmal digasak 5-1 oleh tim operasional. Tim yang di isi oleh ahli IT, GA, Pantry dan anggota tim lainnya yang saking banyaknya tidak bisa disebutkan karena tidak maaen dan bangku cadangan tak muat.
Babak pertama berlangsung monoton maklum masih belum panas. Tim ops setelah memasukan bola ke gawang makmal bermain seperti cara maen Arsenal maen cantik, muter2 bola kesana kemari tapi g nembak2 ke gawang Alhasil tidak tercipta gol tambahan di babak pertama.
ADVERTISEMENT
Baru di babak kedua setelah mendapatkan tausyiah dan informasi bahwa jam menunjukan 16.45 waktu pulang kantor semakin dekat tim.ops kembali bersemangat. Tanpa ampun tim makmal digelontor 4 gol tambahan. Permainanan makmal ibarat cerita dalam surat Al Zalzalah ketika kiamat datang yaitu lari kesana kemari tak jelas juntrunganya. Tim Ops penantang juara dan bersiap menghadapi Finalis tahun 2016 yaitu tim SMART yang di dukung full baik teriakan maupun doa oleh siswa di babak semifinal.
Pertandingan kedua antara Tim BI dan tim SGI awalnya membosankan. Bagaimana tidak pertandingan baru dimulai BI yang sangat pede bobol oleh gol sepele. Tapi tak berselang lama penyerang BI memberondong tim mahasiswa SGI plus 1 karyawan SGI dengan tiga gol.
ADVERTISEMENT
Sadar bahwa ada kesalahan strategi dgn membiarkan seorang widodo c utomo sendirian di depan gawang dan leluasa menendang bola akhirnya tim SGI mulai menata diri. Maklum tim SGI berisikan anak muda minim pengalaman melawan tim BI yang tak muda lagi memang sarat pengalaman.
Setelah mematikan pergerakan penyerang tunggal yg cara maennya mirip filipo inzagi sewaktu di milan di depan gawang ada bola tendang dan gol tim SGI mulai menekan tim BI.
Kondisi tertekan tim BI melakukan tactical subtitution dengan mengganti Dimas dengan Fherdes Setiawan di posisi bertahan. Faktor usia mempengaruhi tim BI dimana stamina tua tak bisa menipu melawan anak-anak muda SGI.
Menurunya stamina pemain tak diatur dengan baik yaitu dengab memainkan tempo. Tim BI malah terus menyerang. Alih alih menambah gol karena asyik menyerang melalui dua kali serangan balik cepat tim SGI berhasil membuat 2 gol cepat dan memaksa pertandingan berlanjut ke babak adu pinalti.
ADVERTISEMENT
Babak adu pinalti berlangsung seru dua penendang utama tak bisa memasukan bola. Kiper berhasil memblok bola yang arahnya lurus mengarah ke posisi kiper di tengah gawang.
Yang menarik adalah menebak arah tembakan Dimas. Dimas biasa menendang bola dengan kencang namun arahnya selalu ke atas dan tak tepat sasaran. Pada pinalti kali ini ternyata masih sama menendang kencang dan mengarah ke atas. Alhasil tiang gawang mementahkan tendangan geledek tersebut.
Penendang ketiga sama 2 bisa memasukan bola. Tambahan satu penendang tim SGI gagal memasukan bola. Posisi penendang yang tidak simetris dan posisi tubuh ideal menunjukan arah bola akan melenceng dan hasilnya melenceng.
Penendang trakhir BI Fherdes setiawan menendang bola dengan kencang lurus dan sulit di jangkau. Goool BI lolos ke semifinal. SP sebagai juara bertahan telah siap menunggu.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Tim operasional kandidat juara dengab stok pemain melimpah namun makmal bukanlah tim yanv benar2 menguji kemampuan tim. Seperti tahun tahun sebelumnya tim ops ini mirip Arsenal selalu jadi penantanv tapi tak pernah juara.
BI bermain baik walupun minim kreatifitas. Ketika pergerakan penyerangnya dimatikan dengan man to marking kemudian putus aliran bola kedepan dan pressing pemain belakang yang sering melakukan blunder maka kemenangan akan di tangan lawan BI selanjutnya.
Selamat malam
Merdeka!