Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Ibu Pendidik adalah Gurunya Para Guru
29 Agustus 2017 18:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Ades Marsela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemajuan sebuah bangsa tak pernah lepas dari peran kaum ibu. Begitu besar peran ibu dalam mendidik anaknya-anaknya, maka tidak dapat dipungkiri bahwa ibu adalah madrasah yang pertama. Derajat seorang ibu lebih tinggi 3 kali dibandingkan ayah. Seperti dalam hadist diriwayatkan; seseorang datang menghadap rasulullah, “wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berhak untuk saya perlakukan dengan baik” Beliau mennjawab, “Ibumu” ia bertanya lagi, lalu siapa ? “ibumu”, lalu siapa lagi “ibumu”, dan bertanya lagi lalu siapa ? “baru ayahmu” (H.R. Ahmad dan Abu dawud). Sungguh mulia derajat seorang ibu, sehingga rasulullah memerintahkan menghormati ibu sebleum ayah, kenapa ? karena begitu banyak hal yang telah dilakukan oleh ibu, dari mengandung, melahirkan, merawat, dari engkau yang bukan apa-apa sampai menjadi manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Ayahpun begitu, namun peran ibu lebih dominan dari ayah.
ADVERTISEMENT
Mendidik adalah tugas mulia sepanjang masa. Tak ada tugas mulia bagi seorang ibu terhadap anaknya melainkan menjadi madrasah baginya. Seorang ibu haruslah paham bahwa mendidik anak adalah kewajiban besar yang harus dipikul dia atas pundaknya. Dialah pilar utama dalam proses tarbiyyah bagi anaknya. Prestasi dan kesuksesan anak sangat berkaitan erat dengan peran ibu sebagai madrosah pertama bagi anaknya.
Untuk menjadi madrosah utama bagi para anaknya di butuhkan berbagai bekal utama. Bagaimana mungkin seorang anak akan belajar jika pengajarnya bodoh akan ilmu dan adab mulia? Kesiapan bekal seorang ibu sangat mempengaruhi proses pembelajaran anak yang di asuhnya. Ibarat sebuah instansi sekolah, maka sekolah tersebut akan menjadi sebuah sekolah yang favorit dan unggulan apabila memiliki pengajar yang profesional dan berpengalaman, kita sebut saja dengan guru 3 P atau ibu 3P (Pendidik, Pengajar dan Pemimpin). Sebagai seorang guru atau pendidik. Seorang ibu mampu mendidik putra-putrinya, mengajarkan sesuatu yang baru, melatih, membimbing mengarahkan serta memberikan penilaian baik berupa reward maupun punishment yang mendidik.
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang ibu pendidik, haruslah banyak peran yang mesti dikuasai, semua profesi pun disambangi demi mendidik sang buah hati tercinta,
Ibu adalah role model. Ibu sebagai tauladan bagi sang buah hati, Bagaimanapun, anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
Ibu sebagai manager utama dalam keluarga, seorang ibu pendidik harus mampu mengintegrasikan berbagai macam karakter, berbagai macam keadaan/kondisi anggota keluarganya ke dalam satu tujuan rumah tangga. Ibu mengatur semua kebutuhan anak-anaknya. Seperti dalam ilmu manajemen seorang ibu harus menguasai POAC dalam mendidik anak (Planning, Organizing, Actuating and Controlling).
MOM is my MOTIVATOR, Sejak masa kelahiran seorang anak, proses pertumbuhan berbagai organ belum sepenuhnya lengkap maksimal. Perkembangan dari proses organ-organ ini sangat ditentukan oleh motivasi/rangsangan yang diterima anak dari ibunya. Rangsangan yang diberikan oleh ibu, akan memperkaya pengalaman dan mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan kognitif anak. Bila pada bulan-bulan pertama anak kurang mendapatkan stimulasi visual, perhatian terhadap lingkungan sekitar juga akan berkurang.
ADVERTISEMENT
Ibu ku seorang Psikolog, Ia kudu paham bagaimana pola asuh, susunan keluarga, tumbuh kembang masa kanak-kanak hingga dewasa, dan pengaruh lingkungan sosial anaknya. Supaya tidak ada lagi istilah kalau anak itu salah didik, hanya karena seorang ibu tidak bisa memperlakukan anaknya sesuai dengan umur perkembangan psikologinya.
IBU ku sang koki hebat, Sebagai seorang chef, ibu harus bisa menyajikan masakan bergizi untuk keluarganya, dan tentunya seorang ibu harus pandai memutar otak untuk berkreasi menghasilkan menu-menu yang dapat diterima semua anggota keluarga, baik menu sarapan, makan siang, maupun makan malam.
IBUku seorang mentri, MENTRI KEUANGAN, Ibu yang memanajemen keuangan dalam keluarga dengan sebaik-baiknya, bagaimana mengatur pengeluaran belanja bulanan , keperluan rumah tangga, kebutuhan anak sekolah, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang tak terduga. Dan Terkadang juga harus merangkap jadi mentri BUMN. Ia terlibat bagaimana ikut membantu perokonomian keluarga dengan cara ikut bekerja, atau menjalani sebuah hobi yang mendatangkan pulus. Tapi walau bekerja tetap tidak melupakan kodratnya sebagai seorang ibu.
ADVERTISEMENT
IBUku sang design INTERIOR 5R di rumahnya, Ia bisa menata menciptakan/menata berbagai furnitur yang ada di rumahnya untuk menciptakan suasana nyaman, baru, tidak membosankan anggota keluarganya. Dan dengan kondisi yang 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin). Supaya keluarga kita selalu dalam koridor kenyamanan.
IBU sebagai dokter buat anak-anaknya, “ma aku sakit L’ bagaimanapun ibu adalah tim sar pertama yang menyelamatkan anaknya, harus mampu mengupayakan kesembuhan dan menjaga anaknya dari berbagai hal yang mengancam kesehatan. Berbagai cara dilakukan untuk menjaga anggota keluarganya tetap dalam keadaan sehat
IBU sebagai penjaga perdamaian di rumah, Menjadi seorang ibu bagaikan menjadi superwoman. Maka dari itu ibu harus berlatih military supercamp (MSC ala SGI) hehe Ia harus bisa menyeimbangkan perannya, baik dalam keluarga, mau pun dalam pekerjaan. Ia adalah istri yang menyayangi suaminya sekaligus ibu bagi anaknya.
ADVERTISEMENT
My mother is POLWAN, Selain ayah, Ibu juga ikut menjaga anak-anaknya. Dengan kasih sayangnya, ia harus menjaga anaknya dari hal-hal buruk mulai agar benar pertumbuhannya. Menjaga anaknya dari hal-hal yang berbahaya dan tidak diingikannya. ia akan begitu khawatir jika anaknya telat pulang.
Untuk menjalankan peran tersebut, tentu banyak pula bekal yang sekiranya mesti dipersiapkan sejak dini, sebagai calon istri dan tentunya calon ibu, diantaranya:
IMAN DAN TAQWA, Tidak akan pernah seorang ibu menjadi madrosah yang unggul tanpa di bekali iman dan taqwa. Keduanya ibarat benteng penjaga kemurnian fitrah anak didiknya. Sekaligus sebagai perisai yang menghalangi anak panah tentara setan dan serangan dahsyat budaya kejahiliyahan.
ILMU DAN PENGALAMAN, Ilmu adalah petunjuk terbaik dan pengalaman adalah guru yang arif dan bijaksana. Tanpa ilmu seorang ibu tidak akan menjadi pendidik sejati. Dan tanpa pengalaman tidak akan menjadikan seorang ibu pendidik yang handal. Antara ilmu dan pengalaman harus berpadu dalam diri seorang ibu. Semua itu karena mendidik anak bukan sekedar membesarkan, namun membekali, membina, mengarahkan,mengembangkan serta mengawal menuju keridhaan Allah dan rosul-Nya.
ADVERTISEMENT
DOA DAN KEIKHLASAN, Doa seorang ibu akan mengantarkan anaknya pada kesuksesan dan keberhasilan. Tak ada senjata yang paling ampuh kecuali doa setelah berusaha semaksimal mungkin. Doa seorang ibu yang di hiasi keikhlasan pada Allah akan mengantarkan anak-anaknya menjadi pejuang di jalan Allah.
SABAR DAN TAWAKKAL, Mendidik anak bukanlah pekerjaan sepele. Banyak sekali hambatan dan rintangan dalam proses perjalanannya. Barang siapa yang bersabar maka Allah SWT akan berikan kemenangan. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah maka Allah akan janjikan jalan keluar dari segala persoalan, Begitu juga Allah akan memberikan rizqi dari arah yang tidak disangka-sangka. Sabar dan tawakkal adalah kunci dalam segala urusan. Insya Allah dengan sabar dan tawakkal akan di peroleh hasil yang maksimal.
ADVERTISEMENT
Sekian bekal yang bisa di sharingkan, semoga bermanfaat. Wahai para ibu dan para calon ibu jangan pernah menyerah dan putus asa. Selalu bersiap siagalah menjadi madrasah ula yang mencetak para pejuang yang selalu membela Allah dan rosul-Nya. Menjadi seorang ibu pendidik adalah pekerjaan yang tak pernah terputus amalannya, Sungguh betapa indah sebuah syair arab yang memuji peran seorang ibu di dunia ini.