Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Karoshi, Ancaman Kematian di Jepang Akibat Kerja Terlalu Keras di Tempat Kerja
7 November 2023 10:08 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ade Saikhu Sya'Ban tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kematian akibat kelelahan kerja, atau yang dikenal sebagai "karoshi" dalam bahasa Jepang, telah menjadi perhatian serius di tempat kerja modern. Fenomena ini menyoroti tekanan yang dihadapi pekerja di lingkungan kerja yang semakin kompetitif dan berorientasi pada hasil. Dalam beberapa dekade terakhir, tekanan untuk bekerja lebih keras, lebih lama, dan lebih efisien telah menjadi norma di sejumlah sektor industri di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Karoshi tidak hanya menyoroti dampak fisik kelelahan kerja yang ekstrem, tetapi juga dampaknya terhadap kesejahteraan mental pekerja. Stres kronis, kelelahan, dan ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi telah menyebabkan lonjakan kasus gangguan kesehatan mental di kalangan pekerja.
Di Jepang, negara tempat istilah "karoshi" pertama kali diakui, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini dengan membatasi jam kerja, mempromosikan pola kerja yang seimbang, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesejahteraan pekerja.
Namun, upaya tersebut masih belum cukup untuk menangani akar permasalahan yang mendasari budaya kerja yang mengutamakan produktivitas di atas kesejahteraan.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan negara Jepang pada tahun 2020 saja lebih dari 2.0000 kasus karoshi yang telah dilaporkan dalam kurun waktu setahun. Kasus karoshi sendiri diakibatkan bekerja berjam-jam secara terus-menerus, tanpa adanya waktu istirahat yang cukup dan juga tanpa cuti yang ada.
ADVERTISEMENT
Dalam pencegahannya sendiri, negara Jepang juga membuat kebijakan-kebijakan baru untuk mengurangi tingkat karoshi yang ada seperti adanya revisi undang-undang standar kerja yang mencakup perubahan dan juga ketentuan batas jumlah jam kerja yang diperbolehkan untuk para pekerja, peningkatan kesadaran publik juga dilakukan dengan mengkampanyekan budaya kerja sehat dan juga risiko karoshi kepada masyarakat umum.
Di berbagai negara lain, masalah karoshi juga telah menjadi sorotan. Peningkatan perdebatan tentang perlindungan hak pekerja, regulasi jam kerja, serta kebijakan kesejahteraan kerja telah muncul di berbagai tingkatan pemerintahan dan industri.
Namun, implementasi kebijakan-kebijakan ini sering kali menghadapi tantangan, terutama dalam lingkungan kerja yang terus berubah dengan cepat dan terus mendorong produktivitas yang tinggi.
Penting bagi perusahaan, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan untuk mengakui seriusnya masalah karoshi dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, berkelanjutan, dan mendukung kesejahteraan keseluruhan individu.
ADVERTISEMENT
Keseimbangan antara produktivitas dan kesejahteraan harus menjadi fokus utama, agar masa depan dunia kerja menjadi lebih manusiawi dan berkelanjutan. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat mengatasi fenomena yang mematikan ini dan mengubah budaya kerja menjadi lebih peduli terhadap kesejahteraan manusia.