Konten dari Pengguna

Akulturasi Bangsa Melayu dan Sumatra dalam Nasi Lemak

Ade Tuti Turistiati
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto. Alumni SSEAYP 89. Senang menulis tentang kisah perjalanan, budaya, pendidikan, dan masalah-masalah sosial dalam masyarakat. Hobi main pingpong dan membaca.
27 Mei 2025 22:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Akulturasi Bangsa Melayu dan Sumatra dalam Nasi Lemak
Nasi lemak merupakan salah satu makanan khas Malaysia. Sekilas nasi lemak dan nasi uduk tidak ada bedanya. Namun, nasi lemak merupakan makanan hasil akulturasi dari bangsa Melayu dan Sumatera.
Ade Tuti Turistiati
Tulisan dari Ade Tuti Turistiati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di Malaysia, banyak makanan atau masakan mirip dengan masakan khas Indonesia. Sebut saja salah satunya yang di negeri jiran disebut nasi lemak. Sekilas nasi lemak dan nasi uduk tidak ada bedanya. Namun, nasi lemak merupakan makanan hasil akulturasi dari bangsa Melayu dan Sumatera. Sementara, nasi uduk merupakan hasil akulturasi dari Bangsa Melayu dan Jawa.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, nasi uduk bisa ditemui di berbagai daerah dalam berbagai versi seperti nasi uduk versi Sunda dan versi Betawi. Nasi lemak bisa kita temui di Malaysia, Singapura, Brunei, dan beberapa wilayah di Indonesia, terutama di daerah Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Utara. Nasi lemak biasanya ditaruh di daun pisang dengan tatakan piring plastik.
Nasi lemak. Sumber: Dokumentasi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Nasi lemak. Sumber: Dokumentasi pribadi.
Nasi lemak seperti juga nasi uduk sama-sama dikukus dengan santan. Namun, nasi lemak ditambah dengan daun pandan dan kayu manis. Sehingga, rasa nasi lemak dan aromanya lebih ringan dibanding nasi uduk. Sebagai lauk pendamping nasi lemak, tersedia berbagai pilihan diantaranya telur balado atau telur dadar, ikan teri dan kacang tanah goreng, ayam goreng serta sambal goreng, rendang daging sapi, aneka seafood seperti udang atau cumi serta irisan mentimun. Meskipun sebagai pelengkap, sambal termasuk bahan yang terbilang penting pada sajian nasi uduk maupun nasi lemak. Untuk nasi uduk, umumnya disajikan dengan sambal kacang. Sementara, nasi lemak disajikan dengan sambal goreng merah kental rasa pedas dan agak manis. Meskipun banyak perbedaan antara nasi uduk dan nasi lemak. Keduanya sama-sama sering dijadikan sebagai menu sarapan atau sesekali dijadikan menu makan malam.
ADVERTISEMENT
Jika Anda sedang berada di Kuala Lumpur, Anda bisa mencoba nasi lemak Alor Corner di kawasan Bukit Bintang. Kedai yang mangkal di jalan Alor ini buka setengah hari dari Selasa sampai Minggu dari pukul 08:00 sampai jam 12an, hari Senin libur. Kedai ini tidak hanya ramai dikunjungi pembeli lokal tetapi juga pelancong mancanegara.
Antrian pembeli di Alor Corner. Sumber: Dokumentasi pribadi.
Para pembeli di Alor Corner selain bisa membeli menu utama nasi lemak dan pendampingnya, mereka juga dapat membeli aneka kudapan seperti pisang goreng, tahu isi, lemper ayam, kue dadar, dan donat kentang. Harga yang tersemat berkisar RM 2-7 atau sekitar Rp 8.000-28.000. Jika Anda membeli “kosongan” atau tanpa lauk tambahan, nasi lemak akan ditemani teri kacang, sambal merah dan irisan timun dengan harga RM 3, jika ditambah telur dadar tebal bercampur irisan wortel dan daun bawang harganya menjadi RM 7 atau sekitar Rp. 28.000.
ADVERTISEMENT
Yang menarik, Alor Corner ini dimiliki oleh Zaenal Ahmad perantau asal Bukittinggi yang datang ke Malaysia sejak usia 19 tahun. Zaenal yang sekarang berusian 70an tahun ini menikah dengan Soraya, wanita asal Johor yang leluhurnya asal Purworejo Jawa Tengah. Pasangan suami istri ini mengawasi langsung proses penjualan dagangannya sampai kedai tutup. Sesekali Zaenal dan Soraya menyapa para pembeli dan mengajaknya ngobrol. Mereka senang diajak ngobrol terutama oleh orang Indonesia.
Zaenal dan Soraya pemilik Alor Corner. Sumber: Dokumentasi pribadi.
"Banyak orang Indonesia membeli dan makan di sini, jadi walau di negeri orang, saya merasa jualan di kampung halaman" ujar Zaenal dengan wajah sumringah menutup obrolan.