Shalat Tarawih Berjemaah dengan Khusyu dan Nyaman

Ade Tuti Turistiati
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto. Alumni SSEAYP 89. Senang menulis tentang kisah perjalanan, budaya, pendidikan, dan masalah-masalah sosial dalam masyarakat. Hobi main pingpong dan membaca.
Konten dari Pengguna
23 Maret 2023 8:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ade Tuti Turistiati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Shalat tarawih adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Hukumnya sunah. Jika tidak ada halangan, shalat tarawih sebaiknya dilaksanakan secara berjemaah di masjid.
Ilustrasi menuju shalat berjemaah di masjid. Sumber: freepik.com
Ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan jemaah sebelum dan setelah shalat tarawih berjemaah di masjid, diantaranya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Usahakan sebelum datang ke masjid, kondisi badan, pakaian dan peralatan shalat seperti mukena dan sajadah dalam keadaan bersih. Pastikan keberadaan kita di masjid tidak mengganggu kekhusyuan shalat jemaah lain, misalnya karena bau keringat atau bau apek. Jika diperlukan, jemaah sebaiknya menggunakan minyak wangi yang berbau lembut dan tidak berlebihan.
2. Jika jemaah membawa sajadah dari rumah, sebaiknya sajadah untuk yang berukuran satu orang, kecuali jika jemaah berniat berbagi sajadah dengan jemaah lainnya. Sajadah berukuran besar jika digunakan untuk sendiri berpotensi merenggangkan shaf shalat. Padalah dalam shalat berjemaah seharusnya shaf dirapikan/diluruskan dan rapat.
3. Bagi perempuan, model dan warna mukena sebaiknya polos dan tidak beraneka warna apalagi jika mukena yang dikenakan mengandung tulisan. Beberapa travel umroh dan haji biasanya mencantumkan nama travel, kelompok, asal jemaah di mukenanya sebagai identitas. Pada shalat shalat jemaah baik tarawih maupun shalat sunah atau wajib lainnya, jika mukena semacam itu dikenakan akan mengganggu kekhusyuan shalat yang berada di belakang jemaah yang mengenakannya. Misalnya, ketika sedang shalat membaca tulisan yang berada di mukena. Model atau warna yang mencolok berlebihan akan menarik perhatian dan berpotensi mengganggu kekhusyuan shalat jemaah yang berada di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
4. Ketika masuk masjid, alas kaki berupa sandal atau sepatu dirapikan dengan posisi sandal atau sepatu siap dikenakan ketika jemaah keluar dari masjid. Jika ada loker atau tempat penitipan alas kaki, sebaiknya sandal atau sepatu disimpan di tempat yang disediakan agar lebih tertib dan rapi. Selain itu untuk mencegah tertukarnya alas kaki atau alas kaki berpindah tangan.
5. Jika jemaah membawa anak kecil, sebaiknya sejak di rumah anaknya diberitahu bahwa jika berada di masjid tidak boleh berlari-lari, bercanda, teriak ketika mengucapkan aamiin, berisik, main games, ngobrol, dan sebagainya. Pada saat di masjid orang tua mengingatkan dan bertanggung jawab menjaga ketertiban anaknya.
6. Jika ada kultum atau ceramah dalam rangkaian ibadah shalat berjemaah, jemaah mendengarkan tausyiah dengan tertib alias tidak ngobrol atau menggunakan gadget untuk hal-hal yang sebenarnya bisa ditunda atau tidak penting dan genting. Jika Jemaah membawa HP ke masjid, HP dimatikan atau dalam nada silent sehingga jika berdering tidak mengganggu shalat.
ADVERTISEMENT
7. Setelah selesai shalat berjemaah, sebaiknya kita menyapa, bersalaman, atau minimal senyum pada jemaah di kanan kiri kita. Hal ini untuk meningkatkan silaturrahmi dengan sesama jemaah yang bisa jadi jarang bertemu.
Selamat menjalankan shalat terawih berjemaah dengan khusyu dan penuh berkah.