Konten dari Pengguna

Konflik Korea Selatan dan Korea Utara : Siapa Yang Lebih Kuat?

Adhelia Martha Hardjanto Putri
Student of SWCU majoring in International Relation
30 November 2024 19:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adhelia Martha Hardjanto Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi by Adhelia Martha
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi by Adhelia Martha
ADVERTISEMENT
Konflik yang terjadi diantara Korsel dan Korut belum padam hingga saat ini. Kedua negara yang saling berdekatan dan serumpun ini memiliki kapabilitasnya masing-masing terutama dalam bidang pertahanan negara. Korsel meningkatkan pertahanannya dengan melengkapi alutsista yang mereka beli dari Amerika Serikat dan meluncurkan Komando Strategis yang berintegrasi dengan AS untuk melawan Korut. Dan baru saja merampungkan proyek L-SAM atau perisai canggih untuk menangkal serangan rudal dari Korea Utara.
ADVERTISEMENT
Lalu negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un ini adalah salah satu dari sembilan negara yang memiliki senjata nuklir dan mereka telah membuat sejumlah misil yang bisa dipasangi bom nuklir, mulai dari senjata taktis jarak pendek hingga rudal balistik antarbenua (ICBM) yang berpotensi menjangkau seluruh wilayah di AS.
Akar Permasalahan Antara Korsel dan Korut
Berawal dari perang Korea ditahun 1950-1953, yang berakhir dengan gencatan senjata tanpa adanya perdamaian yang memisahkan Semenanjung Korea menjadi dua negara dengan ideologi yang berbeda. Korut menganut ideologi komunisme sementara Korsel menganut ideologi demokratis dan kapitalis.
Perbedaan ideologi juga mempengaruhi ketegangan diantara kedua belah pihak, proyek nuklir Korut serta persaingan identitas nasional menambah kekhawatiran Korsel. Dan tambah diperburuk oleh intervensi negara hegemon seperti Amerika Serikat dan China. Walaupun adanya upaya rekonsiliasi, ketegangan tetap terjadi karena isu keamanan, hak asasi manusia, dan perbedaan politik yang sangat mendalam diantara kedua negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Penyebab Konflik Terbaru
Beberapa hari yang lalu, Korut meluncurkan uji coba rudal balistik jarak jauh hingga melewati negara Jepang. Tindakan ini dianggap sebagai respons terhadap latihan wajib militer yang dilakukan AS dan Korsel, yang dilihat Pyongyang sebagai ancaman langsung.
Kim Jong-un terus menegaskan untuk meningkatkan kekuatan militernya menghadapi "ancaman imperialisme". Sementara itu Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memperingatkan bahwa tindakan yang dilakukan Korut hanya akan memperburuk isolasi internasionalnya dan menegaskan bahwa mereka siap menghadapi setiap ancaman.
Respon Dunia Terhadap Konflik Korea Selatan dan Korea Utara.
Konflik ini tidak hanya menjadi persoalan regional tetapi sudah menjadi implikasi global karena melibatkan negara besar seperti AS, China, dan Rusia. Amerika Serikat berfokus pada penahan Korut lewat ekonomi dan militer, sementara China dan Rusia lebih menekankan stabilitas tanpa menjatuhkan Korut.
ADVERTISEMENT
PBB telah lama menegakkan genjatan senjata semenjak perang Korea, selain itu Dewan Keamanan PBB telah menjatuhkan berbagai sanksi ekonomi terhadap Korut sebagai respons atas program nuklir dan uju coba rudal yang telah dilakukan. PBB juga mengalami kesulitan konsensus yang dimana upaya PBB sering kali terhambat oleh perbedaan pandangan antara anggota tetap Dewan Keamanan terutama AS, China, dan Rusia.
Asean sebagai kawasan dari Asia telah menyerukan resolusi damai dan stabilitas regional, namun pengaruh Asean dalam konflik ini terbatas. Konflik ini menimbulkan kekhawatiran global dan banyak negara yang mengutuk tindakan provokatif Korut dan mendukung sanksi internasional.
Siapa Yang Lebih Kuat Diantara Kedua Negara Tersebut?
Korea Utara memiliki personel yang besar, kelengkapan alutsista yang mereka miliki, dan termasuk senjata nuklir yang sangat ampuh untuk membumi hanguskan negara musuh. Perlu diketahui bahwa Korut menganut sistem "Proxy War" yang dimana apabila negara mereka mendapatkan serangan dari negara musuh, mereka akan membalasnya lebih besar hingga rata dengan tanah dan ditambah kelengkapan dan kecanggihan senjata perang yang dimiliki Korut. Dalam hal ini Korsel juga berpikir berkali-kali untuk melakukan serangan terhadap Korut.
ADVERTISEMENT
Namun bila dilihat dari kekuatan militer, Korsel lebih unggul daripada Korut dikarenakan Korsel menempati peringkat ke-5 dan Korut menempati peringkat ke-36 dari 145 negara didunia. Apabila kekuatan militer kedua negara tersebut tidak sebanding dengan senjata pertahanan negara yang mereka miliki dimana dalam posisi ini ada yang lebih unggul, maka peringkat militer yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Korsel lebih unggul dalam aspek ekonomi, teknologi, dan aliansi, namun Korut adalah ancaman besar bagi Korsel. Sejauh ini yang lebih kuat untuk menghadapi konflik tersebut adalah Korea Utara.
Dampak Konflik Korea Selatan dan Korea Utara
Terjadinya konflik perang diantara kedua negara tersebut tidak hanya mempengaruhi ketegangan dan kekhawatiran pada regional saja tetapi hingga global,
ADVERTISEMENT
berikut adalah dampak yang terjadi :