Konten dari Pengguna

Menuju Puncak Gunung 'Toblerone'

Adhi Kawidastra
Penggemar jazz, penikmat kopi dan pecinta alam. Seorang Diplomat yang berusaha menjalankan tugasnya dengan baik sembari menjelajah dunia.
22 Februari 2018 16:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adhi Kawidastra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pagi itu jam telah menunjukkan jam delapan tepat, sambil menyiapkan sarapan bersama istri untuk kami berdua dan Raid anak kesayangan kami, saya memandang keluar jendela apartemen kami seraya bersyukur melihat matahari bersinar cerah dan langit pun nyaris tidak berawan.
ADVERTISEMENT
Alhamdulillah, hari itu sangat cerah yang membuat kami semakin semangat untuk memulai ritual petualangan kami. Hampir tiga tahun kami tinggal di Swiss, suatu negeri indah dengan seribu gunung dan seribu danau.
Kami senantiasa mengisi hari-hari di akhir pekan menjelajahi keindahan alam Swiss yang begitu elok dengan gunung dan sungai yang mengalir indah menuju danau yang selalu mengundang decak kagum ketika memandangnya.
Hari itu, kami berencana untuk mengunjungi salah satu tempat yang menjadi destinasi menarik di Swiss, yaitu Gunung Matterhorn, yang bentuk puncaknya menginspirasi produk coklat asal Swiss yang sudah mendunia, Toblerone.
Caption: Pemandangan Puncak Matterhorn dari Gornegrat (sumber: dokumen pribadi)
Tepat jam 10 kami berangkat dari Bern, kota dimana kami tinggal, menuju Kanton (negara bagian) Valais yang terletak di Swiss bagian selatan, suatu negara bagian dimana Matterhorn berlokasi. Ada dua alternatif untuk menuju lokasi jika berkendara dengan mobil.
ADVERTISEMENT
Jika ingin menempuh jarak yang lebih pendek, maka kita dapat mengambil rute melalui Kandersteg dengan total jarak tempuh 130 km. Pada rute ini, kita akan merasakan sensasi menaiki kereta khusus untuk mobil dan melalui rute terowongan menembus pegunungan Alpen.
Namun, jika ingin menempuh jalur yang sedikit memutar, maka kita dapat mengambil rute melalui jalan bebas hambatan utama melalui beberapa kota seperti Fribourg, Montreux, dan Sion dengan total jarak 227 kilometer.
Saat itu kami mengambil alternatif jalan memutar dan memutuskan untuk mencoba kereta khusus untuk mobil tersebut lain waktu. Perjalanan kami tempuh dalam waktu kurang lebih tiga jam sampai di Kota Täsch, titik terjauh dimana kami bisa memakai mobil. Dari sini, perjalanan harus dilakukan dengan menggunakan kereta khusus menuju Kota Zermatt.
ADVERTISEMENT
Kota Zermatt merupakan suatu kota yang unik, karena terletak di lereng pegunungan dan karena kepedulian penduduknya yang tinggi terhadap lingkungan, maka kendaraan yang digunakan di kota ini hanya kendaraan listrik dan kendaraan tradisional yang ditarik oleh kuda atau keledai.
Caption: Suasana Kota Zermatt (sumber: dokumen pribadi)
Sampai di Zermatt, kami langsung menuju hotel yang sudah kami pesan sebelumnya. Saya dan istri termasuk orang yang suka melakukan perencanaan yang matang sebelum melakukan suatu perjalanan.
Gruetzi! Kami disambut dengan sangat ramah oleh resepsionis yang sekaligus merupakan pemilik hotel tempat kami menginap. Mayoritas hotel-hotel di Swiss merupakan hotel tradisional yang dimiliki oleh keluarga secara turun temurun. Hal tersebut menjadikan tinggal di hotel tradisional Swiss memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan jika menginap di hotel-hotel besar.
Caption: Suasana Hotel di Zermatt Tempat Kami Menginap (sumber: dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
Jam telah menunjukkan pukul 13:30, tak mau menunda lagi, kami memutuskan untuk istirahat sejenak dan menikmati santap siang sembari menikmati lanskap kota Zermatt di sekeliling kami.
Berpetualang bersama seorang balita memang tidak sesederhana jika berpetualang sendiri atau berdua dengan pasangan. Kita harus senantiasa memikirkan kebutuhan dan kondisi anak, mulai dari memperhatikan jam makan sampai dengan menyiapkan segala keperluan anak yang disimpan di ransel-ransel kami yang senantiasa menemani di setiap petualangan kami
Kami menutup hari itu dengan menjelajahi Kota Zermatt dan istirahat di hotel untuk menyiapkan stamina untuk petualangan kami esoknya.
Waktu ideal untuk mendapatkan pemandangan paling bagus dari Matterhorn adalah tepat setelah matahari terbit. Tapi karena kami bukan termasuk early riser, kami memulai petualangan kami pada jam delapan pagi, ketika matahari sudah lumayan tinggi.
ADVERTISEMENT
Perjalanan menuju titik terdekat dengan Matterhorn dilakukan menggunakan kereta khusus dari Stasiun Zermatt menuju Gornegrat. Dari Gornegrat, pengunjung memiliki pilihan untuk hanya menikmati area di seputar visitor center atau melakukan hiking dengan mengambil beberapa pilihan rute yang ada.
Caption: Kereta Khusus dari Zermatt menuju Gornegrat (sumber: dokumen pribadi)
Dari area visitor center, pengunjung dapat mengabadikan Aletsch Glacier, yang merupakan Glacier terbesar di daerah Alpen dengan panjang 23 kilometer dengan luas area 81,7 kilometer persegi. Bagi mereka yang menyukai hiking berbagai pilihan rute dengan tingkat kesulitan yang beragam dapat diambil dengan rute mulai dari Gornegrat dan beberapa titik lain.
Caption: Pemandangan Aletsch Glacier Diambil dari Gornegrat (sumber: dokumen pribadi)
Seperti kebiasaan, kami mengambil rute hiking yang bersahabat untuk anak-anak yang dimulai dari Rotenboden, titik stasiun pertama di bawah Gornegrat. Kami mengambil rute pendek dengan jarak sekitar 3 km menuju Riffelberg, titik stasiun setelah Rotenboden.
Caption: Salah Satu Rute Hiking dengan Latar Belakang Matterhorn (sumber: dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
Di rute yang kami lalui, beberapa kali kami berhenti sejenak untuk mengabadikan keindahan Matterhorn dan lanskap di sekitarnya. Raid, yang kala itu berusia 4 tahun 2 bulan, sangat menikmati perjalanan kami. Berulang kali dia melompat-lompat dengan riang dan sesekali berlari mendahului kami.
Caption: Memandang Matterhorn dari Rifelsee (sumber: dokumen pribadi)
2 jam berlalu, kami mengakhiri hiking kami di Riffelberg. Dengan muka tampak lelah namun masih menunjukkan keceriaannya, Raid mendahului kami menaiki kereta yang membawa kami kembali ke Zermatt.
Caption: Kereta yang Membawa Kami Kembali ke Zermatt (sumber: dokumen pribadi)
Hari yang cukup melelahkan, tapi kami tak hentinya bersyukur atas pengalaman kami menikmati keindahan ciptaan Allah. Dalam hati saya berucap “semoga suatu saat kami bisa kembali ke tempat ini lagi.”
ADVERTISEMENT