Jokowi Sajikan Colenak hingga Bakso untuk 27 Delegasi Afghanistan

21 November 2017 11:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan JK makan siang di Kebun Raya Bogor (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan JK makan siang di Kebun Raya Bogor (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah menggelar pertemuan di Ruang Garuda Istana Bogor, Presiden Joko Widodo kemudian mengajak sekitar 27 orang perwakilan Dewan Tinggi Perdamaian Afghanistan menuju Kebun Raya Bogor. Jokowi menjamu delegasi Afghanistan itu makan siang bersama di Grand Garden Resto and Cafe.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan 27 delegasi Afghanistan tiba sekitar pukul 11.05 WIB, Selasa (21/11). Jokowi, JK dan Ketua Dewan Tinggi Perdamaian Afghanistan Muhammad Karim Halili duduk dalam satu meja di Grand Garden Resto and Cafe.
Mereka tampak menghadap ke Kebun Raya Bogor, sementara 26 orang lainnya duduk di kursi lainnya yang terpisah. Menurut Kepala Rumah Tangga Istana Bogor, Endang, ada berbagai macam menu yang disiapkan untuk acara pertemuan ini.
Jokowi dan JK makan siang di Kebun Raya Bogor (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan JK makan siang di Kebun Raya Bogor (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
"Ada pover cheese, pisang goreng, colenak, aneka juice," kata Endang kepada kumparan (kumparan.com) saat ditemui, Selasa (21/11)
"Kemudian ada bakso, soto Bandung, bulgogi, mie wong deso, sate ayam, gado-gado," lanjut dia.
Jokowi dan JK makan siang di Kebun Raya Bogor (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan JK makan siang di Kebun Raya Bogor (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
Saat ini acara makan siang Jokowi, JK, dan Dewan Tinggi Perdamaian Afghanistan masih berlangsung. Terlihat mendampingi Jokowi dan JK di lokasi yaitu Menkopolhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin.
ADVERTISEMENT