Dapat Sentuhan Hollywood, Film Wiro Sableng Tetap Berbahasa Indonesia

10 Februari 2017 13:31 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Poster film Wiro Sableng 212. (Foto: Dok. Lifelike Pictures)
Setelah tidur panjang, Pendekar Gendeng dengan tato 212 di dada akan bangkit kembali. Proses penggarapan film 'Wiro Sableng' digarap Lifelike Pictures dengan sentuhan Hollywood. Mereka bekerjasama dengan Fox International Productions, anak perusahaan dari 20th Century Fox.
ADVERTISEMENT
Tanggung jawab besar ada di pundak Angga Dwimas Sasongko yang dipercaya sebagai sutradara. Wiro Sableng yang lahir dari imajinasi Bastian Tito, sudah melegenda lewat 185 novelnya. Jangan lupakan juga serial televisi Wiro Sableng yang populer di era '90-an dengan bintang utama Herning Sukendro alias Ken Ken. Anak '90-an pasti masih banyak yang ingat lagu soundtrack-nya, kan?
Sheila Timothy, produser dari Lifelike Pictures, mengatakan bahwa proyek film Wiro Sableng hadir bukan karena momentum tertentu. Jodohlah yang membangkitkan sang pendekar dari tidur panjangnya. Sheila dipertemukan dengan seniman-seniman berbakat setelah perbincangan panjang dan berdiskusi tentang visinya membawa karakter Wiro ke layar lebar.
"Kemudian saya ketemu Angga (Dwimas Sasongko, sutradara) yang awalnya memang selalu dimulai dengan pembicaraan-pembicaraan saja. Ditambah lagi saya mencoba rilis (poster) di social media dan (sambutannya) sungguh luar biasa. Artinya jadi panggilan buat saya," kata produser 'Tabula Rasa' ini.
ADVERTISEMENT
Panggilan untuk merealisasikan Wiro Sableng menjadi film semakin kuat. Lala merasa pancingan mengeluarkan teaser poster, efektif melihat reaksi penonton yang rindu dengan karakter Wiro Sableng. Dia dan Angga kemudian sepakat untuk membawa romantisme Wiro Sableng dari bukunya. Karakter Wiro akan tetap klasik, dan Angga dinilai memiliki visi yang luar biasa dengan sentuhan modernnya.
"Pastinya nanti trik kamera, terus kemudian warna, dan lain sebagainya akan memberikan kebaruan. Kostum dan lain sebagainya. Suatu hal yang pasti, memberikan kejutan buat penonton," kata Lala berjanji.
Fox International Pictures. (Foto: Dok. Fox International Pictures)
Keterlibatan Fox International Production (FIP) ada di segi teknis dan distribusi. Skenario yang diadaptasi dari novel Bastian Tito dikerjakan oleh Seno Gumira, Sheila Timothy dan Tumpal Tampubolon. Perwakilan FIP adalah Michael J Werner yang mengisi posisi Eksekutif Produser. Nantinya Fox akan memfasilitasi komunikasi dan transfer ilmu dari penasihat teknis yang sudah veteran di Hollywood. Selain itu membuka kemungkinan distribusi di luar Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jadi veteran Hollywood, artinya dia bagian dari FOX sehingga dia punya banyak resources. Jadi kita akan cari negara mana yang teknologi CGI-nya mumpuni tapi cost-nya nggak semahal Amerika. Tapi tentunya juga akan melibatkan kreator-kreator lokal," jelas Angga.
'Wiro Sableng' yang punya judul internasional '212 Warrior' akan diproduksi pada Agustus mendatang. Sementara proses pre-produksi sudah dimulai sejak tahun lalu. Menurut Sheila, tahapan produksi sudah dilewati sedikit demi sedikit sebelum pengambilan gambar. Memecah skrip, pra-visualisasi, mempersiapkan efek visual, pergerakan kamera, hingga koreografi pertarungan. Untuk persoalan terakhir, Sheila dan penggemar Wiro Sableng sepertinya bisa sedikit tenang karena Yayan Ruhiyan (The Raid) yang diberi tanggung jawab. Ingat Mad Dog, kan?
"Kita perlu casting yang panjang. Semua membutuhkan waktu. Ditambah lagi dengan fighting harus ada koreografi, sehingga saat syuting mereka menjadi fighter. Jadi believable fighting-nya," lanjut sutradara yang menang FFI lewat 'Cahaya dari Timur'.
ADVERTISEMENT
Angga menyebut filmnya kolosal, dan cast yang dilibatkan bisa ribuan. Keseluruhan pengambilan gambar akan dilakukan di Indonesia.
"Ini film indonesia. Syuting di Indonesia, bahasa Indonesia, dan pemainnya Indonesia," tegasnya.