'War for the Planet of the Apes' Tutup Trilogi dengan Apik

17 Juli 2017 16:30 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adegan kera berperang dengan manusia (Foto: 20th Century Fox)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan kera berperang dengan manusia (Foto: 20th Century Fox)
ADVERTISEMENT
"Human get sick, apes get smart, human kill apes," demikian penggalan dialog yang diucapkan tokoh Bad Apes dalam 'War for the Planet of the Apes.'
ADVERTISEMENT
Ini merupakan trilogi terakhir dari film 'Planet of the Apes' yang ditangani oleh Matt Reeves sebagai sutradara. Film ketiganya ini akan menjadi puncak dari konflik berkelanjutan dari dua film pendahulunya, 'Rise of the Planet of the Apes' (2011) dan 'Dawn of the Planet of the Apes' (2014).
Caesar (Andy Serkis) masih menjadi pimpinan dari koloni kera yang mencoba untuk menghentikan perang melawan manusia yang dipimpin oleh The Colonel (Woody Harrelson). Namun, serangan fajar yang dilakukan The Colonel dan pasukannya ke tempat persembunyian para koloni kera mengubah pikiran Caesar. Ia ingin membalaskan dendam terhadap nyawa kera yang telah direnggut manusia.
Akhirnya, Caesar beserta tiga kawan setianya, Luca, Rocket, dan Maurice, melakukan perjalanan untuk menghabiskan para tentara itu. Di tengah jalan, mereka bertemu dengan Nova (Amiah Miller), seorang yatim piatu perempuan yang bisu karena terjangkit virus.
ADVERTISEMENT
Caesar tampak marah (Foto: 20th Century Fox)
zoom-in-whitePerbesar
Caesar tampak marah (Foto: 20th Century Fox)
Keempat kera tersebut tak memiliki pilihan lain selain membawa Nova karena tak ingin ia mati beku di antah berantah. Tak lama berselang, kawanan ini pun bertemu dengan Bad Ape (Steven Zahn). Kera yang satu ini sebenarnya adalah kera biasa yang berasal dari kebun binatang, tapi ia bisa bicara setelah beberapa kali berinteraksi dengan manusia.
Merekalah yang menjadi pusat kawanan yang akan melawan The Colonel dan tentara manusianya untuk menghentikan perang besar antara dua spesies ini.
Sejak film pertama dari trilogi 'Planet of the Apes', film tersebut memang sarat dengan tema politik. Pada akhirnya, film ini juga terus mempertanyakan apakah manusia dan kera bisa hidup berdampingan? Pertanyaan tersebut terjawab pada akhir film.
ADVERTISEMENT
Dengan mengusung tema politik, jangan harap film ketiga ini akan memiliki banyak adegan action-nya karena memang 'Planet of the Apes' bukanlah film action, melainkan drama dengan bumbu ledakan dan rentetan senjata.
The Colonel Cs siap berperang (Foto: 20th Century Fox)
zoom-in-whitePerbesar
The Colonel Cs siap berperang (Foto: 20th Century Fox)
Perjalanan Caesar hingga akhirnya bisa bertemu dan berperang melawan The Colonel ditampilkan dengan alur yang lambat. Tapi setelah 140 menit berlalu, bisa dibilang bahwa 'War for the Planet of the Apes' dapat memuaskan hasrat penonton.
Akhir untuk film trilogi ini pun dipilih dengan sangat hati-hati, mencoba agar penonton tetap puas bagaimanapun hasil akhir dari perang antara Caesar vs The Colonel. Belum lagi dengan efek CGI yang sangat lembut dan detail hingga membuat penonton lupa bahwa di balik rambut lebat kera itu ada manusia yang berperan dan ditutupi dengan special effects.
ADVERTISEMENT
Jika harus menilai, kumparan (kumparan.com) akan memberikan nilai 8,5/10 untuk 'War for the Planet of the Apes'. Apakah kamu tertarik untuk menyaksikan penutupan trilogi 'Planet of the Apes' ini? Jangan lupa saksikan film tersebut di bioskop mulai tanggal 26 Juli 2017!