Konten dari Pengguna

Anak, Orang Tua, dan Penggunaan Media Sosial di Masa Pandemi Covid-19

Adhinda Melati Putrikartika
Mahasiswi Universitas Airlangga, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi S1 Manajemen.
26 Mei 2022 19:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adhinda Melati Putrikartika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Diedit oleh : Adhinda Melati Putrikartika
zoom-in-whitePerbesar
Diedit oleh : Adhinda Melati Putrikartika
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun belakangan ini, dunia sedang dihebohkan dengan Corona Virus Disease 2019 atau yang sudah kita kenal sebagai virus Covid-19. Virus Covid-19 menyebar sangat cepat di seluruh penjuru dunia. Berkembang dan bermutasi menjadi berbagai varian baru yang semakin ganas. Varian yang cukup dikenal oleh masyarakat, yaitu omicron. Indonesia juga termasuk negara yang terjangkit virus Covid-19. Pada tanggal 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan temuan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Hal ini tentu menjadi perbincangan dan kekhawatiran seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga timbul banyak persoalan ditengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
Hampir semua kegiatan harus dilakukan dari rumah. Para pekerja dan pelajar juga harus melakukan semua aktivitasnya dari rumah. Semua kegiatan yang tadinya dilakukan secara luring, berubah menjadi daring. Tentu kebiasaan baru ini mengubah cara hidup dan perilaku masyarakat. Terlebih lagi, 2 tahun bukan lah waktu yang sebentar. Dengan banyaknya kegiatan yang harus dilakukan secara daring, masyarakat dipaksa untuk selalu dekat dengan alat komunikasi yang ada. Dengan demikian, kegiatan masyarakat tidak lepas dari penggunaan media sosial. Begitu pun anak-anak.
Menurut Nasrullah (2015) media sosial adalah medium yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain membentuk ikatan sosial secara virtual. Pengguna media sosial dapat menciptakan berbagai konten tanpa dibatasi oleh waktu dan ruang. Media sosial sangat berperan dalam kehidupan manusia. Pengguna media sosial cakupannya sangat luas. Mulai dari anak yang masih di bawah umur, remaja, orang dewasa, hingga orang-orang yang sudah lanjut usia. Karena kebebasan dan luasnya jangkauan media sosial, maka timbul banyak pengaruh terhadap keadaan sosial, budaya, perilaku manusia, bahkan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan media sosial tentu harus diikuti dengan kebijaksanaan penggunanya. Sudah jelas bahwa konten yang termuat di dalam media sosial sifatnya bebas dan luas. Sehingga tidak jarang ada konten yang belum pantas dilihat oleh anak dibawah umur. Jika dilihat berdasarkan usia, tentu sebenarnya penggunaan media sosial oleh anak-anak harus disertai dengan pengawasan orang tua. Pada masa pandemi, banyak kegiatan anak yang dialihkan menjadi kegiatan daring. Termasuk dalam hal pendidikan.
Anak-anak bersekolah dari rumah dan mengubah segala aktivitasnya menjadi aktivitas jarak jauh. Hal ini memaksa mereka untuk menggunakan media sosial disegala aktivitasnya. Anak-anak lebih banyak menggunakan alat komunikasi dan media sosial karena tidak bisa keluar rumah dan melakukan kegiatan outdoor lainnya. Semua aktivitas di luar ruangan yang dapat mengembangkan diri mereka harus diubah menjadi aktivitas jarak jauh secara daring. Tentunya hal ini bisa membuat perkembangan anak terganggu. Untuk itu diperlukan bimbingan orang tua dalam penggunaan media sosial agar bisa bermanfaat dan berguna bagi perkembangan anak dibawah umur.
ADVERTISEMENT
Penggunaan media sosial oleh anak dibawah umur dengan bimbingan dan pengawasan orang tua bisa menimbulkan dampak positif. Di sisi lain, orang tua tentu tidak bisa 24 jam mengawasi anaknya dalam menggunakan media sosial karena harus bekerja atau melakukan aktifitas lainnya. Karena kurangnya pengawasan orang tua, tidak sedikit dari anak-anak pengguna media sosial yang terkena dampak negatif dari adanya media sosial. Mereka mencontoh apa yang mereka lihat di media sosial. Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan media sosial oleh anak-anak tidak hanya dalam sisi perubahan perilaku, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan fisik maupun mental anak tersebut. Untuk itu, diperlukan adanya solusi untuk mengurangi dampak negatif yang ada.
Beberapa solusi yang bisa diterapkan untuk mengurangi dampak negatif yang bisa muncul karena kurangnya pengawasan orang tua saat anak dibawah umur menggunakan media sosial, yaitu :
ADVERTISEMENT
1. Batasi waktu penggunaan alat komunikasi yang bisa digunakan untuk bermain media sosial
2. Beri edukasi mengenai dampak negatif dan positif dari media sosial
3. Berikan aktifitas atau kegiatan lain yang bisa membuat si anak lupa dengan keberadaan media sosial, seperti kegiatan outdoor atau pun lainnya
4. Berikan akses terbatas dalam penggunaan alat komunikasi
Perlu ditegaskan lagi bahwa peran orang tua dalam mengawasi anaknya saat bermain media sosial itu sangat penting dan dengan solusi yang telah dipaparkan di atas, diharapkan dampak negatif yang timbul dari penggunaan media sosial oleh anak dibawah umur bisa berkurang sehingga generasi muda bisa semakin unggul kedepannya.