Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Prokrastinasi: Budaya Menunda-nunda yang Berbahaya untuk Masa Depanmu
15 Desember 2021 21:05 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Adhiva Febrina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Ketika kita menunda-nunda, ingatlah bahwa hidup terus berjalan". -Seneca
Kalian ngerasa familiar enggak sih sama kalimat ini?
ADVERTISEMENT
“Ah tugasnya gampang, nanti aja deh ngerjainnya. Paling gak sampe sehari udah kelar.”
“Biasanya kalo ngerjain deket deadline otak bakalan lebih lancar buat mikir, nanti aja deh ngerjainnya h-1 deadline.”
“Masih tiga hari lagi, nyantai dulu bisa kali ya.”
“Tugasnya susah banget... Scroll tiktok dulu deh.”
Kira-kira siapa nih yang pernah berpikir atau mengatakan kalimat-kalimat seperti di atas? Kalimat-kalimat di atas ini bisa menjadi tanda bahwa kamu adalah seorang prokrastinator, lho.
Bukan hanya menunda tugas dan pekerjaan, tetapi seorang prokrastinator juga akan memiliki berbagai macam alasan untuk menunda kegiatan dalam aspek lain, seperti menunda dalam melakukan pekerjaan rumah, menunda membayar tagihan listrik, menunda untuk berpartisipasi dalam suatu acara yang bermanfaat, seperti webinar, kepanitiaan, dll.
ADVERTISEMENT
Mengenal Prokrastinasi
Apa itu prokrastinasi?
Prokrastinasi merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa latin, yakni “pro” yang memiliki beberapa arti, seperti maju, ke depan, dan lebih menyukai, serta kata “crastinus” yang artinya besok (Steel, 2007). Dari asal kata prokrastinasi, bisa kita simpulkan bahwa prokrastinasi lebih suka menyelesaikan tugas atau pekerjaannya besok daripada menyelesaikan hari ini.
Prokrastinasi adalah suatu tindakan menunda kegiatan yang diinginkan dengan sengaja, meskipun orang yang menunda tau bahwa hal tersebut akan berdampak buruk untuk dirinya. Nah, seperti yang sudah disebutkan beberapa kali sebelumnya, seseorang yang melakukan prokrastinasi bisa disebut juga dengan prokrastinator.
Hayo, siapa nih yang pernah menjadi prokrastinator? Kok bisa ya, seseorang menjadi prokrastinator? Yuk, simak pembahasan selanjutnya!
ADVERTISEMENT
Mengapa Seseorang Terus Menunda-nunda Pekerjaan?
Menurut Dr. Ferrari, seorang psikolog yang telah melakukan penelitian terkait dengan prokrastinasi, terdapat beberapa alasan mengapa kita sering menunda-nunda pekerjaan.
1. Suka membohongi diri sendiri
Seorang prokrastinator cenderung senang membohongi dirinya sendiri dengan mengatakan,
“Lebih baik ngerjainnya besok aja ah.”
“Otak gue tuh bakalan lebih lancar buat mikir kalo udah deket deadline.”
Orang-orang prokrastinator cenderung suka membohongi dirinya sendiri bahwa mereka bisa menyelesaikan tugas atau pekerjaannya dalam waktu yang dekat. Tetapi kenyataannya bertolak belakang dengan harapan. Mereka hanya akan merasa cemas dan menyesal karena tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan maksimal.
2. Faktor Lingkungan
Sikap yang suka menunda-nunda bukanlah sifat bawaan sejak lahir. Prokrastinasi secara tidak langsung dipelajari dalam lingkungan keluarga. Dalam hal ini, pola asuh orang tua terhadap anak sangat mempengaruhi timbulnya sikap prokrastinasi. Orang tua dengan gaya asuh yang otoriter dan suka mengatur membuat anak tidak dapat mengembangkan kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri. Sehingga sikap prokrastinasi yang dimiliki sang anak dapat menjadi sebuah bentuk pemberontakan terhadap gaya asuh yang diberikan orang tua kepada anak.
ADVERTISEMENT
3. 3 Tipe Orang yang Suka Menunda
Dr. Ferrari telah mengidentifikasi tipe-tipe dasar orang yang suka menunda-nunda.
• Tipe orang yang suka dengan tantangan
Hayo, siapa nih di antara kalian yang suka mengerjakan tugas dekat deadline karena merasa lebih tertantang? Nah, orang dengan tipe ini adalah orang yang akan menunggu hingga menit-menit terakhir untuk mendapatkan sensasi di kejar-kejar waktu yang sebenarnya.
• Tipe yang Suka Menghindar
Orang yang suka menghindar kemungkinan akan menghindari adanya rasa takut akan kegagalan atau bahkan takut sukses. Di sisi lain, mereka juga sangat peduli dengan apa yang orang katakan kepada mereka. Orang yang suka menghindar ini lebih memilih orang lain menilai mereka sebagai orang yang kurang berusaha daripada sebagai orang yang kurang memiliki kemampuan.
ADVERTISEMENT
• Tipe yang Tidak Bisa Membuat Keputusan
Dengan tidak membuat keputusan, seorang prokrastinator akan menerima tanggung jawab sebagai hasil akhir atas apa yang telah mereka peroleh.
Apa Saja Dampak yang Ditimbulkan dari Prokrastinasi?
Dampak yang ditimbulkan dari prokrastinasi ternyata cukup berbahaya untuk masa depan kamu, lho.
Kristin O’Donovan, seorang pendiri dan CEO dari TopResultsCoaching, menjelaskan bahwa ada beberapa dampak dari prokrastinasi yang sangat umum terjadi yang bukan hanya merusak produktivitasmu tetapi juga akan merusak hidupmu. Apa aja sih dampaknya?
1. Kehilangan Waktu yang Berharga
Mungkin jika kita berpikir bahwa waktu yang telah kita luangkan hanya sehari-dua hari tidak masalah. Tapi bagaimana jika akhirnya kita sadar setelah dua sampai lima tahun kita tidak merasakan adanya perubahan yang terjadi dalam diri kita?
ADVERTISEMENT
“Udah 2021, kok gue masih gini-gini aja sih?”
Nah, ketika kita sadar akan hal ini, tentunya kita akan merasa sedih dan menyesal karena tidak bisa memutarbalikkan waktu, sampai akhirnya kita hanya bisa hidup dengan perasaan menyesal dan merasa tidak berdaya.
2. Hilangnya Kesempatan
Kira-kira sudah berapa banyak nih kesempatan yang kita sia-siakan dengan alasan, “gue belom siap.”, “masih banyak waktu.”, “kesempatan itu pasti ada dateng lagi, kok.” Sayangnya, kebanyakan kesempatan hanya datang satu kali saja. Kita tidak bisa menjamin kapan kesempatan kedua akan menghampiri kita. Satu hal yang mungkin tidak kita sadari bahwa kesempatan yang ada di depan mata bisa saja akan mengubah hidup kita. Jika kita tidak pernah mengambilnya, yang ada hanya rasa sesal yang menghantui. Jadi, kalau ada kesempatan di depan mata, jangan di sia-siakan lagi, ya!
ADVERTISEMENT
3. Rendahnya Harga Diri
Memiliki harga diri yang rendah cenderung akan membuat kita merasa bahwa kita tidak mampu mengerjakan tugas atau proyek dengan cara yang benar. Sayangnya, dengan menunda pekerjaan hanya akan meningkatkan perasaan rendah diri yang membuat kita semakin ragu dengan kemampuan sendiri.
Jika kita merasa rendah diri, cobalah untuk fokus meningkatkan harga diri kita daripada berpegang pada harapan bahwa kita harus bisa melakukan sesuatu dengan sempurna, karena hal ini akan membuat kita memaksakan diri menjadi sesuatu yang kita harapkan ketika pada kenyataannya kita tidak siap.
4. Berbahaya untuk Kesehatan
Prokrastinasi juga dapat memberikan dampak yang buruk untuk kesehatan, lho. jika kita terlalu suka menunda-nunda pekerjaan, besar kemungkinan akan membuat kita merasa cemas, gelisah, panik hingga stres. Bukan hanya itu, ketika kita menunda pekerjaan dan memaksa diri untuk menyelesaikannya dalam waktu dekat, hal ini juga akan berdampak pada kesehatan fisik juga, kita akan merasa kelelahan, susah tidur, pusing, hingga akhirnya jatuh sakit.
ADVERTISEMENT
5. Merusak Kariermu
Cara kita bekerja secara langsung akan mempengaruhi hasil kerja kita sendiri, berapa banyak target yang dapat kita capai, seberapa baik kontribusi kita pada perusahaan, sehingga dampak dari prokrastinasi akan berakibat buruk pada karier kita. Dengan kita menunda-nunda tentunya akan menghalangi kita untuk memenuhi deadline yang telah diberikan atau mencapai target bulanan kita. Apa dampaknya terhadap karier? Kita bisa saja tidak naik pangkat atau lebih parahnya lagi kita akan kehilangan pekerjaan.
Bagaimana Caranya Kita Melawan Prokrastinasi?
Setelah mengetahui dampak yang diakibatkan oleh prokrastinasi, apa kalian masih ingin menunda-nunda pekerjaan? Pastinya enggak, ya. Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana sih caranya agar kita bisa melawan prokrastinasi? Yuk, cari tau!
1. Yuk, cicil tugasmu!
ADVERTISEMENT
Saat kita mendapatkan tugas yang banyak baik dari guru, dosen, maupun atasan, perasaan malas pastinya akan muncul dengan sendirinya, ya gak sih? Padahal belum dikerjain, tapi ngeliat tugasnya yang banyak aja sudah bikin malas duluan. Untuk menghilangkan sikap menunda-nunda, pikiran seperti itu harus dihilangkan juga, ya! Kalau tugasnya masih bisa dicicil, kenapa engga? Sedikit demi sedikit jika kita melakukannya dengan konsisten, pasti akan selesai juga, kok!
2. Terlalu sempurna itu tidak baik, lho
jika kita yang memiliki sifat perfeksionis, kita cenderung akan menunggu sampai segalanya sempurna untuk dilanjutkan. Jika tidak sempurna, kita pasti akan untuk melanjutkannya dan akan terus berkutat pada bagian yang belum sempurna itu, sehingga waktu yang tersisa akan terbuang sia-sia. Dalam kondisi seperti ini, alangkah baiknya kita berfokus untuk menjadi lebih baik daripada menjadi sempurna. Artinya, kita tetap berusaha dengan melakukan yang terbaik, tapi dalam waktu yang bersamaan kita juga harus fokus pada penyelesaian tugas tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Atur jadwalmu!
Dengan mengatur jadwal, kegiatan kita akan menjadi lebih terarah dan akan membuat kita menjadi disiplin waktu. Kita juga perlu konsisten dalam mengatur jadwal kegiatan. Setelah kita sudah tau apa yang akan kita kerjakan, jangan lupa untuk mengatur waktu dan menjauhkan segala distraksi yang ada agar kita bisa lebih fokus dalam mengerjakan tugas tersebut.
4. Jangan lupa beri diri kamu hadiah ya!
Menghilangkan prokrastinasi dalam diri kita bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Perlu niat yang kuat untuk menghindari sikap menunda-nunda ini. Belum lagi jika kita tergoda oleh konten-konten yang ada dalam media sosial, ajakan teman untuk hang out, film yang dibintangi aktor favorit baru saja rilis, dll. Hal ini tentu akan menjadi godaan yang besar ketika kita akan menyelesaikan tugas. Namun, daripada kita menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk menunda tugas, kenapa gak kita jadikan hal tersebut sebagai motivasi atau acuan kita untuk menyelesaikan tugas secepatnya?
ADVERTISEMENT
Mengapresiasi diri itu penting, lho. jika kita sudah berhasil menyelesaikan tugas kita sebelum deadline pengumpulan, jangan lupa untuk beri diri kita hadiah sebagai bentuk apresiasi ya! Tidak harus dalam bentuk materi, kok. Memberi hadiah pada diri sendiri bisa berupa melakukan aktivitas yang membuat kamu senang. Seperti contoh yang sudah aku sebutkan sebelumnya.
Sebentar lagi tahun 2022, masih mau gini-gini aja? Yuk, ubah pola hidup kita menjadi sesuatu yang lebih berarti dan bermanfaat. Ingat! Kesempatan gak datang dua kali, lho. jadi, jangan pernah sia-siakan waktumu yang berharga hanya untuk sesuatu yang kurang penting ya!
Referensi:
Lombardo, E. (March 07, 2017). 11 Ways to Overcome Procrastination. Diakses pada 15 Desember, 2021 https://www.psychologytoday.com/us/blog/better-perfect/201703/11-ways-overcome-procrastination
ADVERTISEMENT
Marano, H. E. (June 09, 2016). Why We Procrastinate. Diakses pada 15 Desember, 2021 https://www.psychologytoday.com/intl/articles/200507/why-we-procrastinate
O’Donovan, K. (April 19, 2021). 8 Dreadful Effects of Procrastination Than Can Destroy Your Life. Diakses pada 15 Desember, 2021 https://www.lifehack.org/articles/productivity/8-ways-procrastination-can-destroy-your-life.html
Suhadianto, N. .P. (2019). EKSPLORASI FAKTOR PENYEBAB, DAMPAK DAN STRATEGI UNTUK PENANGANAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA. Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi), 10(2), 204-223 : 10.24036/rapun.v10i2.106266
Steel, P. (2007). The nature of procrastination: A meta-analytic and theoretical review of quintessential self-regulatory failure. Psychological Bulletin, 133(1), 65–94.
https://doi.org/10.1037/0033-2909.133.1.65