Konten dari Pengguna

Prajurit Di Balik Layar Garuda Shield

Adhy Buwono
Diplomat/Negosiator Isu Ketenagakerjaan/Buruh, Desa dan Pengentasan Kemiskinan ASEAN
19 November 2023 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adhy Buwono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hey, buddy, can I call you now?” sebuah notifikasi pesan singkat muncul di layar telepon genggam saya pagi itu di bulan Juni 2021.
ADVERTISEMENT
Pesan singkat itu datang dari seseorang yang sudah tidak asing lagi bagi saya, LTC (Lieutenant-Colonel-ed) Michael Hopkins.
LTC (Lieutenant Colonel) Michael Hopkins saat berkunjung ke Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles
zoom-in-whitePerbesar
LTC (Lieutenant Colonel) Michael Hopkins saat berkunjung ke Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles
Saya pun segera merespon pesan singkatnya, “Sure!”. Setelah percakapan telepon itu, saya bergegas menuju ruangan Kepala Bagian di Lantai 2 Gedung Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles.

Si Penggemar Sepeda

LTC Michael Hopkins, yang akrab disapa "Mike", adalah seorang Letnan Kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) yang bermarkas di Schofield Barracks-Hawai.
Mike bertugas di Infantri Divisi 26 dan menjadi pimpinan di salah satu bagian yang beranggotakan lebih dari 300 prajurit.
Sebelum bermarkas di Hawaii, Mike pernah bertugas di berbagai tempat. Irak, Afghanistan dan Korea Selatan adalah sederet pengalaman penugasannya di luar AS.
ADVERTISEMENT
Ada satu hal yang menarik dari Mike. Ia mengaku gemar sekali bersepeda. Bahkan setiap kali bersepeda, ia menggowes lebih dari 50 mile atau sekitar 80 km. “I do 50-mile cycling every single week,” katanya di suatu kesempatan.
Ketika berkunjung ke KJRI Los Angeles, Mike mengajak saya untuk bersepeda di Hawaii.
Ia juga dengan bangga menunjukkan foto koleksi sepeda dan berbagai hasil jepretan ketika bersepeda. "Are you showing off to me now, bruh?” candaku. “Hahaha, let's do it in Hawaii,” sambung Mike.

Garuda Shield

Ketika saya melapor kepada Kepala Bagian tentang hasil komunikasi dengan Mike, beliau sampaikan, “Siap, kita dukung mereka. Kerahkan semua tim dan saya akan telepon Konsulat kita di San Francisco untuk bantu tim kita.”
ADVERTISEMENT
Di percakapan telepon itu, Mike menyampaikan, akan ada Latihan Gabungan (Latgab) antara Angkatan Darat AS dengan Tentara Nasional Indonesia di bulan Juli-Agustus 2021 di Indonesia. Latihan gabungan itu dinamakan “Garuda Shield”.
"We will send over 1,000 soldiers to Indonesia for the exercise. Half of those are from Hawaii," jelas Mike di sambungan telepon. Artinya, proses penerbitan visa dilakukan di KJRI Los Angeles yang menaungi Kepulauan Hawaii.
Yang menarik dari proses persiapan Garuda Shield ini adalah semua pihak berpacu dengan waktu. Tim hanya memiliki waktu sekitar dua minggu untuk menerbitkan lebih dari 500 stiker visa.
Mike bahkan terbang ke Los Angeles dan menetap selama satu minggu lebih di sana. Ia bolak-balik ke KJRI Los Angeles untuk membantu menyortir dokumen yang diperlukan.
Penyortiran berkas visa prajurit yang akan mengikuti Latgab Garuda Shield. Letkol Mike dan Penulis bekerja sama memilah berkas berdasarkan abjad.
Sebagian besar tim KJRI Los Angeles pun dikerahkan untuk membantu proses penerbitan visa. Bayangkan, kemampuan normal penerbitan visa dinas/diplomatik kala itu hanya sekitar 30 lembar per harinya.
ADVERTISEMENT
Sehingga, perbantuan staf dari KJRI San Francisco pun tidak terelakkan. Akhirnya, seluruh visa berhasil dicetak sebelum tenggat waktu yang ditetapkan. Mike pun dapat pulang ke Hawaii dengan senyum lebar.
Sebelum berpamitan, Mike menyampaikan, “Thank you so much for your hard work, Buddy!” Ia pun memeluk erat dan memberikan token dari Komandan Infantri Divisi 25 Hawaii, Mayor Jenderal Joseph A. Ryan langsung kepada saya.
Token apresiasi dari Komandan Markas Besar Militer AS di Hawaii kepada Penulis
Belakangan, Mike baru mengaku kenapa ia memercayai proses penerbitan visanya ke Los Angeles.
Just so you know, from the first day I knew you, you been working so hard and responsible to your job, buddy. Our leaderships from other military bases initially wanted to have the visa processing done here in Los Angeles because they heard the processing here is super fast. But then we split them to other Consulates as you advised because you said we're running out of time."
ADVERTISEMENT
Sehat selalu ya, Mike! Semoga bisa bertemu lagi di lain waktu untuk gowes bareng.