Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Konten dari Pengguna
KKN UNTAG SURABAYA Pemetaan Wilayah Desa Terdampak Bencana Desa Sriti Kec. Sawoo
17 Januari 2023 7:25 WIB
Tulisan dari Adi Ferdianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Ponorogo - Pelaksanaan KKN Reguler Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 1945 bertempat di Desa Sriti Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Dengan di dampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Kun Muhammad Adi, S.I.Kom., M.I.Kom. Program Kerja yang dilakukan oleh Adi Ferdianto Selaku mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 yaitu melakukan pemetaan peta desa terdampak bencana tanah longsor yang telah dilakukan survey selama 2 hari.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari berbagai sumber berita yang dimana pada bulan oktober 2022 lalu bahwa dusun ngemplak dan dusun tarap, Desa Sriti ,Sawoo, Ponorogo terdampak bencana tanah longsor Sehingga warga yang terdampak bencana tanah longsor tersebut harus mengungsi ke tempat yang lebih aman yaitu dipasar Sidomukti. Oleh karena itu dalam Proses pemetaan desa ini melibatkan masyarakat secara aktif, karena masyarakat yang mengalami dan merasakan apa saja yang terjadi di desa.
Hujan yang terjadi pada bulan oktober 2022 membuat resah puluhan warga di Desa Sriti Kecamatan Sawoo Ponorogo. Hujan yang terjadi itu dapat memicu terjadinya tanah longsor yang akan melewati rumah mereka, banjir dan tanah longsor ini berdampak pada empat dusun, adapun lokasi terdampak paling parah ialah Dusun Ngemplak dan Dusun Tarap di wilayah Kecamatan Sawoo.
ADVERTISEMENT
BPBD Ponorogo dan relawan mendata jumlah Pengungsi sebanyak 92 jumlah jiwa diantara nya lansia 19, dewasa 55, balita 7 dan anak 11. Mereka mengungsi ke pasar desa demi keamanan karena khawatir terkena longsoran kembali.
Adanya hujan deras yang berlangsung lama, maka air permukaan akan masuk melalui celah celah retakan tanah, menyebabkan bobot masa tanah bertambah dan cengkraman menurun. Adanya bidang Licin serta kemiringan lereng yang terjal, maka masa tanah pada lereng akan menjadi tidak stabil dan bergerak menuruni lereng, sehingga terjadi longsor yang merusak rumah-rumah di daerah tersebut.
pihak BPBD sudah berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung untuk dilakukan pengecekan kontur tanah serta kondisi lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
#KitaUntagSurabaya #UntagSurabaya #UntukIndonesia #EcoCampus #KampusKompeten