Konten dari Pengguna

Gerak Semu Matahari dan Jejak Ekuinoks di Masyarakat Pesisir

Adi Jufriansah
Dosen Pendidikan Fisika IKIP Muhammadiyah Maumere, saat ini sedang menekuni penelitian dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)
31 Agustus 2022 12:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adi Jufriansah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Matahari akan terbit di timur dan bersemayam di barat, mungkin ungkapan ini akan dikatakan oleh kebanyakan orang. Namun secara tidak langsung ungkapan ini akan memberikan makna ambiguitas bahwa matahari yang bergerak naik ke atas horizon bumi di arah timur kemudian turun ke bawah horizon bumi di arah barat. Namun sejatinya, bumilah yang bergerak mengitari matahari dengan keteraturan di sepanjang zaman.
Foto matahari yang diambil pada tanggal 15 Juli 2022 di MTs Muhammadiyah Nangahure menggunakan teleskop. sumber: Foto Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto matahari yang diambil pada tanggal 15 Juli 2022 di MTs Muhammadiyah Nangahure menggunakan teleskop. sumber: Foto Pribadi
Kemiringan sumbu rotasi bumi mengakibatkan gerak semu pada matahari dengan sudut elevasi sekitar 23,4 derajat. Hal tersebut menciptakan ekuator langit yang tidak berhimpit dengan posisi ekliptika bumi. Matahari akan berada pada titik perpotongan antara bidang ekliptika (bidang edar bumi mengitari matahari) dan bidang ekuator langit. Hal ini menyebabkan matahari tampak bergerak dari utara kemudian melewati ekuator lalu ke selatan dan kembali lagi ke utara.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya dalam menentukan posisi matahari terhadap bumi dapat dilakukan beberapa metode, diantaranya adalah menggunakan koordinat horizon. Metode ini adalah yang paling sederhana. Meski metode ini memiliki keterbatasan yaitu hanya dapat menginterpretasi benda langit pada waktu tertentu saja. Karena rotasi bumi, koordinat horizon benda langit yang ditinjau dari suatu tempat akan selalu berubah setiap saat. Inilah yang disebut dengan gerak semu matahari. Tata koordinat horizon membagi bola bumi menjadi dua bagian yaitu bagian atas yang mana letak benda-benda langit dapat dilihat, dan bagian bawah yang mana benda-benda langit tidak tampak.
Gerak semu matahari merupakan fenomena yang dapat terjadi sepanjang tahun. Fenomena tersebut biasanya dijadikan wahana edukasi oleh beberapa penggiat astronomi. Selain wahana edukasi, beberapa aktivitas gerak semu matahari diikutsertakan dalam kajian arkeologi. Hal tersebut kemudian memiliki dampak kepada masyarakat, khususnya masyarakat pesisir.
ADVERTISEMENT
Menariknya, perhitungan matematika yang dilakukan oleh masyarakat pesisir saat mendesain rumah sudah menerapkan keteraturan fenomena benda langit. Saat minggu ke-3 pada bulan September, sekitar tanggal 22 atau 23, akan terjadi matahari menyeberangi ekuator menuju ke arah selatan. Hal ini akan berdampak pada tata letak gorden jendela saat matahari terbit untuk beberapa bulan ke depan. Masyarakat pesisir akan cenderung menutup jendela yang disinari oleh matahari tepat ke arah timur. Ini juga merupakan penanda awal musim penghujan di belahan bumi bagian selatan. Sebaliknya pada bulan Maret dijadikan penanda awal musim kemarau yang ditandai dengan perubahan letak gorden jendela yang cenderung ke arah utara. Ini merupakan salah satu jejak Ekuinoks yang terjadi pada masyarakat pesisir.
Matahari terbit di Desa Wisata Koja Doi yang diambil pada bulan Juli 2022, tampak matahari lebih condong ke utara. Sumber: foto pribadi
Pada prinsipnya, gerak semu matahari merupakan fenomena yang dimanfaatkan oleh manusia saat melakukan kegiatan, baik untuk aktivitas sehari-hari maupun kegiatan beribadah.
ADVERTISEMENT