Cristiano Ronaldo dan 'Si Nyonya Tua', Cerita Lama yang Bersemi Kembali

Sapriadi Pallawalino
Founder Sulbar Kini (part of AMSI Sulbar) // Born at Anabanua, Wajo.
Konten dari Pengguna
11 Juli 2018 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sapriadi Pallawalino tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cristiano Ronaldo dan 'Si Nyonya Tua', Cerita Lama yang Bersemi Kembali
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumber Foto: Youtube.com
Saga transfer Cristiano Ronaldo akhirnya selesai. Setelah sempat menjadi rumor panas sejumlah media Italia dan Eropa sana seminggu terakhir, Juventus merampungkan proses kepindahan mega bintang asal Portugal tersebut dari Real Madrid, Selasa (10/7/2018) waktu Spanyol.
ADVERTISEMENT
CR 7 dikontrak selama 4 tahun dengan mahar sebesar 105 juta Euro atau setara dengan Rp 1,7 triliun, dan gaji sebesar 30 juta euro atau sekitar Rp 504 miliar per tahun. Tentu saja, ini menjadi kejutan klub berjuluk 'Si Nyonya Tua' tersebut di bursa transfer. Pasca-kasus calciopoli pada 2006 lalu, Juve dikenal sebagai klub yang irit dalam hal belanja pemain.
Mega transfer peraih pemain terbaik dunia 5 kali itu pun mencatatkan rekor sebagai pemain termahal di Serie A dan Juventus. Terakhir kali Juve menggelontorkan dana besar untuk seorang pemain yakni saat mendatangkan Gonzalo Higuain dari Napoli dengan harga 90 juta euro atau setara Rp 1,5 triliun pada bursa transfer musim panas 2016.
ADVERTISEMENT
Pada 2002 silam, empat tahun sebelum Il Bianconeri -sebutan Juventus- terjebak dalam kasus Calciopoli, Juve sudah mengincar Ronaldo yang saat itu masih berumur 17 tahun. Dalam sebuah wawancara dengan media Italia La Republica, talent scouting Juventus saat itu, Gianni Di Marzio, mengungkapkan Juve sempat menjajaki kemungkinan transfer Ronaldo muda dari Sporting Lisbon.
"Saya menyaksikannya tampil pada pertandingan Sporting melawan Belenenses. Saya sudah berbicara dengan Ronaldo dan ibunya. Ronaldo pun sudah berada di Turin untuk menjalani tes medis, namun proses transfer itu pun akhirnya gagal," kisah Di Marzio.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kegagalan transfer Ronaldo disebabkan keengganan penyerang Juventus saat itu, Marcelo Salas, menjadi alat tukar dalam proses transfer tersebut. Pesepak bola asal Cili yang gagal bersinar di Juventus itu pun lebih memilih pindah ke klub Argentina, River Plate, daripada memperkuat Sporting Lisbon.
Jose Marcelo Salas mencetak gol ke gawang Sebastien Frey di Stadion Olimpico, Roma. (Foto: Grazia Neri/Allsport)
zoom-in-whitePerbesar
Jose Marcelo Salas mencetak gol ke gawang Sebastien Frey di Stadion Olimpico, Roma. (Foto: Grazia Neri/Allsport)
Kegagalan transfer Ronaldo pada 2002 ini juga sempat diungkapkan Direktur Juventus saat itu, Luciano Moggi. Pria yang disebut-sebut sebagai dalang utama di balik kasus pengaturan skor yang membuat Juventus didakwa degradasi ke Serie B pada musim 2006/2007 itu mengungkapkan pihaknya sebenarnya sudah sepakat untuk menukar Ronaldo dengan Salas.
"Kesepakatan itu batal. MU melakukan campur tangan dengan menawarkan uang yang lebih besar, sedangkan Juventus saat itu tak punya uang transfer sebesar itu," ungkap Moggi.
ADVERTISEMENT
Ronaldo kemudian bergabung dengan Manchester United setahun berselang dengan banderol harga saat itu sebesar 12,24 juta poundsterling. Di bawah pelatih legendaris MU, Sir Alex Ferguson, Ronaldo pun menemukan permainan terbaiknya. Ia menjadi pengganti sepadan bagi pemain bintang MU bernomor punggung 7 lainnya, David Beckham.
Enam musim bersama 'The Red Devils', CR 7 kemudian memilih bergabung dengan Real Madrid pada 1 Juli 2009. Dengan nilai transfer sebesar 80 juta poundsterling atau setara Rp 1,3 triliun, Ronaldo memecahkan rekor pemain termahal dunia saat itu.
Menariknya, saat berkostum Real Madrid, Ronaldo beberapa kali menjadi mimpi buruk bagi Juventus di ajang Liga Champions Eropa. Di final Liga Champions musim 2016/2017 yang dihelat di National Stadium Cardiff, Wales, impian Juventus untuk merebut trofi Liga Champions kandas setelah kalah 1-4 dari Real Madrid.
ADVERTISEMENT
Dua gol disumbangkan CR 7, sementara sisanya dicetak oleh Casemiro dan Marco Asensio. Satu gol Juventus dicetak oleh Mario Mandzukic di paruh babak pertama.
Gianluigi Buffon dan Cristiano Ronaldo. (Foto: REUTERS/Tony Gentile)
zoom-in-whitePerbesar
Gianluigi Buffon dan Cristiano Ronaldo. (Foto: REUTERS/Tony Gentile)
Musim 2017/2018, Juventus kembali bertemu dengan Real Madrid di perempat final Liga Champions. Lagi-lagi, CR 7 menjadi mimpi buruk bagi gawang Juventus yang dikawal kiper gaek Gianluigi Buffon. Bermain di pertemuan pertama di Juventus Stadium, Rabu (4/4/2018), pria Portugal tersebut mempersembahkan kemenangan 3-0 bagi El Real.
Dua golnya ke gawang tuan rumah, salah satunya dicetak dengan posisi salto, justru disambut standing applause oleh pendukung Juventus. Sambutan ini pun kemudian memberi kesan tersendiri bagi Ronaldo.
"Ini menjadi momen yang tak terlupakan. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh suporter Juventus. Apa yang mereka lakukan sungguh luar biasa. Situasi ini belum pernah saya alami selama karier saya sebagai pesepak bola. Saya bahagia dengan hal tersebut," kata Ronaldo seusai laga, seperti dilansir Marca.
ADVERTISEMENT
Bisa jadi, sambutan suporter Juventus itu pun yang kemudian membuat Ronaldo menyimpan kesan tersendiri bagi La Vecchia Signora. Meski kembali mengantarkan Real Madrid juara Liga Champions di musim 2017/2018, CR 7 pun tak bisa menyembunyikan kegalauannya. Beberapa kali, Ronaldo memang mengisyaratkan untuk hengkang dari Real Madrid.
Pengunduran diri Zinedine Zidane sebagai pelatih Real Madrid pun sekaligus menjadi isyarat ada masalah di skuad Los Blancos dengan manajemen yang dipimpin Presiden Florentino Perez. Melalui agennya, Jorge Mendez, Ronaldo pun berusaha mencari pintu keluar dari Stadion Santiago Bernabeu.
Suporter memamerkan seragam nomor 7 Juventus bertuliskan nama Cristiano Ronaldo. (Foto: Massimo Pinca/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter memamerkan seragam nomor 7 Juventus bertuliskan nama Cristiano Ronaldo. (Foto: Massimo Pinca/Reuters)
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Sang nyonya besar asal Italia, Juventus, yang pernah jatuh hati pada Ronaldo muda pun kembali menyatakan hasratnya kepada pemain berusia 33 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Melalui proses transfer yang alot, Juventus kemudian meresmikan kepindahan sang mega bintang dari Real Madrid. Meski harus menunggu 16 tahun, setidaknya romansa antara Juventus dengan Ronaldo pun terwujud. Usia yang tak muda lagi, bukan halangan bagi seorang CR 7 untuk memberi kebahagiaan bagi 'Si Nyonya Tua' dan pengagumnya di seluruh dunia.
Benvenuto alla Juventus, CR 7!