Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
4 Cara Meningkatkan Ketajaman Politik Luar Negeri Melalui Data Science
12 Maret 2018 11:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Adib Zaidani Abdurrohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(sumber : http://www.7wdata.be/data-analysis/a-complete-tutorial-to-learn-data-science-in-r-from-scratch/)
Kata 'data science' belum diserap dan dilazimkan di dalam istilah umum bahasa Indonesia. Hal ini menunjukan betapa teknologi ini belum terlalu dipahami oleh khalayak umum di Indonesia. Padahal, sejak tahun 2012, Harvard Business Review telah menobatkan data science sebagai disiplin ilmu dan profesi yang paling seksi di dunia.
ADVERTISEMENT
Data science adalah teknologi yang menawarkan penggunanya kemampuan memprediksi, memperkirakan sifat suatu demografi, membaca suatu sentimen dan tendensi terhadap lautan data yang tercatat secara tertumpuk baik di internet maupun sistem internal suatu organisasi.
Tidak terpaparnya secara luas hal-hal terkait data science ini, bukan berarti teknologi ini tidak secara masif dimanfaatkan oleh industri komersil nasional. Hampir sebagain besar perusahaan yang menggunakan platform teknologi informasi, menggunakan data science sebagai tulang punggung dan senjata rahasia keberhasilan bisnisnya.
Contoh implementasi dari teknologi data science pada industri beraneka ragam. Pada perusahaan online shop misalnya, teknologi ini dapat memberikan detil informasi mengenai kebiasaan pengunjung, pola belanja, waktu–waktu strategis, dan mampu memprediksi segmen pelanggan secara pasti.
ADVERTISEMENT
Kemudian, timbul pertanyaan penting terkait bagaimana teknologi ini dapat diterapkan untuk memajukan perkembangan pemerintahan, dalam hal ini, khususnya hubungan dan politik luar negeri.
Berikut adalah beberapa ide terkait bagaimana data science dapat meningkatkan efektifitas diplomasi, hubungan dan politik internasional.
Pengenalan pola posisi akan meningkatkan efektifitas diplomasi multilateral
(sumber : dokumentasi pribadi)
Merupakan praktik yang umum bahwa setiap diplomat maupun divisi memiliki memori institusional terkait negara–negara mana yang secara tradisional memiliki aliansi atau bertentangan dengan kepentingan dan posisi nasional terhadap suatu isu. Namun demikian, observasi tanpa dasar yang jelas, berpotensi untuk pengambilan asumsi yang salah terhadap peta politk dukungan di berbagai forum internasional.
Dengan menggunakan data science, diplomat dalam menghitung probabilitas dan tendensi dukungan setiap negara asing terhadap suatu isu terhadap Indonesia. Teknologi data juga dapat menghasilkan rekomendasi langsung terkait langkah–langkah pengumpulan likeminded country yang dapat digalang.
ADVERTISEMENT
Bila dimodelkan dengan baik dan diperkenalkan dengan data–data narasi, posisi, kepentingan nasional, dan tujuan spesifik tertentu, kecerdasan buatan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan berdasarkan kalkulasi logis algoritma pengambilan keputusan, seperti decision tree, probabilitas, K-Means Cluster, dll.
Membangun aplikasi diplomasi ekonomi yang mengakomodir recommender system bagi investor dan mitra bisnis
Pada zaman digital saat ini, internet menjadi suatu sumber informasi utama bagi para pelaku ekonomi. Namun demikian, informasi statis berdasarkan laman web yang biasa, tidak dapat memuaskan informasi yang dibutuhkan. Selain itu, kadang keterbatasan sumber daya manusia membuat tingkat respon suatu pertanyaan dan minat menjadi sangat kurang.
Oleh karenanya, terkait diplomasi ekonomi, dapat dibangun suatu aplikasi (baik berbasis web maupun mobile), yang dapat mengarahkan, menjawab, menebak dan merekomendasikan suatu solusi, informasi maupun simulasi bagi para investor maupun kandidat mitra bisnis internasional.
ADVERTISEMENT
Aplikasi ini dengan sendirinya akan juga berfungsi sebagai penghimpun data intelijen ekonomi yang secara otomotis akan merangkum dan menginterpretasikannya pada suatu dashboard yang mudah dimengerti oleh pengambil kebijakan.
Sentiment Analysis untuk menguji reaksi publik terhadap kebijakan
(sumber : https://towardsdatascience.com/sentiment-analysis-solutions-and-applications-survey-9e52d3ea2ac7)
Diplomasi publik merupakan cabang diplomasi yang elementer dan sangat penting dalam keseluruhan pendekatan holistik hubungan luar negeri. Upaya menginformasikan kebijakan dalam skala masif hal-hal yang telah dilakukan dan juga memahami reaksi masyarakat terhadap kebijakan luar negeri dari masyarakat luas, yang dulunya sulit dilakukan.
Dengan memanfaatkan media sosial, pemerintah dapat menjangkau masyarakat di berbagai macam lapisan. Namun demikian, media sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai suatu database yang merangkum banyak reaksi spontan dan murni dari masyarakat terhadap suatu isu yang menjadi trend.
ADVERTISEMENT
Text mining dan sentiment analysis, adalah suatu cabang disiplin ilmu data science yang berfungsi menganalisa jutaan teks dalam satu. Sentiment analysis dapat merangkak hingga ke celah teks yang paling kecil sekalipun dari pernyataan–pernyataan para netizen. Sentiment analysis dapat memilah, menganalisa, memberikan Analisa tendensi (positif/negatif) terhadap suatu reaksi dari kebijakan yang dimunculkan di media sosial. Hal ini dapat menjadi input berharga bagi evaluasi kebijakan dan proses pengambilan kebijakan selanjutnya.
Simulasi dan Prediksi Dampak dari Perjanjian Dagang dan Investasi
Fungsi prediksi adalah fitur yang paling kuat dalam machine learning atau kecerdasan buatan terkait data science. Oleh karenanya, kelebihan ini dapat dimanfaatkan oleh diplomat sebagai komoditas negosiasi. Dengan menggunakan, supervised machine learning seperti regresi maupun decision tree, negosiator memiliki rambu-rambu untuk menentukan prioritas klausa yang bisa dengan kuat dipertahankan, dapat dijadikan bargaining chip, dan klausa mana yang harus dihindari atau ditolak.
ADVERTISEMENT