Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengintip Sistem Seni Bela Diri Diplomat di Negara Rawan
24 Maret 2018 14:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Adib Zaidani Abdurrohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sumber: http://futurewarstories.blogspot.co.id/2011/06/fws-topics-combat-martial-arts.html
Genre film agen rahasia, diplomat dan gen pemerintah yang piawai melumpuhkan lawan menjadi sangat digemari dalam kurun 5 tahun terakhir. Trilogi Bourne Identity adalah salah satu box office Hollywood yang mengusung dan membuat tema tersebut menjadi populer dan diikuti banyak film lainnya
ADVERTISEMENT
Namun demikian, banyak penonton yang bertanya “seberapa jauh, cerita mengenai agen rahasia dan diplomat yang lihai membela diri dengan kehidupan nyata para diplomat?”
Kenyataannya, diplomat bukanlah pasukan khusus, atau pahlawan yang ditugaskan ke luar negeri untuk menjatuhkan suatu organisasi teroris atau pemerintahan tiran, oleh karenanya tentu para diplomat tidak dilatih menjadi individu dengan kemampuan mematikan sebagaimana dicitrakan di layar kaca.
Namun demikian, dengan alasan mengamankan diri dari situasi rawan, berdasarkan wawancara informal yang dilakukan dengan beberapa narasumber diplomat dari beberapa negara berbeda, yang bertugas di salah satu negara rawan di Afrika, diperoleh keterangan terkait jenis latihan bela diri yang diwajibkan oleh pemerintahnya untuk dilatih dan dipelajari sebagai berikut:
1. Jiu Jitsu Brazil
sumber : http://gbhannibal.com/
ADVERTISEMENT
Meski terdengar ke jepang – jepangan, bela diri adalah bela diri asli Brazil. Tepatnya bela diri ground fighting ini adalah modifikasi dari teknik judo yang di bawa Mitsuyo Maeda, maestro judo yang berimigrasi ke Brazil.
Bela diri yang dipopulerkan oleh keluarga Gracie ini, bela diri yang diperuntukan bagi individu yang berperawakan kecil dan lebih lemah. Mayoritas teknik yang dilatih adalah teknik pergulatan yang berakhir pada teknik cekikan atau submission di lantai.
Kebanyakan diplomat wanita yang merupakan target kejahatan seksualitas di negara rawan, mempelajari bela diri ini. Hal ini mengingat hampil 90% kasus perkosaan adalah dilakukan pada posisi di lantai, sehingga wanita berkemungkinan mengaplikasikan teknik ini meskipun harus berhadapan dengan pria.
ADVERTISEMENT
2. Krav Maga
(sumber : https://www.kravmagaoz.com.au/womens-self-defence/)
Seni bela diri yang berasal dari Israel ini merupakan anti tesis dari seni bela diri tradisional yang mengedepankan latihan dasar yang panjang dan lama. Sistem wajib pasukan khusus Israel, Amerika, dan Eropa ini adalah solusi merubah individu biasa menjadi pasukan taktis yang siap tempur.
Kuncinya adalah setiap gerakan yang dilatih adalah gerakan reflek alami manusia, sehingga individu yang berlatih Krav Maga akan dengan mudah terbiasa dengan gerakan yang dilatih
Krav Maga mengajarkan aspek taktikal lainnya dari suatu bela diri, seperti analisa lanskap, resiko, bahkan battle plan. Mentalitas taktikal bak agen rahasia diajarkan secara efisien dan tepat guna.
Aplikasi pertahanan terhadap senjata api dan senjata tajam juga menjadi menu utama dalam pelatihan sistem bela diri Krav Maga
ADVERTISEMENT
Diplomat wanita banyak mempelajari bela diri karena sangat efektif untuk melarikan diri secara efektif dari pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab.
3. Judo
(sumber: https://www.studentcentral.london/organisation/judo/)
Judo adalah olah raga wajib penegak hukum di beberapa negara, contohnya diJepang dan Indonesia. Bela diri ini banyak juga dilatih oleh para diplomat dikarenakan kelengkapan tekniknya dalam aspek pelumpuhan lawan.
Prof. Jigoro Kano, penemu Judo memang mendesain Judo sebagai bela diri sekaligus olah raga yang bertujuan untuk penguasaan diri dan penyiapan diri terhadap berbagai ancaman.
Teknik bantingan dan ground fighting tradisional (newaza) adalah pilihan tepat bagi profesi pasifis seperti diplomat, dikarenakan tujuan Judo adalah untuk pertahanan diri yang tidak bertujuan mencelakakan lawan.
ADVERTISEMENT
4. Muay Thai
(Sumber: www.scmp.com/lifestyle/health-beauty/article/1922792/young-and-dangerous-hong-kongs-women-muay-thai-boxing)
Kepopuleran Muay Thai sebagai olah raga millennials dan fitness sport memudahkan diplomat untuk memperoleh akses pelatihan di berbagai negara. Karena keberhasilan diplomasi Thailand, Muay Thai berkembang pesat dan dipalajari oleh puluhan juta orang di dunia.
Namun aspek utama yang menyebabkan Muay Thai adalah bela diri yang efektif bagi diplomat adalah aspek mematikan dari sistem ini. Teknik pengerasan kaki, kepalan, dan sikut, serta lutut ini membuat praktisi Muay Thai tidak hanya pandai berteknik namun memiliki fisik prima.
Sedikitnya teknik bela diri Muay Thai justru menjadi aspek yang menarik banyak diplomat yang menginginkan hasil instan dan tanpa harus menghapal banyak teknik – teknik yang tidak perlu. Repetisi dan dinamika pertarungan yang sederhana namun mematikan menjadi kunci utama diminatinya olah raga bela diri ini oleh para diplomat
ADVERTISEMENT
5. Pencak Silat
(sumber: kungfukingdom.com/how-the-raid-became-the-fight-movie-game-changer/)
Semenjak dirilsnya film the raid di seluruh dunia telah berhasil mencitrakan pencak silat sebagai bela efektif bagi agen rahasia. Gerakannya yang cepat dengan fokus pertahanan jarak pendek, dan penyerangan bagian vital melumpuhkan menjadikan pencak silat bela diri eksotis yang efektif bagi upaya melarikan diri dari ancaman.
Saat ini pencak silat banyak dijadikan sebagai bela diri wajib pasukan khusus di Amerika, Eropa dan Self Defence Army Jepang. Aspek kuncian jarak dekat dan pelumpuhan senjata adalah bagian yang dilatih secara fokus oleh banyak agen pemerintahan terkait di luar negeri
Bagi diplomat Indonesia yang pandai berpencak silat, kemampuannya dapat dengan mudah mendukung kinerjanya dalam mempromosikan budaya Indonesia.
ADVERTISEMENT
6. Mixed Martial Arts (MMA)
(Sumber: https://www.bjjee.com/featured/ronda-rousey-corrects-joe-rogan-i-could-beat-100-of-ufc-male-bantamweights/)
Relevansi MMA sebagai sistem bela diri tidak perlu diragukan lagi. Berbagai liga internasional terkemuka seperti Ultimate Fighting Championship (UFC), ONE Pride, dan liga seni bela diri campuran lainnya menjadikan MMA sebagai bela diri paling populer dan efektik di dunia.
MMA sebagai olah raga dan bagian dari resimen gerakan fitnes, menjadikan bela diri ini berada di berbagai belahan di d unia, sehingga mudah dijangkau oleh diplomat. MMA secara lengkap melatih standup maupun ground fighting dan clinch, sehingga menjadikan pihak yang berlatih siap tempur lahir batin.
MMA juga menginspirasi banyak diplomat wanita bahwa, dengan berlatih MMA, dirinya dipercaya dapat menjadi seperkasa pria yang kuat. Hal ini dibuktikan bahwa banyak atlet MMA seperti Rhonda Rousey kerap bertanding dan menang mudah dari para pria.
ADVERTISEMENT
Bela diri dan Diplomasi
Tidak selamanya diplomat akan ditempatkan di negara yang aman, namun sayangnya belum ada sistem bela diri baku yang dipreskripsikan bagi para diplomat untuk menjaga kemanan selama penempatan. Aspek achievement yang menjadi key performance semakin dimutakhirkan untuk keberhasilan diplomasi nasional. Alangkah baiknya bila sistem bela diri juga menjadi dipikirkan menjadi salah satu sistem yang dibekalkan kepada para diplomat sebelum berangkat, yang khususnya akan menetap di negara rawan konflik dan kriminalitas.