Long March Mao Zedong

AT Wardhana
Pernah makan belut. Mahasiswa Sejarah.
Konten dari Pengguna
5 November 2020 16:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AT Wardhana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perang sipil antara kubu Nasionalis dan Komunis Cina yang terjadi pada tahun 1927 semakin membara ketika pihak nasionalis berhasil merebut Cina Utara pada tahun 1928. Chiang Kai bertekad melenyapkan kaum komunis dari Kiangsi. Antara tahun1930-1934, Chiang Kai melancarkan operasi pengepungan di sekitar wilayah Cina. Namun, Mao Zedong berhasil menangkas empat operasi pertama dengan taktik gerilya. (Kawilarang, 2011)
ADVERTISEMENT
Usaha Chiang Kai tidak berheni di situ, ia kemudian melancarkan serangan kelima yang lebih besar dan lebih hebat dari keempat serangan sebelumnya. Chiang menurunkan pasukan sebanyak sekitar 550 ribu anggota dan melancarkan politik bumi hangus yang menyebabkan 2 juta orang harus meregang nyawa. Serangan ini juga menyebabkan kaum komunis terpaksa meninggalkan daerah Kiangsi. (Agung, Leo. 2018: 16)
Dari serangan ini Mao Zedong dan kaum komunis lainnya terkepung akibat blokade, mereka kelaparan dan tidak bida bertahan lagi. Karena tidak punya pilihan, akhirnya mereka terpaksa melakukan perjalanan yang sangat panjang atau biasa disebut “the long march”. Dalam long march ini kelompok komunis menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 9.000 km, yakni dari Kiangsi ke Shensi, perjalanan ini membutuhkan waktu satu tahun. (Agung, 2018: 16)
ADVERTISEMENT
Mao Zedong dan pasukan saat melakukan long march, sumber foto: moneyweek.com
Sebulan perjalanan, kaum komunis mendapati hal yang tidak menyenangkan, kaum nasionalis berhasil menutup rute penyebrangan sungai Hsiang. Akibatnya pertempuran terjadi, karena kaum komunis berusaha menembus penjagaan prajurit nasionalis. Setidaknya sebanyak 50 ribu prajurit komunis gugur dalam upaya menembus penjagaan ini. (Kawilarang, 2011)
Dari peristiwa ini Mao akhirnya mengubah strategi, ia membagi pasukannya menjadi beberapa bagian kecil dan berpencar melewati rute yang berbeda untuk mengelabuhi musuh. Dan Juga Mao tidak akan menyerang musuh dan mengubah tujuan long march ke provinsi Shensei. Akhirnya pada tanggal 20 Oktober 1935 rombongan komunis tiba di Shensi. Hanya 4.000 prajurit-lah yang berhasil tibda dengan selamat di provinsi Shensei. (Kawilarang,2011)