Kota Tanpa Lalu Lintas: Eksperimen Berani yang Menginspirasi Dunia

Grafissimo. Sumber Ilustrasi: gettyimages.com

Bayangkan sebuah kota tanpa klakson mobil, tanpa kemacetan, dan tanpa polusi udara dari knalpot kendaraan. Kota tersebut bukan hanya khayalan, melainkan sebuah kenyataan di Houten, Belanda. Dengan populasi sekitar 50.000 orang, Houten telah menjadi pionir dalam mengubah cara pandang dunia terhadap urbanisasi, transportasi, dan kehidupan berkelanjutan.

Allard Schager. Sumber Ilustrasi: gettyimages.com

Mengapa Houten Berbeda?

Pada pandangan pertama, Houten mungkin terlihat seperti kota kecil biasa. Namun, yang membuatnya unik adalah desain infrastrukturnya yang sepenuhnya berorientasi pada pejalan kaki dan pesepeda. Kota ini dikelilingi oleh jalan melingkar untuk kendaraan bermotor, sementara di dalamnya terdapat jaringan jalan yang didedikasikan Houteuntuk sepeda dan trotoar untuk pejalan kaki.

"Di sini, kami menempatkan manusia di atas mesin," kata Wethouder Jan, salah satu pejabat setempat yang terlibat dalam perencanaan kota.

Houten membatasi akses mobil di pusat kota dan mendorong warganya menggunakan sepeda atau berjalan kaki. Bahkan, sekolah, tempat kerja, dan fasilitas umum dirancang untuk bisa dicapai dalam waktu kurang dari 10 menit dengan sepeda. Hasilnya, tingkat kecelakaan lalu lintas di Houten adalah salah satu yang terendah di dunia.

Inspirasi dari Masa Lalu

Houten mulai mengadopsi konsep ini sejak tahun 1960-an ketika Belanda mengalami lonjakan penggunaan mobil yang signifikan. Alih-alih mengikuti tren pembangunan jalan raya besar-besaran, Houten memilih jalur berbeda. Mereka merancang kotanya untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan bermotor. Langkah ini kini terbukti berhasil menjadi solusi untuk banyak masalah modern, seperti polusi udara, perubahan iklim, dan kualitas hidup urban.

Alfian Widiantono. Sumber Ilustrasi: gettyimages.com

Manfaat yang Tidak Terduga

Tidak hanya mengurangi polusi, sistem transportasi unik Houten juga membawa manfaat sosial dan kesehatan. Dengan lebih banyak orang bersepeda dan berjalan kaki, warga Houten cenderung memiliki gaya hidup yang lebih aktif dan sehat. Selain itu, interaksi antarwarga meningkat karena mereka lebih sering bertemu di jalan, taman, atau fasilitas umum.

Para peneliti dari Utrecht University mencatat bahwa kota ini memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota lain di Belanda. "Ketika Anda tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di jalan raya atau stres karena kemacetan, hidup menjadi jauh lebih menyenangkan," ujar salah seorang warga Houten.

Apakah Model Ini Bisa Diterapkan di Tempat Lain?

Tentu saja, menerapkan model ini di kota besar seperti Jakarta atau Mumbai akan menjadi tantangan besar. Namun, langkah-langkah kecil, seperti membangun jalur sepeda yang aman dan nyaman, meningkatkan transportasi umum, dan menciptakan zona bebas kendaraan, bisa menjadi permulaan. Kunci utamanya adalah keberanian untuk memprioritaskan manusia di atas kendaraan bermotor.

Houten mengajarkan kita bahwa perubahan besar dimulai dari visi sederhana. Dalam dunia yang terus menghadapi krisis iklim dan urbanisasi yang pesat, mungkin sudah saatnya lebih banyak kota belajar dari eksperimen berani ini. Karena di masa depan, kota tanpa lalu lintas bukan lagi mimpi, melainkan kebutuhan.

Adif Diva Alvarizi

Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pamulang