Dampak Bahasa Jaksel terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia

Adila Ariani
Mahasiswa di Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
10 April 2022 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adila Ariani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari pemakaian bahasa. Dengan bahasa seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan keinginan dalam menyampaikan pendapat dan informasi. Bahasa sebagai alat untuk interaksi antar manusia dalam masyarakat memiliki sifat sosial yaitu pemakaian bahasa digunakan oleh setiap lapisan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini which is, honestly, literally, mendadak populer. Bagi anak-anak muda istilah ‘bahasa anak Jaksel’ atau sering juga disebut ‘bahasa gado-gado’ ini sudah tidak asing lagi. Kebiasaan campur aduk bahasa Indonesia dan bahasa Inggris disebut bahasa anak Jaksel karena banyak digunakan oleh remaja yang tinggal di Jakarta Selatan.
Menurut Bernadette Kushartati pakar linguistik Universitas Indonesia, ini adalah risiko kontak bahasa.
“Adanya interaksi setiap bahasa membuat hal ini tidak bisa dihindari.. Ada bahasa Arab, bahasa Korea, bahasa Inggris, bahasa gaul, dan macam-macam bahasa lainnya yang membuat perkembangan bahasa seperti ini tidak bisa dihindari,” urai Bernadette, dikutip dari BBC News Indonesia.
Pada dasarnya, bahasa selalu tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya kreativitas manusia untuk menemukan bahasa yang segar, baru, unik, dan kreatif. Perkembangan zaman yang semakin canggih menjadikan berbagai budaya masuk ke dalam Indonesia. Maka dari itu, fenomena bahasa ini tidak bisa dihindari.
ADVERTISEMENT
Lantas mengapa disebut bahasa Jaksel?
Salah satu faktor menjadikan berkembangnya bahasa campuran dalam berkomunikasi ini adalah lingkungan Jakarta Selatan yang dihuni oleh masyarakat menengah ke atas. Hal itu sah saja jika dikaitkan dalam penggunaan bilingual.
Seperti apa bahasa Jaksel yang sering digunakan oleh anak-anak muda, berikut penjelasannya:
1. Which Is
Artinya ‘di mana’ atau ‘yang mana’.
Contoh kalimat: “Aku biasa saja, which is aku tidak benci dengan kamu.”
2. Literally
Artinya ‘secara harfiah’. Kata ini digunakan saat menyetujui sesuatu atau menekankan suatu kejadian yang benar-benar terjadi.
3. Even
Even artinya ‘bahkan’. Biasanya digunakan sebagai kata ganti ‘walaupun’.
4. Honestly
Honestly diartikan sebagai ‘secara jujur’.
5. Prefer
Artinya ‘lebih menyukai’. Prefer umumnya digunakan untuk menunjukkan ketertarikan seseorang terhadap salah satu hal dibandingkan hal lainnya.
ADVERTISEMENT
Contoh kalimat: “Kalau saya sih lebih prefer ke kampus naik mobil dibandingkan naik motor”.
Apakah dampak dari penggunaan bahasa gaul Jaksel dalam kehidupan sehari-hari?
Dalam sisi positif menunjukkan kemampuan berbahasa yang baik dan dapat membantu anak-anak muda untuk memperkaya kosakata dan belajar bertutur bahasa Inggris dalam praktiknya. Nyatanya banyak orang yang merasa kesulitan menemukan lingkungan yang tepat untuk mempraktikkan kemahiran dalam berbahasa Inggris. Tentu, hal ini menjadi kesempatan bagi mereka.
Dibalik sisi positifnya, campur aduk bahasa anak Jaksel juga bisa menimbulkan dampak negatif. Semakin maraknya penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia dan semakin buruknya kemampuan berbahasa di generasi muda zaman sekarang sehingga suatu saat bahasa Indonesia akan hilang karena bahasa gaul di masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, jika dipandang dari sisi orang asing di Indonesia, campur aduk bahasa ini secara tidak langsung akan membuat orang asing di Indonesia malas belajar bahasa Indonesia.
Sebagai kaum milenial kita harus tetap menjaga keutuhan bahasa Indonesia, jangan sampai bahasa Indonesia menjadi pudar karena kita terbiasa menggunakan bahasa campuran.