Pentingnya Pondasi Agama Sejak Dini

Sumber : doc. pribadi

Usia dini bisa dikatakan sebagai usia emas atau biasa disebut sebagai golden age bagi anak-anak untuk menangkap dan menyimpan memori dari apa yang mereka dengar dan apa yang mereka lihat. Tentu memori ini akan menjadi memori jangka panjang yang ketika di masa depan dapat memengaruhi sikap dan perilaku. Hal tersebut tentu akan tersimpan dan menjadi pondasi keilmuan bagi anak-anak.

Saat ini informasi sudah dapat diakses dengan mudah karena kemajuan teknologi, banyak sekali anak-anak, khususnya remaja, yang bertingkah laku layaknya orang dewasa dalam hal pertemanan dan pergaulan. Bahkan dari mereka banyak yang terjerumus pada pergaulan bebas yang meniru budaya barat.

Hal tersebut dapat dicegah salah satunya dengan memberikan pendidikan terbaik. Bukan hanya pendidikan akademik tetapi pendidikan moral. Salah satu hal yang dapat ditanamkan menjadi pondasi bagi mereka adalah ilmu agama.

Banyak orangtua berpikir bahwa ketika mereka memenuhi pendidikan formal untuk anak-anaknya, hal itu akan cukup. Padahal mungkin Pendidikan formal yang didapat di sekolah hanya sebagai ilmu pengetahuan, bukan sebagai pedoman hidup. Sedangkan dalam hal pedoman hidup, ilmu agama amat dibutuhkan.

Dalam pendidikan moral, akan diajarkan mengenai baik dan buruk yang mungkin akan dilakukan oleh manusia. Hal yang baik tentu akan dianjurkan untuk dilakukan, dan hal yang buruk tentu akan dilarang untuk dilakukan. Hal tersebut semata-mata untuk membuat tatanan kehidupan menjadi lebih baik.

Pengajaran ilmu moral ini dapat menjadi pondasi agama yang kuat melalui pembelajaran agama sejak dini. Hal ini yang telah dilakukan oleh salah satu lembaga tempat belajar Al-Qur’an di salah satu masjid di Pamulang. Masjid Al Muhajirin yang bertempat di perumahan Bukit Pamulang Indah setiap sorenya menyelenggarakan pengajian anak dengan nama PTQ Al-Muhajirin.

Setiap sore di hari Senin sampai Kamis anak-anak itu datang untuk belajar Iqra, membaca Al-Qur’an, dan menghafalnya. Selain itu, mereka akan mendapat bekal materi-materi keislaman mulai dari akidah sampai adab kegiatan sehari-hari.

Pengurus PTQ berharap dengan langkah kecil mereka dalam menanamkan agama ini kelak menjadi bekal bagi mereka dalam menentukan langkah hidup melalui pembiasaan kecil seperti tidak berkata kasar, menghormati guru dan teman, dan sebagainya.

Tentunya hal ini bukan hanya peran lembaga saja dalam menciptakan generasi dengan budi pekerti yang baik. Saat ini, sudah waktunya semua pihak baik orangtua, sekolah, dan lembaga informal ikut ambil andil dalam mewujudkan generasi yang berbudi pekerti luhur dengan menanamkan ilmu kebaikan.

Jika hal itu terwujud, akan tercipta lingkungan sehat dan baik untuk anak-anak tumbuh. Harapannya, hal-hal negatif yang akan mempengaruhi mereka semakin kecil atau bahkan tidak ada.