Konten dari Pengguna

Twitter: Wadah Kritik Sosial Paling Ampuh bagi Netizen

Nibras Adilah Ramadhaniah Ruseva
Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - Universitas Andalas
3 April 2023 14:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nibras Adilah Ramadhaniah Ruseva tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Twitter. Foto: REUTERS/Kacper Pempel
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Twitter. Foto: REUTERS/Kacper Pempel
ADVERTISEMENT
Belum lama ini kita dikejutkan dengan rentetan kasus-kasus yang menimpa negeri ini. Salah satu kasus yang masih lekat sampai saat ini yaitu gaya hedon para pejabat. Mulanya terungkapnya kasus-kasus hedonis para pejabat ini bermuara dari kejadian penganiayaan David Ozora oleh Mario Dandy anak dari salah satu pejabat tinggi, Rafael Alun Trisambodo yang menjabat sebagai Kepala Bagian Umum di Kanwil DJP Jakarta II.
ADVERTISEMENT
Singkatnya Mario Dandy kerap memposting aksinya di jalanan menggunakan kendaraan yang bernilai sangat fantastis. Dari hal tersebut, netizen mengulik lebih lanjut kekayaan Rafael melalui data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Dari hasil pengecekan netizen apa yang selama ini dipakai anaknya dengan data laporan tidak sinkron. Seketika, pembahasan mengarah pada kekayaan Rafael, hingga berimbas pada ajakan untuk tidak membayar pajak. Sampai saat ini kasus kekayaan yang dimiliki Rafael masih diusut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dari kasus tersebut, netizen semakin jeli dalam memperhatikan gaya hidup para keluarga pejabat. Ketika salah satu keluarga pejabat menunjukkan kekayaannya, maka netizen secara langsung akan menilik dan mempertanyakan dari manakah kekayaan tersebut. Tidak hanya kekayaan Rafael, kekayaan pejabat lainnya pun mulai terungkap seperti Sekda Riau, Kepala Bea Cukai Makassar, Kepala Bea Cukai Jogja, hingga Kepala BPN Jaktim. Dari satu kasus bisa memantik kekayaan pejabat-pejabat yang lainnya.
ADVERTISEMENT

Lantas Mengapa Demikian?

Netizen dalam jejaring internet terutama media sosial merupakan audiens. Audiens dapat dibagi menjadi dua yaitu pasif dan aktif. Audiens pasif merupakan audiens menerima apa yang disampaikan media, tanpa proses seleksi dan menyetujui hal tersebut. Sedangkan audiens aktif merupakan audiens selektif dalam memilih media dan apa yang ingin ia konsumsi.
Netizen pada twitter digambarkan sebagai audiens yang aktif karena sifatnya yang sangat selektif dan cenderung mengkritisi sebuah pemberitaan. Bahkan netizen turun dalam menginvestigasi secara mandiri terkait suatu pemberitaan. Tidak hanya itu netizen aktif dalam memberikan respons terhadap suatu pemberitaan. Begitu pula pada kasus gaya hedon para pejabat, netizen sangat jeli akan pemberitaan dan berujung pada kritikan terhadap para pejabat.
ADVERTISEMENT
Kritikan-kritikan akan selalu menjadi trending topic ketika hal tersebut tidak diusut oleh pemerintah. Termasuk kasus hidup mewah para pejabat, selalu mendapat atensi bagi netizen. Dengan itu, twitter masih menjadi wadah kritik bagi netizen, agar para pejabat berperilaku semestinya.