Konten dari Pengguna

Sesak Dada Saat Merasakan Emosi : Bagaimana Emosi Memicu Sensasi Secara Fisik

Adinda Azkia Putri Luqmana
Mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya
2 Desember 2022 13:50 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adinda Azkia Putri Luqmana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto orang saat merasa sesak di dada. sumber : pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
foto orang saat merasa sesak di dada. sumber : pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat kamu mendengar kabar buruk, kamu mungkin akan merasakan sensasi sesak di dada. Tapi bagaimana hal itu bisa terjadi? Bagaimana perasaan emosional bisa berpengaruh kepada sensasi secara fisik? Simak penjelasannya berikut ini.
ADVERTISEMENT

Di mana Letak Emosi dan Perasaan Kita?

ilustrasi isi kepala manusia. sumber : pixabay.com
“Hatiku senang sekali”
“Hatiku sedih banget nih..”
Banyak orang yang beranggapan bahwa emosi dan perasaan terletak di hati. Faktanya, emosi terletak pada sistem limbik, yang posisinya dekat dengan pusat otak. Jadi, dapat ditegaskan bahwa perasaan dan emosi manusia diproses di dalam otak, bukan di dalam hati seperti kebanyakan orang bilang.
Nah, kita jadi tahu fakta bahwa emosi dan perasaan bukan berasal dari ‘hati’. Lalu, bagaimana bisa emosi yang berasal dari otak bisa memberikan sensasi sesak di dada?

Bagaimana Emosi Bisa Menimbulkan Rasa Sesak di dada?

Berdasarkan studi dari University of Arizona dan University of Maryland tahun 2009, aktivitas di otak yang mengelola emosi disebut anterior cingulate cortex. Saat kita dalam keadaan shock seperti baru saja mendapat kabar buruk, anterior cingulate cortex akan merespon dengan meningkatkan aktivitas dari saraf vagus — saraf yang terletak di batang otak dan terhubung hingga leher, dada, dan perut. Saat saraf vagus terstimulasi secara berlebihan, akan menyebabkan sesak di area dada.
ADVERTISEMENT

Emosi Seperti Apa yang Memicu Sesak di Dada?

Berdasarkan studi pada tahun 2013 yang dilakukan para peneliti dari Aalto University, University of Turku, dan University of Tampere, menyatakan bahwa beberapa emosi bisa dikategorikan dalam grup yang sama seperti marah, kecemasan, dan ketakutan. Pada grup tersebut cenderung lebih berdampak pada sensasi sesak di dada.
Selain emosi yang berasal dari pengalaman tidak menyenangkan yang kita alami, ternyata perasaan sesak di dada dapat terjadi saat kita melihat orang lain merasakan hal yang tidak menyenangkan atau biasa disebut sebagai empati. Empati ini juga tidak terbatas hanya kepada manusia, tetapi juga bisa terhadap makhluk hidup lain di sekitar kita seperti hewan.
Dari penjelasan di atas, kita jadi bisa tahu mengapa kita merasakan nyeri dada saat berada di suatu kondisi emosi yang berlebihan atau tidak stabil. Para peneliti mengatakan, bahwa sensasi sesak dada yang dirasakan ini bisa memicu untuk membantu kita merespon terhadap sesuatu yang mungkin akan membahayakan kita. Tetapi, jika kamu merasakan sensasi sesak dada yang berlebihan bisa segera menemui dokter agar mendapatkan diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Referensi :
Emery, Robert & Coan, Jim. (2010). What Causes Chest Pain When Feelings are Hurt?.ScientificAmerican. Retrieved December 1, 2022, from https://www.scientificamerican.com/article/what-causes-chest-pains/
Mohdin, Aamna. (2015) Why Do We Feel Intense Emotions In Our Chest?. IflScience. Retrieved December 1, 2022, from https://www.iflscience.com/why-do-we-feel-intense-emotions-our-chest-29410