Konten dari Pengguna

Edukasi "Isi Piringku, Bukan Isi Piringmu" kepada Wali Murid PAUD Desa Cempereng

Adinda Berliana Putri
Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
10 Februari 2025 15:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adinda Berliana Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Edukasi "Isi Piringku, Bukan Isi Piringmu" kepada wali murid PAUD desa Cempereng oleh Adinda Berliana Putri (Gizi/FK). Sumber: Dokumentasi KKN TIM I UNDIP 2025
zoom-in-whitePerbesar
Edukasi "Isi Piringku, Bukan Isi Piringmu" kepada wali murid PAUD desa Cempereng oleh Adinda Berliana Putri (Gizi/FK). Sumber: Dokumentasi KKN TIM I UNDIP 2025

Program Monodisiplin KKN TIM I UNDIP 2025 oleh Adinda Berliana Putri Prodi Gizi

ADVERTISEMENT
Cempereng, Kecamatan Kandeman (04/02/2025) – "Isi Piringku, Bukan Isi Piringmu" – Beda usia beda kebutuhan gizi
ADVERTISEMENT
Di tengah dinamika kehidupan yang semakin kompleks, isu mengenai pola makan, pilihan makanan, dan gaya hidup semakin menjadi sorotan dalam kehidupan sehari-hari. Tak jarang, kita mendengar berbagai komentar dan nasihat terkait apa yang seharusnya kita makan, dari teman, keluarga, hingga masyarakat luas. Namun, sebuah kalimat sederhana namun penuh makna, "Isi Piringku, Bukan Isi Piringmu," mencerminkan pesan penting yang perlu kita ingat: Beda usia beda kebutuhan gizi
Frasa “Isi Piringku, Bukan Isi Piringmu” menegaskan bahwa beda usia beda kebutuhan gizi. Setiap tahap usia memerlukan kebutuhan nutrisi yang berbeda. Meskipun jenis makanan yang dikonsumsi oleh anak balita dan orang dewasa serupa, porsi dari setiap jenis makanan akan berbeda. Oleh karena itu, anak-anak lebih membutuhkan makanan yang mengandung protein hewani dibandingkan orang dewasa. Sebaliknya, orang dewasa memerlukan lebih banyak makanan yang mengandung serat, seperti buah dan sayur, daripada anak-anak. Inilah yang membuat "isi piringku" berbeda di setiap tahap kehidupan.
Edukasi "Isi Piringku, Bukan Isi Piringmu" kepada wali murid PAUD desa Cempereng oleh Adinda Berliana Putri (Gizi/FK). Sumber: Dokumentasi KKN TIM I UNDIP 2025
Benar sekali! Masa anak usia 1-5 tahun adalah masa perkembangan yang sangat penting, di mana otak dan tubuh anak berkembang pesat. Konsep Isi Piringku memang memberikan pendekatan yang lebih spesifik dan fleksibel dibandingkan dengan konsep 4 Sehat 5 Sempurna, karena disesuaikan dengan usia dan kebutuhan gizi setiap anak. Keseimbangan antara makronutrisi (karbohidrat, protein, dan lemak) serta mikronutrisi (vitamin dan mineral) sangat penting. Misalnya, anak usia balita memerlukan lebih banyak protein dan lemak sehat untuk mendukung perkembangan otak, sementara mikronutrisi seperti zat besi dan vitamin A juga tak kalah penting untuk mendukung daya tahan tubuh dan pertumbuhan. Selain itu, penting bagi orang tua untuk mengenalkan ragam makanan sehat sejak dini, agar anak terbiasa dengan pola makan yang bergizi. Melalui pedoman Isi Piringku, orang tua dapat memastikan bahwa piring makan anak mengandung bahan-bahan yang baik, bukan hanya cukup dalam jumlah, tetapi juga beragam dan bergizi.
ADVERTISEMENT
Aturan pembagian makanan dalam ‘Isi Piringku’ Baduta (1-2 tahun):
Ada sejumlah aturan pemberian makan untuk anak usia 12-24 bulan, yaitu:
1. 35% makanan pokok (sumber karbohidrat)
Nasi putih dapat diberikan sekitar 5 sdm (55 gr)
2. 30% protein hewani
Sumber protein hewani bisa diberikan hati ayam 35 gr(3,5 sdm) setara dengan ikan 40 gr (4 sdm), daging sapi 30 gr (3 sdm), telur 50 gr (1 butir sedang), ayam 40 gr (4 sdm)
3. 25% sayur dan buah-buahan
4. 10% kacang-kacangan dan olahannya
Bunda harus memperhatikan bahwa 70% dari kebutuhan anak masih harus dipenuhi dari ASI dan 30% dari MP-ASI. Kebutuhan MP-ASI per hari ± 200 kalori (dapat diberikan 2-3 kali makan utama dan 1-2 kali makanan selingan).selain itu yang harus bunda perhatikan adalah prinsip MP-ASI yaitu diberikan tepat waktu (dimulai saat usia 6 bulan), memperhatikan kebersihan, diberikan terjadwal dan menyenangkan, cukup kebutuhan gizinya.
ADVERTISEMENT
Aturan pembagian makanan dalam ‘Isi Piringku’ Balita (2-5 tahun):
Pada usia ini, anak-anak memiliki kebutuhan protein yang lebih tinggi dari pada orang dewasa. “Orang dewasa kebutuhan (proteinnya) 0,8 gr per kg berat badan. Kalau anak, (kebutuhan proteinnya) 2 gr per kg berat badan. Makin kecil usianya, makin banyak butuh proteinnya. Berikut adalah pembagian makan balita,
1. Makanan Pokok
Bunda bisa memberikan nasi putih sebanyak 125 gr (7 sdm)
2. Protein Hewani
Bunda bisa memberikan ayam sebesra 50 gr (1 paha ayam) setara dengan telur 60 gr (1 butir besar), hati ayam 45 gr, daging sapi 40 gr, ikan 1 buah (50 gr)
3. Protein Nabati
Balita membutuhkan sekitar 100 gram protein nabati dalam sehari. Sebagai gambaran, 1 iris tempe dan 1 potong tahu (35 gr) umumnya masing-masing mengandung 50 gram protein. Sedangkan camilan berupa bubur kacang hijau sebanyak 1,5 sendok makan mengandung 15 gram protein.
ADVERTISEMENT
4. Sayur dan buah
Anak-anak membutuhkan sayur sebanyak ±100 gram per hari. Agar lebih mudah, Anda bisa menggunakan mangkok yang ada takarannya. Sebagai contoh kebutuhan sayur untuk sekali makan yaitu labu siam + wortel ½ mangkok kecil (50gr)
Balita butuh 400 gram buah dalam sehari. Sebagai gambaran, ini setara dengan 2 potong pepaya atau melon besar, 2 buah pisang, atau 1,5 buah mangga.