Ubah Minyak Jelantah Jadi Sabun, Berikut Cara Cuci Tangan 6 Langkah Menurut WHO

Dokumentasi Inovasi Sabun Cuci Tangan dengan Bahan Utama Minyak Jelantah. Sumber: Dokumentasi

Program Multidisiplin KKN TIM I UNDIP 2025 oleh Adinda Berliana Putri Prodi Gizi

Semarang, 7 Februari 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Studi Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) melakukan inovasi yang bermanfaat bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dalam program KKN mereka, para mahasiswa ini berhasil mengubah minyak jelantah yang biasanya dibuang dan mencemari lingkungan menjadi sabun yang ramah lingkungan. Proyek ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah minyak jelantah dan sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan.

Mahasiswa bekerja sama dengan warga sekitar untuk mengolah minyak jelantah bekas yang selama ini dianggap sebagai sampah. Proses pembuatan sabun ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat mengurangi potensi pencemaran akibat pembuangan minyak jelantah secara sembarangan.

Selain itu, Adinda Berliana Putri, selaku mahasiswa Gizi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kebersihan tangan, terutama di tengah situasi pandemi. Mereka memperkenalkan langkah cuci tangan yang benar dengan 6 langkah menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang sangat penting untuk mencegah penularan berbagai penyakit. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mencuci tangan menurut WHO:

Basahi tangan dengan air dan oleskan sabun.

Gosok punggung tangan dan telapak tangan, termasuk sela-sela jari, dengan sabun.

Gosok punggung jari-jari tangan dengan posisi jari-jari tangan saling terkunci untuk memastikan sabun menjangkau seluruh bagian jari.

Gosok ujung jari dengan gerakan memutar pada telapak tangan lainnya.

Bersihkan kuku dengan cara menggosokkannya ke telapak tangan, dan pastikan kuku yang panjang juga ikut dibersihkan.

Bilas tangan dengan air hingga bersih dan keringkan menggunakan handuk bersih atau tisu sekali pakai.

Dengan adanya program ini, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Adinda Berliana Putri mengungkapkan, "Kami ingin memberikan manfaat tidak hanya dalam bentuk produk sabun, tetapi juga dalam mengedukasi masyarakat agar menjaga kebersihan diri dengan cara yang tepat, serta mengelola sampah dengan bijak."

Program ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi program-program KKN lainnya, dengan memberikan solusi bagi masalah lingkungan sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan diri.